Anemones (8)

1.4K 140 3
                                    

"Bang minta tolong dong, gue pengen ke kamar mandi." Kata Naka yang kini tengah berada di ruangan hanya berdua dengan Jean.

Jean yang mendengar permintaan Naka mengangguk dan langsung membantu Naka untuk berjalan menuju ke kamar mandi, keadaan Naka semakin membaik dan hal itu membuat Jean senang bukan main tapi tidak dapat dipungkiri badan adiknya ini masih lemas dan nafasnya sedikit cepat. tapi kata dokter itu tidak apa-apa.

Sepuluh menit akhirnya Naka kembali ke ranjangnya, dan berbaring lagi. "Gue kangen sekolah."

"Ya lo nya sehat dulu, nanti juga kalo badan lo enggak rewel bakal diijinin lagi sekolah, nanti kita beli sate deket sekolah Na, gue denger ada menu baru dan kata anak-anak itu rame banget." Kata Jean.

"Lo udah mulai kuliah kan? sekarang tinggal gue sama Haran yang masih sma."

"Eh dongo, Juan sama Leon lo anggap kelas berapa? mereka juga udah mulai masuk sma."

"Lah iya? gue lupa anjir, gue pikir mereka masih smp kelas akhir."

"Sma lah dongo."

"Anjir adik kurcil gue udah sma lagi. cepet banget gedenya perasaan kemarin masih nangis mulu setiap balik sekolah karena dijailin temennya."

Jean hanya terseyum tidak menghiraukan perkataan Naka lagi.

"Bang, kapan lo nikah?"

Jean menyerit bingung ketika mendengar pertanyaan konyol Naka. "Anjir Na, gue aja baru masuk kuliah dan lo udah nanya kapan gue nikah? lo salah kasih pertanyaan kayaknya, harusnya lo nanya gitu ke bang Mahda atau enggak bang Renja."

"Enggak, gue enggak salah. gue beneran nanya sama lo. lo kan playboy ya bang dari dulu, banyak kan ceweknya pas masuk sma sampai keluar. lo terakhir tuh kalo gak salah lagi deket sama yang namanya Lia? itu masih gak sih bang?"

"Dahlah gak mau gue ngomongin cewek itu." Kata Jean sedikit ketus.

Naka terkekeh jahil. "Lo putus lagi? apa lo punya gebetan baru?"

"Dahlah Na, gak usah ngomongin cewek lagi."

"Ya gue kan kepo bang, kalo ada yang baru kenalin dong bang? kali aja gitu dia jadi berpaling terus suka sama gue."

"Idih? lo gak demam kan? apa dokter salah kasih obat buat lo kali ya?"

"Ih gue bilang gue pengen tahu, kenapa sih. aneh banget respon lo."

"Ya coba aja lo bayangin, lo yang dulu enggak terlalu tertarik sama cewek terus sekarang tiba-tiba lo nanyain tentang cewek  gue yang sekarang? lo ngebet pengen punya pacar?"

"Bang, umur kan enggak akan ada yang tahu kan ya? gue pengen gitu sekali deket sama cewek terus diingetin cewek buat makan, terus ditanyain lagi dimana. terus gue posesif in pacar gue."

Jean menggeleng. "Na, pacaran itu enggak semudah yang lo pikir, ribet lah Na. lebih baik jomblo aja, bebas mau ngapain aja."

"Bohong Na, pacar dia sekarang namanya Karin. anak juruan kedokteran." Kata Renja yang baru saja masuk ke dalam ruang rawat Naka.

"Mas, lo gak usah nyebarin rumor yang enggak bener ya." Seru Jean kepada Renja.

"Gue enggak nyebarin rumor ya, gue udah denger berita lo seluruh kampus, lo baru jadi maba tapi udah famous banget karena deket sama inceran semua mahasiswa."

Naka terkekeh, menurutnya sangatlah lucu. Jean adalah kakaknya yang selalu dekat dengan cewek, Naka sendiri tidak mengerti apa Jean terlalu ramah dan baik kepada semua orang atau Jean yang selalu tebar pesona kepada semua cewek. tapi itulah kelebihan Jean menurut Naka, selain karena wajah tampan dan fisik yang bagus.

"Lo mau liat fotonya gak? cantik banget anjir, adik gue ini pinter banget nyari yang bening."

Renja mengeluarkan ponselnya dan menunjukan foto seorang perempuan yang tengah dekat dengan Jean.

"Anjir bang, ini cantik banget. wah bener lo pinter banget cari cewek, semoga langgeng ya sama yang ini, gue acc langsung deh bang kalo lo mau langsung nikah juga." Kata Naka dengan antusias ketika melihat betapa cantiknya wajah perempuan yang tengah dekat dengan abangnya itu.

"Ngaco banget deh lo, yaudah lo sama Renja dulu, gue mau ke kampus dulu." Kata Jean sambil berjalan menuju sofa untuk mengambil tasnya.

"Salam ya bang buat kak Karin, entar bawa kesini. ketemu gue ya?"

"Iya." Jawab Jean, dirinya tidak sadar jika jawaban singkat itu dianggap sebagai kebenaran atas hubungannya.

Naka dan Renja terkekeh melihat Jean yang salah tingkah ketika digoda oleh mereka berdua.

Seperginya Jean dari ruangan Naka, kini hanya tersisa Naka dan Renja, karena memang hari ini Jean lah yang seharusnya menemani Naka di rumah sakit tapi karena ada keperluan mendadak di kampusnya, jadi saja berakhir dengan Renja yang kebetukan tengah kosong dimintai untuk menjaga Naka.

"Udah enakan Na?"

Naka mengangguk. "Udah mas, ini gue kapan boleh pulang ya? Udah kangen banget sama kasur gue yang empuk."

Renja yang tengah mengupas buah jeruk itu hanya terkekeh. "Ya sampai keadaan lo membaik Na."

"Tapi mas, kan gue udah sehat ini. Udah bisa lari lapangan sepuluh keliling ini."

"Lo jangan mentang-mentang udah operasi lo jadi nantang diri lo sendiri buat tahu batasan. Gue gak mau ya lihat keadaan lo drop lagi."

Senyum tipis menghiasi wajah tampan Naka. "Ya memang gue udah sehat Ren, ya meski gue tahu kalo gue enggak bisa bener-bener sembuh."

Renja yang mendengar perkataan Naka menyimpan buah jeruk yang telah ia selesai kupas dan menatap Naka dengan dalam. "Na, denger gue ya? Gue emang bukan kakak yang baik buat lo, tapi gue mau berusaha buat jadi kakak yang baik dan berguna buat lo. Lo jangan sedih gitu dong, gue sama bang Mahda bakalan coba buat belajar tentang penyakit lo, tentang gimana cara nanganinnya. Lo gak usah khawatir."

"Mas, lo jangan sampai kubur cita-cita lo ya karena gue, jangan. Gue pengen nanti kalo gue wisuda nih lo yang buatin jas buat gue."

"Tenang aja, nanti gue buatin jas yang bagus buat lo. Kalo perlu entar gue tambahin berlian di jas yang lo pake nanti buat wisuda."

"Makasih mas."

"Sama-sama, sekarang yang gue harap dan mau dari lo adalah semangat sembuh ya? Lawan sakitnya, gue tahu lo gak akan kalah sama sakit lo."

Naka hanya tersenyum mendengar perkataan Renja. Rasanya sangat hangat ketika mendengar Renja berkata seperti itu, perkataannya menyadarkan jika dirinya tidaklah sendiri untuk melawan rasa sakitnya.








17 April 2024

Anemones ; NCT DREAM [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang