22. Argue

1.9K 165 10
                                    

"Kak Haechan, tunggu!" seruan seorang gadis buat langkah dua manusia itu terhenti dan terpaksa balik badan untuk lihat, siapa yang memanggil nama manusia imut ini.

Haechan lirik ke manusia di sebelahnya pas sadar kalau yang panggil dia itu cewek yang dulu kasih dia banyak coklat.

"Hai, kak. Apa kabar? Makin ganteng tau kak! Hehe."  cewek itu senyum centil sambil pegang bahu Haechan, sok akrab.

Luna, cewek yang tempo hari kasih Haechan banyak coklat pas lagi jalan bareng Renjun.

Kini berdiri di hadapan Haechan dan Jaemin dengan senyuman malu-malu nya.
"Halo, Lun! Baik kok kabarnya." Haechan jawab canggung sekali, masalahnya di sebelahnya lagi ada pawang.

"Lama banget gak ketemu kakak, hari-hari aku jadi kurang berwarna." gombal cewek itu.

Luna kemudian sodorkan satu kantong paper bag entah apa isinya.
"Buat kakak, parfume. Mami Luna punya toko parfume loh, jadi ini Luna kasih yang menurut Luna, aroma nya cocok buat kakak."

Haechan lagi-lagi gak bisa apa-apa selain cuma senyum canggung dan terima hadiah dari Luna sambil bilang terimakasih.
"Btw, nomor kakak boleh aku minta?"

"Oh, boleh seben__

"Chan, buruan! Telat ntar!" desak Jaemin, Haechan aja gak tau yang di maksud Jaemin telat tuh, telat ngapain.

Cuma dia nurut aja ngangguk sambil bilang iya-iya, "Lun, next time aja kali ya, kakak sibuk soalnya, btw makasih parfume nya salam buat mami kamu."

Haechan kali ini kelewatan ramah kayanya, yang di titip salam mami nya tuh cewek yang sekarang jejeritan tertahan salah tingkah sambil lompat kecil malah Luna.

Jaemin tarik pacarnya buat buruan pulang, moodnya jadi jelek.
Udah nungguin Haechan ngampus kaya mama muda nungguin anaknya yang baru masuk sekolah TK, eh malah anak TK nya itu di pepet cewek.

"Besok gak usah pakai baju kaya gini kalo ngampus!" ujarnya sambil hidupkan mesin mobilnya.

Haechan perhatikan penampilannya dari atas ke bawah, menurutnya gak ada yang salah, outfitnya ke kampus kan emang kaya gini.

Jeans robek-robek dan kaos hitam lengan pendek, salahnya dimana?

"Emang apa yang salah sih?" tanyanya, tapi gak dapat jawaban apapun dari Jaemin yang kayanya ngambek.

Penasarannya terjawab pas kendaraan roda empat yang mereka naiki Jaemin hentikan di parkiran sebuah pusat perbelanjaan.

"Turun!" Haechan cuma nurut, soalnya nada bicara sang pacar lagi gak enak banget di dengar.

Haechan tebak, pacarnya cemburu sama Luna.

Haechan di bawa ke toko pakaian ternyata, Jaemin pilih beberapa baju tanpa bertanya, cuma sandingkan pakaian yang di pilihnya dengan Haechan, mungkin untuk mengecek cocok atau enggak.

Setelah memilih beberapa, dia membayarnya dan bawa Haechan pulang ke apartemen.

"Na, aku salah apa deh, kamu kenapa diem aja sih?" Haechan tanya sambil ikuti langkah cepat sang dominan yang sekarang taruh beberapa belanjaan mereka tadi ke atas sofa.

"Besok pakai baju-baju itu kalo ke kampus."

"What? Tiba-tiba?!"

"Chan, your my submisif, right? Jadi, sekarang ayo berpenampilan layaknya submisif. Outfit kamu terlalu keren untuk ukuran sub."

Jaemin lupa, bagaimana Haechan kalau di kampus gak jauh berbeda dengannya, yang suka sama Haechan juga banyak.

"Jaem?"

Am(ig)o'r? [NAHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang