Permintaan Pertama ; (21)

896 124 7
                                    


Sudah seminggu sejak Naka sadar dari komanya, kini hanya ada Yuna sendiri di ruang rawat Naka. Beberapa waktu yang lalu Dokter dan juga perawat datang keruang rawat anaknya untuk mengecek keadaan Naka, dan hari ini Yuna sudah dapat sedikit bernafas dengan lega karena dirinya mendapatkan kabar yang cukup baik, keadaan Naka hari ini sudah meningkat dan jika keadaan Naka dalam kurun waktu seminggu kedepan terus meningkat anaknya itu sudah boleh pulang dari rumah sakit.

Dan pagi ini Naka tengah memakan sarapannya yang sebelumnya sudah diantarkan oleh seorang perawat ke ruangannya, disampingnya ada Yuna yang masih mengupas buah apel untuk anaknya dan juga dirinya.

"Sayang kamu belum kasih tau bunda apa permintaan kamu?"

Naka tersenyum,  dirinya mengunyah makanan yang baru saja masuk ke dalam  mulutnya. lalu setelah makanan itu dirinya telan, perhatiannya kini penuh kepada bundanya, menatap kedua mata bundanya yang selalu terlihat cantik dimatanya. "Bunda cantik."

Yuna terkekeh kecil. "Bunda memang cantik sayang, kan bunda perempuan enggak mungkin kan bunda ganteng?"

Naka terkekeh kecil. "Iya memang bener sih, bunda perempuan jadinya cantik."

Yuna menyimpan potongan buah apel di meja yang berada di hadapan anaknya itu. "Jadi apa permintaa kamu?"

"Permintaan pertama aku, mungkin ini permintaan aku ke bunda aja tapi boleh kok yang lain ikutan juga. aku mau buat gelang dari manik-manik lucu bun."

Yuna kembali terkekeh kecil. "Manik-manik? oh, kak Karin suka bawa itu ke rumah dan buat sama bunda di rumah. kamu mau buat juga?"

Naka menganggukkan kepalanya. "Iya aku mau buat sesuatu buat bunda, ayah sama saudara-saudara aku, kenang-kenangan."

Tatapan yang pada awalnya terlihat excited pada kedua bola mata Yuna kini terlihat redup dan terganti oleh tatapan sendu. "Boleh, nanti bunda ajak kak Karin sama kak Yerim kesini ya? kapan kamu mau buatnya?"

"Hari ini boleh?"

Yuna menganggukkan kepalanya. "Boleh sayang, bunda hubungi kak Karin nya ya?"

"Terima kasih bunda."

Setelah suasana pagi telah Yuna lalui dengan perasaan campur-aduk kini hanya dirinya yang berada di atas sofa yang tidak jauh dari ranjang anaknya, beberapa menit yang lalu setelah anaknya meminum obat, anak kelimanya itu terlelap karena efek obat yang telah anak itu telan. Tersisalah kini dirinya yang terjaga, beberapa menit yang lalu dirinya mengirimkan sebuah pesan kepada kekasih dari anak ketiganya itu untuk datang ke rumah sakit dan membawa beberapa peralatan dan juga keperluan untuk membuat gelang manik-manik. Karin yang mendapatkan pesan seperti itu merasa sangat senang dan dengan senang hati dirinya akan datang ke rumah sakit. Setelah menghubungi Karin, Yuna juga menghubungi kekasih dari anak pertamanya yaitu Yerima dan respon yang diberikan oleh Yerima sama seperti Karin, terdengar sekali kedua anak perempuan cantik itu bahagia ketika dirinya meminta mereka untuk datang ke rumah sakit.

Pukul sebelas siang Yerima lah yang datang terlebih dahulu, pada salah satu tangannya ia membawa beberapa manik-manik berwarna cerah untuk ia buat dengan calon adik iparnya itu.

"Permisi.." Yerima membuka pintu ruang rawat Naka setelah sebelumnya dirinya mengetuk pintu tersebut. Hal pertama yang ia lihat adalah Naka yang tengah berbaring tetapi sedikit bersandar karena ranjang pesakitan itu dinaikan sedikit, dan juga suara dari televisi.

"Kak Yerima?" Naka tersenyum ketika melihat siapa yang datang.

Yerima-kekasih Mahada- datang terlebih dahulu datang itu langsung berjalan ke arah Naka yang tengah berbaring. "Hai ganteng.."

Anemones ; NCT DREAM [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang