22. Pulang

1.3K 107 20
                                    

Dimalam yang sepi ada seorang gadis yang bersandar di depan apartemen dengan bibir yang menggigil kedinginan. Gadis tersebut memandang jalanan aspal yang basah itu akibat hujan yang deras. Gadis itu memeluk dirinya sendiri dan menangis, tidak ada satupun orang yang lewat di jalan itu karena sudah tengah malam. Entah sudah berapa lama dirinya terdiam dengan pikirannya, sehingga ada seorang gadis yang muncul di hadapannya dengan sebuah payung di genggamannya.

Gadis itu berjongkok dan menatapnya dengan tatapan khawatir.

"Kenapa kau tidak pulang, Zhou Shiyu?" Tanya gadis itu.

Ya, gadis yang terduduk sendirian itu adalah Zhou Shiyu. Ia tidak menjawab melainkan memeluk gadis di depannya. Ia menangis lagi dengan bibirnya yang masih menggigil kedinginan.

Gadis itu menghela napas panjang. "Ayo kita masuk dulu, Kau akan kedinginan jika terus berada disini!"

Gadis tersebut menggenggam tangan Zhou Shiyu untuk mengajaknya masuk kedalam apartemen dan menyuruhnya duduk di sofa. Gadis itu melipat payung tersebut dan meletakkannya di umbrella stand.
Setelah itu ia pergi ke dapur dan membuat 2 cangkir teh untuknya dan Zhou Shiyu.

Gadis itu meletakkan 2 cangkir teh lalu duduk di samping Zhou Shiyu, seperti tidak terjadi apa-apa. Zhou Shiyu menyesap teh tersebut, tubuhnya sudah sedikit hangat.

"Kenapa kau tadi berdiam diri di depan apartemen?"
Tanya gadis itu tanpa menatapnya.

Zhou Shiyu meletakkan teh itu kembali. "Aku tidak tahu harus pulang kemana, Yi."

"Kenapa tidak tahu? Kau bisa pulang ke sini, ini apartemen kita berdua. Untung saja aku berniat untuk keluar, jika tidak kau akan kedinginan dan sakit."
Ucap Wang Yi dengan nada khawatir.

"Maaf!" Hanya satu kata yang terucap dari bibir Zhou Shiyu.

Wang Yi berdiri dan pergi mengambil selimut,
lalu memberikan selimut itu kepada gadis di sampingnya.
"Pakai ini agar dirimu tidak kedinginan."

Zhou Shiyu menerima selimut yang diberikan Wang Yi.
Ia menutupi tubuhnya dengan selimut itu dan beralih menatap televisi di depannya.

Keduanya hanya fokus dengan tontonan televisi tersebut.
Mereka sedikit canggung untuk mengobrol lebih.
Wang Yi mengambil ponselnya yang bergetar di sakunya, ia tersenyum ketika melihat notifikasi dari pesan tersebut; besok aku akan kesana.

Zhou Shiyu menatap Wang Yi yang tersenyum melihat layar ponsel. Zhou Shiyu berpikir jika itu balasan dari kekasih barunya. Wang Yi yang ditatap daritadi oleh gadis di sampingnya berdehem, dan ia menyimpan kembali ponselnya ke saku.

Wang Yi melihat arah jam dinding lalu menatap gadis di sampingnya. "Tidurlah, ini sudah terlalu larut malam. Kau bisa tidur di kasur, aku akan tidur di sofa ini," titahnya.

"Kenapa kau tidur di sofa?" Tanya Zhou Shiyu.

"Aku tidak ingin mengganggumu. Kau bisa tidur nyenyak disana, begitu juga denganku," jelasnya.

Zhou Shiyu hanya pasrah dengan ucapan Wang Yi. Ia mengira bahwa Wang Yi sangat membencinya.
Zhou Shiyu meletakkan selimut tersebut di sofa, lalu beranjak ke kamar.

