ZHOU SHIYU'S POV
Aku duduk di balkon apartemen sembari menunggu Wang Yi selesai mandi. Aku membuka lipatan kertas yang kupegang dan membaca tulisan yang tertera disana.
Hai, namaku Hoayi.
Aku tahu kau pasti tidak mengenaliku, maka dari itu aku menyuruh bawahanku untuk memberikan surat ini padamu.
Aku hanya ingin memberitahu bahwa kita di jodohkan oleh kedua orang tua kita. Aku tahu kau memiliki seorang pacar, dan pacarmu itu seorang gadis kan? Aku tahu itu. Kau mungkin tidak percaya dengan apa yang kutulis ini, tetapi jika kau ingin tahu lebih lanjut. Kau bisa menemuiku di cafe terkenal di Shanghai, kau pasti tahu kan? Maka datanglah ke sana pada tanggal 7 pukul 15.00.Hari ini?
"Sialan!!" Aku meremas kertas tersebut dan mencabiknya hingga hancur. Hatiku sakit, sangat sakit. Anak mana yang tidak sakit hati jika orang tuanya sengaja menjodohkan nya tanpa persetujuan? Bahkan tidak mengatakan apapun tentang itu. Kenapa orang tuaku tega sekali? Apa yang terjadi dengan mereka? Kenapa mereka sengaja menjodohkanku seperti ini.
Aku menangis dalam diam. Rasanya ini seperti mimpi.
Jika aku bermimpi, aku memohon kepada seseorang untuk membangunkan ku. Aku masih tidak percaya, aku benar benar tidak tahu harus melakukan apalagi.Kenapa ma, pa?
Tangisku semakin pecah. Aku tidak kuat menahan rasa kecewa ini. Aku takut jika Wang Yi sangat kecewa denganku jika dia mengetahui hal ini. Apa yang harus kulakukan? Apa aku harus kesana? Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika aku kesana. Aku sangat kecewa dengan mereka.
"Kamu kenapa Baobei?"
Aku menghapus kedua air mataku, dan menggelengkan kepalaku.
Aku merasakan kedua tangannya mengusap kedua air mataku yang masih sedikit mengalir.
Mata kami saling memandang. Aku belum siap mengatakan hal ini, aku takut kehilangannya.Jika kedua orang tuaku tega menjodohkanku, kenapa mereka selalu perhatian kepadaku? Kenapa orang tuaku tiba-tiba saja seperti ini? Dan kenapa aku harus dijodohkan dengan orang yang sama sekali tidak kukenal.
"Aku mau mandi dulu." Ucapku melepaskan kedua tangannya.
Aku berdiri dan pergi ke kamar mandi, meninggalkan dirinya disana.
________
AUTHOR'S POV
Zhou Shiyu dan Wang Yi duduk di sofa. Menonton film kartun yang membuat mereka tertawa sepanjang hari.
Wang Yi tertawa begitu keras, ia tidak menyadari jika gadis disampingnya tidak tertawa sama sekali, bahkan tidak seperti biasanya."Apa yang akan kau lakukan jika hubungan kita berakhir?"
Tanya Zhou Shiyu disela sela tawa Wang Yi yang membuatnya menghentikan ketawanya."Aku tidak akan membiarkannya berakhir begitu saja!" Jawab Wang Yi dengan penuh percaya diri.
Ia tidak mungkin membiarkan hubungannya dengan gadis itu berakhir begitu saja. Wang Yi percaya jika hubungan mereka tidak akan pernah berakhir dan akan selalu bersama hingga tua nanti.
Tanpa aba aba Zhou Shiyu langsung memeluk erat gadis di sampingnya. Ia takut sekali kehilangannya, tetapi bagaimana jika nanti takdir berkata lain? Mungkin ia harus merelakan separuh hidupnya.
"Kamu kalau ada masalah cerita saja." Ucap Wang Yi dengan mengusap punggung gadis itu.
"Tetapi ini bukan masalah yang bisa diceritakan, Yi."
Ucap Zhou Shiyu dalam hatinya.Jika ia menceritakannya sekarang, mungkin bisa saja Wang Yi langsung menemui seseorang tersebut.
Zhou Shiyu tidak ingin menambah masalah yang akan membuat Wang Yi frustasi. Tetapi ia akan dicap sebagai orang paling berkhianat dihidup gadis itu jika ia tega meninggalkannya."Kenapa kau tiba tiba saja bilang begitu?" Tanya Wang Yi
Zhou Shiyu tidak menjawab pertanyaannya. Ia hanya diam dipelukannya. Wang Yi merasakan pundaknya basah, yang dipastikan gadis itu menangis kembali.
"Jangan menangis, aku ada disini untukmu!" Ucap Wang Yi menenangkannya. Dipikirannya ia masih bertanya tanya kenapa Zhou Shiyu menjadi seperti ini. Percuma saja ia bertanya tetapi tidak dijawab olehnya, ia akan mencari tahu sendiri apa masalahnya.
________
"Kemana dia pergi?" Tanya ShanShan kepada dirinya sendiri. Ia sedang mencari San Yi yang entah kemana perginya.
Shanshan baru saja terbangun dari tidurnya. Seingatnya ia tertidur di pangkuan gadis itu, tetapi saat ia bangun, dirinya sudah berada di dalam kamar. Sudah sekitaran 20 menit Shanshan berkeliling dirumahnya mencari keberadaan San Yi.
"Dia kemana sih!" Kesalnya. Ia sudah pasrah mencari gadis itu dan lebih memilih untuk pergi ke ruang TV.
Sesaat sampai disana, matanya berkeliling melihat ruangan tersebut. Tidak ada orang! Hanya ada TV yang menyala dan bekas cemilan berserakan di meja.Shanshan menghela napas panjang. Ia harus membersihkan sampah yang ada disana setelah San Yi dengan seenaknya meninggalkan sampah sampah itu tanpa membuangnya.
Brakk!!
"LITTLE SHAN!! AKU ME-- AW!!" Teriak San Yi kesakitan.
Karena Shanshan melempari sampah yang baru saja ia bereskan ke muka San Yi. Shanshan sangat kesal dengannya, bekas cemilan dibiarkan begitu saja, setelah itu dia menendang pintu begitu keras yang membuatnya terkejut. Untung dia tidak punya penyakit jantung."Darimana saja kamu!?" Tanya ShanShan didepan gadis itu dengan wajah datarnya. San Yi rasanya ingin tertawa melihat Wajah shanshan, tetapi ia menahannya.
San Yi menundukkan kepalanya. "A-aku habis dari cafe."
"Dengan siapa?"
"Dengan teman temanku." Ucapnya.
Shanshan hanya mengangguk.
Ia mengambil kembali sampah yang ia lempar kepadanya.
San Yi yang melihat itu langsung membantunya, tidak mungkin ia membiarkannya membersihkan sampah itu sendiri."Oh ya, kamu tadi bilang me- apa?" Tanya ShanShan saat teringat omongan San Yi yang terhenti tadi.
San Yi memberhentikan aktivitasnya. Ia terdiam memikirkan apa yang ingin dirinya sampaikan kepada gadis itu. Setelah lama Shanshan menunggunya berpikir, San Yi mulai berkata.
"Aku melihat Zhou Shiyu dengan seorang pria di cafe." Kata San Yi
"Tidak ada Wang Yi? Apa yang mereka lakukan?"
"Tidak ada. Aku tidak tahu karena temanku memesan di meja yang jauh dari mereka. Tetapi ini sangat aneh, hanya ada Zhou Shiyu dan pria itu."
Shanshan berpikir sejenak. Ia mengambil ponsel yang berada di saku nya, lalu menelpon Wang Yi.
"Kenapa anak ini tidak aktif!!" Gerutunya.
Ia menyimpan kembali ponselnya, lalu melihat jam di tangannya, 15.19."Masih ada waktu! Ayo kita segera ke cafe itu!" Ucap Shanshan menarik tangan San Yi ke garasi mobil.
San Yi mengemudi dengan kecepatan yang tidak terlalu tinggi. Shanshan kembali mencoba menelpon Wang Yi, masih belum aktif. Ia mengirimkan pesan kepadanya.
'Cepat datang ke cafe terkenal di Shanghai, sekarang!!'
***
-Tebak ending, wkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You (SQHY)
FanfictionCerita tentang kedua sahabat yang lebih dari kata sahabat. Mereka saling cemburu jika disalah satu antara mereka dekat dengan yang lain. Hingga di suatu hari mereka mengubah status mereka lebih dari kata sahabat. Tetapi dengan mengubah status mereka...