4. Bunny ngambek 🌧️🐇

4.1K 252 3
                                    

Sumpah ya, hari ini tuh hari tersial bagi Na Jaemin.

Pertama, ngampus gak ada Haechan, kedua di godain Karina, ketiga hampir mati di tangan Johnny, keempat di suruh pakai kostum bunny sama Haechan.

Kata si manis ini pemberian mommy Ten gak boleh di tolak, Jaemin meringis ngeri liat dirinya yang tadi pagi kece badai sekarang jadi super kiyowo dengan telinga panjang, baju berbulu dan ekor bulat di bokongnya.

Rasanya dia mau kabur dari sarang beruang ini, tapi kalau si bayi beruang nya ngamuk, ayah beruang pasti bakal gigit, Jaemin si kelinci kecil yang malang. Utututu...stop!

"Gimana mom, kita gemas kan?" Haechan tarik Jaemin ke hadapan mommy Ten, lalu ia goyangkan badan ke kanan ke kiri, "Sangat menggemaskan sayangnya, mommy!" Seru Ten.

"Jaem, ayo goyang, pasti kupingnya bakal lucu!" seru Hendery meledek, Jaemin cuma bisa pasang wajah datar, sambil lirik ganas ke Hendery.

"Yeay! Bunny Bear! Mom, ayo potret kami berdua!" Haechan seret Jaemin mendekat dan di ajak berpelukan kaya Teletubbies.

Ckrek!

Setelah bermenit-menit ia pakai kostum bunny, Jaemin lepas  dengan perasaan dongkol.
"Jangan marah, itu pemberian mommy, loh..." ujar Haechan yang sekarang sudah berpakaian normal.

Jaemin mendengus,"Mommy gak mungkin beliin gue, kalau bukan anak manjanya yang minta!" ketus Jaemin, yang sialnya benar, kalau yang dia pakai memang mom yang inisiatif, tapi dia pengen sahabatnya juga pake.

"Hehehe, Jeno sama Renjun juga di belikan kok, nih liat, bentar...!" Haechan memutari kasur dan ambil kotak yang di taruh di bawah dan ia buka.

Ada kostum samoyed dan rubah, Jaemin tepuk keningnya lihat semua itu.
"Yang bener aja, Haechan!" geram juga dia tuh, kan disini yang memang submisif dia doang, mereka enggak.

Nah, oleh sebab itu Haechan kalau di kampus gayanya kaya dominan, soalnya geng-nya berisi dominan, dia malu lah kalau lembek, lemas, kaya jelly sendiri.

Cup!

Haechan cium pipi putih Jaemin, "Memang salah? Jangan kesel gitu ah, katanya mau traktir Echanie!"rayu cowok manis itu sambil kedip mata gemas.

"Kan udah di hukum dengan segala pakai kostum bunny, Chan!" protes Jaemin, dengan muka masam.

Bisa ia dengar dengusan kasar napas sang sahabat, tangannya saja sudah saling bersedekap.
"Lo jatohin gue dua kali, Jaem! Artinya, hukum dua kali juga!" seru Haechan ke mode normalnya lagi, sudah lepas dari mode imut, lucu, hepi kiyowo-nya.

Jaemin cuma bisa pasrah, ketimbang nih bocah ngadu ke daddy.
Terpaksa, cowok itu ucap 'oke' dengan lesu.

"Nambah bungeoppang ya, Jaem!"
Jaemin dengan lesu ikuti langkah riang si manis, buat keluar kamar.

"Iya."

Haechan berhenti mendadak, untuk Jaemin gak nabrak, ia kembali berpikir sambil elus dagunya pakai telunjuk.
"Sama mau bubble tea!" serunya lagi.

"Iya, Chan...oke."

"Yaudah ayo berangkat, keburu malem!" Haechan berseru sambil tarik tangan Jaemin keluar dari kamarnya.

Tapi, baru juga mau melangkah lagi, Haechan balik ke arah Jaemin lagi,
"Oya, Jaem. Mau es krim mochi rasa matcha!"

"Iya, tuan muda."

"Ih, kok jawabnya gitu, kaya gak ikhlas banget !" semprot Haechan, buat langkah Jaemin terhenti karena kaget Haechan yang di depannya tiba-tiba berbalik badan sambil fitnah dia.

Perkara mau keluar kamar aja ribet, jadi lama gara-gara tingkah Haechan yang ada-ada saja tiap detiknya.

Walaupun gak sepenuhnya fitnah, ia agak berat juga ini karena sudah lelah dengan drama hari ini, mana Haechan banyak mau banget hari ini.

Am(ig)o'r? [NAHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang