21. Naughty Chan! 🐻

2.9K 174 16
                                    

Warning 17+

Aku pas apdet ini, sinyal susahhh, listrik mati, wifi otomatis mati,dari panas berubah mendung gelap banget lagi rumah jadiannn😭 baterai hp pun sekarattt, publish susah, jadi beberapa teks ilang, aku harus susah payah balik lagi edit dengan sinyal yang kaya wedusss


Haechan belum bisa mendeskripsikan dan menentukan apa dan bagaimana itu cinta.

Tapi, ia tau bahwa bersama Mark dan Jaemin beda rasanya.

Dalam dekap Jaemin dia rasakan nyaman.
Dalam jangkauan Jaemin dia merasa aman.
Dalam ciuman yang Jaemin beri dia rasakan membuncah dalam dadanya bahkan terbakar oleh gairah yang selama ini seolah tersembunyi oleh status mereka sebelumnya.

"Chan, watch your movements."
Perintah dengan suara rendah yang sexy itu tak juga buat Haechan berhenti main-main dengan goyangkan pinggulnya di atas pangkuan Jaemin.

Si manis kerucutkan bibirnya, lalu ia goyangkan bahu kanan dan kirinya ke depan ke belakang secara bergantian.
"Tidak mawu diam! Sebelum, Nana beri bear coklat lagi."

"Tadi kan udah."
Jangan berpikir negatif dulu ya, tadi Jaemin itu sudah kasih pacarnya coklat dan Haechan tuh udah habis banyak.

"Mau lagi."

"Nanti gigi adek sakit,cekit cekit. Mau?" Jaemin berkata seolah sedang membujuk anak balita.

Haechan melotot tak terima, "No adek-adek, panggil Chanie, sayang!"

Jaemin terkekeh dengar penuturan pacarnya, "Ya orang kamu kalau minta sesuatu, rame banget kaya anak kecil."

"Heuh, baiklah. Chanie, tidaa merengek minta coklat lagi, karena Chanie bukan anak kecil."

"Yang bener? Nanti aku pancing pakai jelly juga bakal heboh minta banyak-banyak." goda Jaemin, dia paham sekali sama pacarnya dari pas masih bocah doyan banget sama coklat dan jelly.

Mommy Ten saja sampai kebingungan cara membatasi si manis yang kecanduan coklat dan jelly.

"Iya bener kok, enak aja bilang Chanie anak kecil cuma karena jelly? Huh?!Mana ada anak kecil bisa kaya gini?" raut wajah si manis berubah seduktif, pinggulnya bahkan bukan lagi bergerak heboh, tapi beraturan menggesek bokongnya dengan yang ada di bawahnya.

"Chanie, stop it!" pinta Jaemin, suaranya setengah menggeram tertahan, karena yang di lakukan Haechan itu sangat tidak recommended.

Sepertinya, anak itu lupa sama janjinya ke daddy nya sendiri. Buat gak macem-macem.

Tangannya naik sentuh rahang tegas Jaemin, di raba lembut hingga turun ke leher secara perlahan tapi pasti sampai ke dada bidang Jaemin.
"Chan, jangan pancing aku."

Yang di peringati tak peduli, malah masukan tangannya di sebalik kaos hitam milik pacarnya, meraba hasil work out Jaemin di dalam sana.

Jaemin cekal tangan nakal  yang hampir sentuh 'miliknya' itu sebelum main kemana-mana.
"I warned you!" tegas Jaemin dengan geraman tertahan, tapi gak ngaruh sama sekali sama Haechan yang masih beri ekspresi menggoda.

"Ck! Katanya mau puas-puasin dulu sebelum kamu ikut ayah ke Jepang? Hum?" Haechan beri senyum miring dan lepas paksa tangannya dari cekalan pacarnya.

Jaemin berusaha atur napasnya agar tidak mudah terpancing, ia tau harus bagaimana menjaga bayi beruang ini.
Bertahun-tahun bersahabat dirinya jaga si manis, apa hanya dengan status baru ini dia akan merusak apa yang selama ini dirinya jaga.

Yaaa, walaupun udah dia cicip sih. Dikit kok.

"Daddy Jo bisa hajar aku kalau tau kita kaya gini, cantik." bisik Jaemin, setelah kaos nya berhasil di loloskan sang pacar.

Am(ig)o'r? [NAHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang