Leon & Naka (29)

402 73 0
                                    


Berbeda dengan keempat kakaknya, Naka selalu berbuat baik dan sangat menyayangi kedua adiknya yang tidak pernah akan ia lupakan. Adiknya yang pertama adalah Leon, anak itu sangatlah dewasa bahkan terkadang Naka saja lupa jika Leon adalah adiknya. karena selama ini dirinya jarang sekali melihat Leon yang bermanja kepada kakaknya, pasti adiknya yang satu itu selalu bermanja kepada kedua orang tuanya. Dulu saat Leon baru saja berulang tahun yang ke dua tahun dan saat itu Naka berumur tiga tahun sangat senang ketika melihat rumahnya yang di dekor begitu banyaknya balon-balon berwarna-warni, saat itu Naka masih dalam keadaan yang kurang baik karena dirinya baru saja pulang dari rumah sakit karena dirinya sempat sakit. Namun Naka yang saat itu masih tidak memperdulikan tubuhnya berlari-lari kecil menuju ke arah ruang keluarga yang tengah dibereskan oleh keempat kakaknya dan juga ayahnya. Lalu dirinya melihat Leon yang tengah duduk di sebuah sofa dan disampingnya terdapat Juan adik bungsunya.

Naka tersenyum senang ketika melihat banyaknya balon dan juga pita yang warna-warni dan berhasil menarik perhatiannya. saat itu Naka sangat ingin ikut membantu kakak-kakak dan juga ayahnya tapi ternyata bundanya tidak mengijinkannya dan berakhir dirinya duduk disamping kiri Leon. Tangan kecil Naka mengusap pelan pipi tembam dan juga memerah milik Leon, tangan itu ia usapkan dengan lembut. Saat Leon lahir, dirinya sepertinya menjadi sangat bahagia, Naka kecil selalu mengklaim dirinya jika dirinya adalah abang. bahkan pernah sekali Mahada dibuat terkekeh kecil ketika mendengar adiknya ingin sekali dipanggil abang seperti dirinya.

"Abang sekalang panggil aku abang ya? aku juga kan abang sepelti abang. jangan panggil Naka-Naka saja, sekalang tambahkan abang ya?"

Mahada yang saat itu terkekeh kecil dan mengangguk. tapi sepertinya adiknya yang satu itu tidak diberi kesempatan untuk dipanggil abang, karena pada kenyataannya kedua adiknya itu memanggil Naka dengan sebutan kakak dan saat itu Leon lah yang pertama memanggil Naka dengan panggilan kakak.

"Kakak Nana.."

Saat Leon memanggil namanya untuk pertama kalinya itu dirinya sangat senang, bahkan anak kecil itu melupakan panggilan abang untuk dirinya. "Enggak apa-apa, aku kakak sekalang."

Waktu terus berjalan, Leon yang sejak kecil sangat menyukai bola basket itu terus dikembangkan bakatnya. hingga membuat Naka bangga bukan main kepada adiknya itu. Tapi disatu sisi Leon sedih ketika melihat kakaknya hanya duduk disamping lapangan atau hanya menemaninya bermain basket sementara Leon harus bermain. Leon selalu berusaha untuk membuat kakaknya bangga, tepat seminggu sesudah Leon dimasukkan kedalam les basket oleh ayah dan bunda, barulah Leon tahu jika kakaknya itu sama seperti dirinya menyukai basket tapi karena terhalang suatu keadaan jadilah dirinya hanya bisa menonton adiknya dipinggir lapangan. Naka sangat sering menemani Leon bermain basket, sesekali kakaknya itu meneriaki dan menyemangati adiknya yang tengah bermain basket, entah bersama kakak-kakaknya atau bersama temannya dan Leon sama sekali tidak terganggu sama sekali, malahan anak itu selalu merasa sangat senang ketika kakaknya itu berada didekatnya melihat bagaimana dirinya bermain.

Pertandingan pertama Leon adalah ketika dirinya berada di sekolah dasar dan Naka datang ke tempat pertandingan bersama dengan Haran dan juga Jean. Saat itu keberuntungan tengah berpihak kepada Leon dan juga timnya, mereka menang dan mendapatkan piala yang cukup besar. lalu setelah itu Naka berjalan menghampiri adiknya yang juga berlari kecil mendekatinya, tanpa memperdulikan kedua kakanya yang padahal  jaraknya tidak jauh dari dari Naka. pelukan Leon cukup erat pada tubuh Naka bahkan Leon menangis sambil terus menggumamkan kata maaf. saat itu Naka yang tidak mengerti mengapa Leon menangis langsung panik dan memanggil kedua kakanya, tapi Leon tetap tidak mau melepaskan pelukannya.

"Kenapa minta maaf? kamu menang hey, kamu enggak kalah. harusnya kamu seneng bisa menang, ini malah nangis." Kata Naka yang saat itu masih mengusap punggung adiknya.

Anemones ; NCT DREAM [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang