"Cinta itu hanya lah sesuatu yang awalnya saja terlihat manis, padahal semakin lama, malah bisa saja berubah menjadi racun yang menyakitkan hingga mematikan"
Azrin Arabella.
.
.🌊🌊🌊
Ayana kini sedang berada di dapur ndalem untuk memasak, tadinya ia masak bersama Aminah. Namun, Aminah izin sebentar untuk pergi karena suatu urusan. Jadilah Ayana memasak sendiri dengan ditemani oleh Cilla.
"Dor!"
"Arghh!"
Bugh
"Awshh" Ringis orang itu saat Ayana tak sengaja menonjok wajahnya.
"Astagfirullah, gus Alif?" Ayana benar-benar syok atas apa yang baru saja ia lakukan. Saking kagetnya ia tadi tanpa sengaja menonjok wajah Alif.
"Gus, maaf aku gak sengaja." Ucapnya merasa bersalah.
"Tidak apa-apa, Ay. Salah saya juga karena udah ngagetin kamu." Kata Alif, ia berjalan ke arah kursi meja makan dan duduk disana dengan memegang sudut bibir nya yang mengeluarkan darah.
"Pukulan kamu kuat juga ya, Ay. Saya kira kamu gadis yang lemah lembut," ucap Alif, bercanda.
"Ih gus Al, apaansi. Itu gimana sama lukanya gus, gak mau diobati?" Ayana bertanya dengan perasaan bersalah.
"Tidak perlu."
"Aduh gimana ya gus, aku pengen tanggung jawab mau ngobatin gus, tapi kita kan gak mahram dan gak boleh bersentuhan, kan?" Tuturnya, merasa bingung harus apa.
"Maka menikahlah dengan saya, dengan begitu kamu bisa mengobati luka saya." balas Alif tersenyum tipis.
Ayana melempar Alif menggunakan kain lap, "Mana bisa kayak gitu!" katanya dengan perasaan kaget.
Jantung Ayana tak aman rasanya mendengar penuturan Alif.
Alif terkekeh kecil,"Ay?"
"Iya?"
"Apa kamu melupakan sesuatu?" Alif bertanya tanpa melihat ke arah Ayana, sedangkan posisi Ayana menghadap Alif tapi pandangan nya ke arah Cilla yang sedang melukis dengan cat warna nya.
"Tidak, emang nya apaan gus?" Tanya Ayana dengan raut bingung.
"Tuh." Alif menunjuk ke arah kompor menggunakan dagu.
"Astaghfirullah. Gosong!" pekik Ayana, saat melihat telur yang ia masak sudah menghitam seperti arang. Bisa-bisa nya Ayana melupakan jika ia sedang memasak.
"Yah kok gosong sih." Cilla cemberut, karena telur itu untuk lauknya makan.
"Mbak Aya buatin yang baru ya, kamu tunggu bentar." Ucap Ayana, mencoba menghibur Cilla.
"Gara-gara gus Al, sih ini." Omel Ayana ditengah tengah aktivitas memasak nya.
"Kenapa saya?"
"Gak tau. Pokoknya ya salah gus, " balas Ayana cuek. Sedangkan Alif terkekeh kecil melihat nya.
"Ay, setelah kamu memasak lauk Cilla, tolong buatkan saya teh, ya." Pinta Alif, sambil memainkan kain lap ditangannya.
"Gak mau, gus buat aja sendiri."
"Hey, kamu tidak boleh seperti itu. Anggap saja ini adalah latihan sebelum kamu menjadi istri saya." Kata Alif tersenyum salting, dengan ucapan nya barusan.
Ayana berjalan ke meja makan, lalu meletakkan piring berisikan nasi dan lauk untuk Cilla makan.
"Mimpi." Kata Ayana tepat dihadapan Alif.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasbih Pembawa Jodoh
SonstigesIni tentang seorang anak perempuan yang hidup tapi berkali-kali dimatikan, anak perempuan yang mentalnya dihancurkan oleh keluarganya sendiri, dan anak yang memiliki keluarga lengkap tapi seperti tidak memiliki nya. Ayana Zunaira Azzahra, memiliki...