Dahulu saat Haran kecil, anak itu sangat suka dipanggil sebagai kembaran Naka meski keduanya bukan kembar, tapi entah mengapa Haran sangat menyukai panggilan itu. namun itu ketika dirinya masih duduk dibangku taman kanak-kanak. terlepas waktu berjalan setelahnya Haran memiliki nama panggilan yang sangat sukai yang keluar dari mulut Naka yaitu abang. ya meski Naka sampai saat ini moodyan memanggil dirinya abang tapi setiap kata abang yang keluar dari mulut Naka selalu membuat mood Haran menjadi lebih baik. Bahkan sejak dulu dirinya dan juga Naka tidak pernah terpisah, itu karena Haran sangat ingin selalu bersama dengan Naka, meski begitu Naka tidak pernah merasa bosan dengan kehadian Haran dalam setiap harinya. anak yang hanya berbeda satu tahun dengan Haran itu merasa dirinya memiliki pelindung, Haran selalu ada setiap anak itu butuh. Contohnya ketika mereka duduk di bangku sekolah dasar, saat itu Naka lupa membawa peralatan untuk membuat suatu kerajinan, tapi saat itu Haran yang melihat adiknya menangis di depan kelasnya itu mengatakan jika Haran memiliki barang yang saat itu dibutuhkan oleh anak berumur enam tahun itu.
Dan kejadian itu pasti selalu terulang hingga keduanya duduk dibangku perkuliahan, meski Naka hanya sempat masuk saat masa orientasi saja itu tidak membuat Haran melupakan tugasnya sebagai abang untuk Naka. bahkan saat sehari sebelum keduanya mengikuti kegiatan orientasi di kampus, Haran yang sibuk membeli ini dan itu untuk kebutuhan orientasi, Naka hanya duduk cantik dan menunggu Haran membelikan apa yang diperlukan.
Sejak dulu Haran memiliki ketakutan. ketakutan akan ditinggalkan oleh Naka, dirinya sering melihat Naka jatuh collapse atau pingsan tepat di depan kedua matanya, melihat kedua orang tuanya yang panik, melihat wajah kakaknya yang lain ikut panik belum lagi suara tangis dari kedua adiknya membuat dirinya ketakutan dengan apa yang terjadi pada Naka. hingga dirinya memiliki trauma tersendiri ketika dihadapi dengan kenyataan jika keadaan Naka tidak pernah membaik sama sekali. Haran akan selalu mengamuk histeris hingga sering menyakiti dirinya sendiri kita melihat atau mendengar keadaan Naka yang memburuk dan berakhir dirinya harus ikut dirawat di rumah sakit, meski tidak membutuhkan waktu yang lama tapi hal itu membuat semua anggota keluarga merasa khawatir dan selalu kebingungan ketika akan memberitahukan tentang keadaan Naka kepada Haran.
Saat Haran berumur lima tahun dan Naka berumur empat tahun, keduanya sering bermain peran namun hal yang paling Haran ingat hingga saat ini adalah keinginan Naka yang selalu ingin menjadi princess, dahulu Haran marah kepada Naka karena mereka adalah laki-laki tapi saat itu Naka kecil memberitahukan jika princess itu cantik dan juga kuat. entah apa yang di tonton oleh Naka saat masih kecil, disaat dirinya selalu menonton film kartun untuk lelaki mungkin Naka suka menonton film princess. tapi memang tidak salah selagi pada umurnya dan sesuai.
Semakin mereka beranjak dewasa Haran menjadi tidak suka ketika Naka selalu beralasan tengah memainkan peran sebagai putri tidur saat Naka tengah berada diruangan yang sejak dulu Haran benci. Saat itu Haran marah kembali kepada Naka karena adiknya itu telah salah memilih peran, tapi saat itu yang dikatakan oleh Naka membuat Haran harus terdiam di tempat dan hanya dapat menangis.
"Har, gue selalu cosplay jadi princess biar gue bisa istirahat. gue butuh tidur dengan tenang, kalo gue enggak cosplay jadi putri tidur gue enggak bisa tidur tenang kayak kemarin. gue selalu sakit, nafas gue enggak enak, dada gue panas, belum lagi bayang-bayang gue enggak bisa bangun lagi. nanti lo jadi pangerannya ya? bangunin gue kalo gue susah buat dibangunin."
Semua perkataan Naka saat itu membuat Haran menangis dalam diam. dirinya memang tahu jika di film-film putri tidur akan tertidur dan bangun ketika dibangunkan oleh orang terkasihnya. tapi Haran takut jika suatu saat adiknya itu tidak dapat ia bangunkan, tubuh adiknya itu sudah mendingin dan juga wajah adiknya yang semakin pucat seperti tidak ada aliran darah dalam tubuhnya.
Kembali ke hari-hari dimana Haran yang meminta ijin kepada dosennya untuk menjada Naka, karena semua anggota keluarganya memiliki urusan. memang urusannya tidak pernah lama dan mereka semua tidak berani meninggalkan Naka sendirian. dan berakhirlah kini hanya Haran yang berada diruang rawat adiknya, sejak tadi subuh setelah diperiksa oleh dokter Naka kembali tertidur dengan tenang, bahkan sejak beberapa jam yang lalu Haran terus memperhatikan gerak dada adiknya yang masih bergerak, dan juga mendengar suara nafas adiknya yang sedikit berbunyi dan juga berat.
Salah satu tangan Haran diuusapkan pada dada Naka agar adiknya itu sedikit tenang ketika tidur, memang betul apa yang dikatakan Naka saat itu. adiknya itu tidak pernah tertidur dengan tenang karena rasa sakitnya yang terus dirasakan.
"Na, seharusnya Tuhan bagi sakitnya ke gue. biar gue juga bisa ngerasain apa yang lo rasain, gue enggak tega lihat lo kayak gini. padahal baru aja kemarin kita cerita-cerita ngegosip tentang bang Jean sama kak Karin yang bucinnya ngalahin anak sd. tapi sekarang gue harus lihat lo tidur tapi lo keringetan banyak banget kayak gini."
Haran menghentikan perkataannya, mencoba menarik nafas untuk menenangkan hatinya yang terasa cukup sesak karena menahan tangis.
"Na baru aja tadi malam lo kasih gue hadiah gelang warna hijau ini, lo tahu kan kalo gue enggak suka warna hijau tapi lo sengaja buatin gue gelang warna hijau. gak apa-apa Na, mulai sekarang gue bakalan suka warna hijau karena gelang buatan lo sangat berharga buat gue. tapi bukan itu aja, lo juga berharga buat gue. kuat ya? jangan tinggalin gue disini, nanti siapa yang bakalan nemenin gue main cosplay enggak jelas kayak dulu? siapa yang nemenin gue ngegibahin abang-abang kalo bukan sama lo. Tapi gue yakin nanti adik gue yang satu ini pasti bakalan sembuh, terus nanti gue bakalan nepatin janji buat beliin lo lensa kamera yang lo incer beberapa hari yang lalu."
"Oh iya, kemarin ada perempuan dikampus yang nanyain lo. gue juga gak tahu siapa, cuma katanya lo pernah ajak dia kenalan namanya Kamala kalo gak salah, dia ngasih lo bingkisan isinya coklat sama permen yupi katanya ucapan makasih karena udah ngajak kenalan waktu masa orientasi kemarin, padahal gak usah gitu ya? itu gia modus kali ya? suka kali sama lo ya? tapi kan lo masuk kuliah juga cuma masa orientasi aja, tapi kok udah ada yang nyantol sih sama lo? sedangkan gue ini udah hampir beberapa bulan belum ada yang nyantol satu pun. apa gue kurang ganteng ya? enggak tapi, masih gantengan gue. muka gue mirip Haechan NCT gini. iya gak?"
Haran terus mengajak berbicara adiknya, meski dirinya tahu jika adiknya itu tidak akan menjawab perkataannya karena tengah tertidur dengan nyenyak karena efek obat yang diberikan dokter tadi subuh.
"Gue keluar dulu ya? ini dosen gue telfon, sebentar aja oke? tidur yang nyenyak ya? nanti gue bangunin kalo makanan lo udah dateng oke?"
Setelah mengatakan itu Haran berjalan keluar meninggalkan Naka yang masih betah memejamkan kedua matanya.
09 September 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Anemones ; NCT DREAM [✔️]
FanfictionRumah itu tempat kita pulang bukan? Start : 13 April 2024 End : 15 September 2024