Jean, kakak ketiga Naka yang sangat pemberani dan juga cukup cuek. kakak ketiganya ini tidak sebawel kedua kakaknya yang lain. Jean adalah tipe yang dapat mendengarkan curhatan semua saudaranya, dan memberikan saran meski sarannya tidak selalu dapat diterima oleh beberapa saudaranya. tetapi Jean adalah definisi kakak yang sangat green flag. bagaimana tidak? kakaknya itu selalu mengutamakan saudara yang lain dibandingkan dirinya, tidak pernah marah, malah jika Jean marah akan menangis, namun jika sudah kesal marahnya Jean adalah hal yang tidak ingin Naka lihat.
Jean hampir mirip seperti dengan Mahada, kakak ketiganya ini selalu saja memprioritaskan orang lain dibanding diri mereka sendiri dan hal itu membuat Naka merasa tidak enak. bahkan pernah pada suatu hari Jean membela dirinya karena salah telah menjatuhkan vas bunga milik bundanya dan mengaku jika Jean yang menjatuhkannya, dan berakhir Jean yang harus dihukum membersihkan mobil ayah.
Lalu selain itu yang disukai oleh Naka dari Jean adalah, kakaknya yang satu itu selalu menuruti keinginannya yang tidak-tidak. seperti mengendarai motor ketika malam hari, hal itu selalu dilarang oleh kedua orang tuanya tetapi entah bagaimana caranya saat itu Jean berhasil membujuk kedua orang tuanya untuk mengajaknya mengendarai motor berkeliling komplek, meski hanya sebentar Naka senang bukan main. bahkan saat itu Jean sempat mengajaknya untuk makan nasi goreng pinggir jalan. yang diingat Naka saat itu, abangnya yang satu ini memesan satu piring nasi goreng di abang pinggir jalan dan memakannya berdua. saat Naka bertanya kenapa hanya memesan satu piring abangnya menjawab.
"Kamu enggak boleh makan banyak-banyak kayak gini, nanti dimarahin bunda. jadi kamu boleh icip sedikit. abang yakin kamu suka, kamu harus nyobain nasi goreng ini sekali seumur hidup kamu."
Naka hanya menganggukkan kepalanya.
Selain itu Naka juga pernah diajak Jean ke pasar malam untuk bermain beberapa permainan, meski saat itu dirinya harus menggunakan kursi roda karena baru saja pulang dari rumah sakit. pada awalnya kedua orang tuanya melarang keras, tapi dengan bujukan maut serta tatapan memohon yang tidak dapat ditolak oleh kedua orang tuanya jadilah pada malam itu mereka berdua pergi ke pasar malam. Disana Naka sangat bahagia, dirinya hanya bermain beberapa permainan dan sisanya hanya memperhatikan abangnya yang terlihat antusias ketika melihat permainan yang hadiahnya adalah sebuah boneka kelinci putih lucu. Setelah beberapa percobaan akhirnya Jean berhasil mendapatkan boneka yang dirinya incar, lalu setelah itu boneka itu ia berikan kepada Naka yang sedari tadi hanya terus bersuara mendukungnya.
"Kenapa dikasih ke aku? kan ini punya abang?"
"Gak apa-apa itu buat Naka, soalnya bonekanya mirip Naka lucu kelinci."
Selama hidupnya Naka selalu menghabiskan waktunya dirumah sakit, jarang sekali bermain keluar rumah. sekalinya keluar rumah pun hanya untuk sekolah dan betapa beruntungnya dirinya ketika mendapati kakak ketiganya saat itu tengah duduk di loby sekolahnya untuk menunggu kepulangannya. saat itu Naka merasa kebingungan mengapa kakak ketiganya yang menjemput, karena setahu dirinya hari itu adalah jadwal supirnya yang menjemput. namun tanpa banyak bertanya apapun Naka mengikuti kemana Jean membawanya, ternyata saat itu Naka dibawa oleh Jean ke sebuah mall dan mengajaknya untuk bermain timezone sebentar katanya kakaknya itu sudah meminta ijin kepada kedua orang tuanya dan hal itu membuat Naka merasa sangat bahagia, banyak hal yang selalu ia lakukan bersama dengan Jean. maksud dari banyak hal adalah, hal yang selalu tidak dapat dirinya rasakan semasa hidupnya seperti bermain timezone, mengendarai motor malam hari, membeli makanan di pinggir jalan atau hal yang lainnya. tapi karena adanya sosok Jean dihidup Naka membuat dirinya merasa sangat beruntung, dan yang membuatnya semakin beruntung adalah kedua orang tuanya yang selalu percaya kepada Jean untuk melindunginya.
Selain itu yang Naka ingat dari memori dirinya dan juga Jean adalah, abangnya yang satu itu selalu mengajaknya untuk berenang setiap sore kecuali jika Naka sakit. tentu saja hal itu tidak dapat diturui oleh Naka, karena Naka sendiri tahu tubuhnya tidak seperti tubuh saudaranya yang lain. Tapi setelah memberikan pengertian kepada Jean, Jean menjadi berubah abangnya itu menjadi suka bermain lego seperti anak kecil saja, pikir Naka saat itu. tetapi saat ditanya oleh Naka jawaban Jean membuat Naka bahagia.
"Kenapa abang enggak suka berenang lagi?"
Jean menggelengkan kepalanya. "Enggak mau, Naka juga enggak berenang soalnya. jadi abang sekarang mau nemenin Naka main lego sama puzzle aja. biar Naka enggak kesepian."
Ketika mendengarkan jawaban itu Naka langsung memeluk tubuh kakaknya dengan erat. "Makasih ya abang, udah mau nemenin Naka disini."
Lalu waktu terus berlalu, hingga sudah waktunya Jean memperkenalkan seorang wanita cantik sebagai kekasihnya. Naka ikut berbahagia dengan kabar tersebut. pada waktu itu Jean memperkenalkan kekasihnya pertama kali kepada Naka. karena kebetulan saat itu dirumah hanya ada Naka seorang.
"Naka, ada yang kenalan sama kamu."
"Siapa?"
"Hai Naka.."
Kedua mata Naka membola. "Wih bang, bidadari darimana ini?"
Jean mendengus. "Ini pacar abang."
"Halo kak, aku Naka."
"Jangan digodain Na."
"Gimana sih, kan tadi katanya mau kenalan. dahlah males."
Karin yang pada saat itu masih malu hanya terkekeh kecil. "Hai Naka, aku Karin."
Senyum Naka langsung terbit. "Hai kak Karin. kak Karin kenapa suka sama gapura kabupaten?"
Setelah mengucapkan itu Naka berjalan meninggalkan kakaknya dan juga kekasihnya, karena dirinya takut dimarahi Jean. Sementara Jean hanya menghela nafasnya berbeda dengan Karin yang terkekeh mendengar nama panggilan kekasihnya itu.
Mungkin selama Naka hidup, terlalu banyak rasa bahagia yang selalu ia lalui bersama kedua orang tua dan juga semua saudaranya.
Kembali ke masa saat Naka telah selesai menyelesaikan hadiah untuk semua saudaranya, Jean masuk ke dalam ruang rawat Naka bersama dengan Karin. "Abang bucin dateng bun."
Jean yang disindir seperti itu hanya menggaruk lehernya yang tidak gatal. "Ya maaf, tadi abang ada perlu dulu."
"Abang bucin."
Karin yang mendengar panggilan baru untuk kekasihnya itu hanya terkekeh. "Iya Na, kakak sampai susah buat kesini karena abang kamu selalu pengen ditemenin."
"Pantesan kemarin kata bunda kak Karin gak bisa kesini sama kak Yerima, ternyata ditahan sama gapura kabupaten."
"Iya maafin abang Na. emangnya kamu mau ngapain sih ketemu sama kak Karin? Karin kan pacar abang."
"Idih posesif banget sih sama adek sendiri, tenang aja enggak akan aku pacarin kak Karinnya, lagian kepo banget sih."
Karin berjalan kearah Naka dan tersenyum. "Nih sebagai permintaan maaf kakak bawain kamu boneka sama cemilan sehat. itu abang kamu yang beliin."
"Kenapa bukan abang yang kasih ke aku kenapa harus kakak? dih kenapa sih abang aku yang satu itu. gak ngerti deh."
Jean yang tengah dibicarakan hanya terdiam, dirinya merasa lucu melihat wajah adiknya yang tengah merajuk seperti itu.
"Kamu sini deh Je, adik kamu ini kangen sama kamu. gak peka banget sih." Kini Karin ikut memarahi Jean yang malah duduk di sofa.
"Iya kak, abang aku enggak peka. males banget."
Jean bangkit dari duduknya, lalu tanpa menunggu waktu yang lama tubuh kurus adiknya itu dipeluk dengan erat. "Iya abang juga kangen kamu, kamu enggak usah marah-marah gitu dong."
"Abang ih lepasih dulu, ini aku punya hadiah. yang biru ini buat abang terus yang biru sama pink ini buat kak Karin. gimana lucu gak?"
Jean menerima hadiah pemberian adiknya dengan senyum senang, sama juga dengan Karin perempuan cantik itu tersenyu. "Makasih loh. ini kamu yang buat sendiri?"
"Iyalah."
"Abang enggak nyangka kamu punya bakat jadi tukang gelang ya?"
Tangan kurus Naka memukul pelan lengan kakaknya itu. "Tukang gelang, enak aja. itu mas bilang limited edition ya. enggak ada yang jual kayak gitu, aku buatnya pake cinta dengan sepenuh hati."
"Iya iya, makasih ya adik abang yang paling kuat, paling hebat. abang suka hadiahnya, sehat-sehat ya? nanti kita pergi ke dufan liat ikan pari."
08 September 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Anemones ; NCT DREAM [✔️]
FanfictionRumah itu tempat kita pulang bukan? Start : 13 April 2024 End : 15 September 2024