Wang Yi membersihkan gelas itu dan mematikan televisi.
Ia merebahkan tubuhnya di sofa, dan mengambil kembali ponselnya. Wang Yi kembali membuka ponselnya, dan mencari kontak ayahnya.

Wang Yi:
Apakah kau bisa membantuku?

Ayah:
Apa yang bisa ku bantu, Wang Yi?

Wang Yi:
Bisakah ayah mencarikan identitas orang tua Hoayi?
Aku sangat berharap kau bisa membantuku.

Belum ada balasan.

Ayah:
Orang tua Hoayi? Ada apa dengannya?

Wang Yi
Aku akan memberitahumu nanti, setelah aku mengetahui identitas orang tua Hoayi.

Ayah:
Baiklah.

Tidak ada lagi balasan.
Wang Yi tersenyum bahagia, ia akan segera mengetahui identitas orang tua pria tersebut. Tetapi satu hal lagi yang belum ia ketahui, yaitu alasan Zhou Shiyu di jodohkan.
Wang Yi berniat akan mencari tahu besok setelah mengetahui identitas pria itu.

Wang Yi meletakkan ponselnya di meja.
Ia berharap bisa tertidur nyenyak malam ini, karena mungkin besok ia akan sangat sibuk dengan banyak hal.

_____

Wang Yi mengedipkan matanya beberapa kali.
Ia menoleh ke samping dan mendapati Zhou Shiyu yang sedang menonton televisi. Aroma Zhou Shiyu begitu memabukkan Wang Yi, ia harus kuat menghadapi situasi ini.

Seperti nya dia baru saja selesai mandi. Pikir Wang Yi.

Wang Yi beranjak dari sofa lalu pergi ke kamar mandi.
Zhou Shiyu hanya menatapnya tanpa berkata satu katapun. Kedua orang itu sibuk dengan kegiatan masing-masing. Setelah itu Wang Yi keluar dari kamar mandi, ia memakai kaus hitam polos yang di padukan dengan Jogger pants.

Zhou Shiyu terpana melihat tampilan Wang Yi yang begitu tampan. Tetapi tidak lama, ia kembali menormalkan ekspresi nya.

Wang Yi duduk di sebelahnya dan melihat ada nasi goreng di depannya di meja itu, "ini untukku?" Tanyanya.

Zhou Shiyu mengangguk.

Wang Yi memakan nasi goreng yang dibuat oleh Zhou Shiyu. Menurutnya masakan yang dibuat oleh gadis di sampingnya sangat enak.

"Wow, masakanmu memang yang terbaik!" Puji Wang Yi.

Zhou Shiyu yang dipuji tersenyum malu. Bagi Zhou Shiyu masakannya tidak seberapa dengan masakan yang dibuat oleh Wang Yi.

Wang Yi memakannya dengan lahap. Piring itu bersih dan tak bersisa. Ia menaruh kembali piring itu di atas meja, lalu mengambil gelas berisi air dan meminumnya.

Senyuman terukir di wajah Zhou Shiyu. Ia senang melihat Wang Yi memakan makanannya dengan lahap. Wang Yi melihat jam tangan, sekitar 5 menit lagi ia harus pergi.

Wang Yi mengambil barang yang perlu ia bawa, lalu memakai sepatunya. Zhou Shiyu menatapnya heran karena gadis itu akan pergi sepagi ini, "kau mau kemana?" tanya nya.

Wang Yi menghentikan aktivitasnya lalu berkata,
"Aku akan pergi hari ini, aku tidak tahu pasti kapan aku akan pulang. Jika kau bosan, kau bisa mengajak Shanshan untuk bermain ke sini atau pergi kemanapun kau mau."

Zhou Shiyu hanya mengangguk. Walaupun ia penasaran kemana gadis itu akan pergi, tetapi ia tidak ingin berikut campur dengan urusan gadis itu.

Setelah Wang Yi pergi, ia berencana untuk membersihkan ruangan tersebut. Setelah itu ia akan menelpon shanshan untuk mengajak sahabatnya itu menemaninya.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Only You (SQHY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang