Extra Bab

12.2K 726 51
                                    

🌊🌊🌊

Ayana kini sungguh di buat kewalahan melihat Athallah yang sedang aktif aktifnya. Padahal hari masih pagi namun tenaga Ayana, sudah habis terkuras hanya karena ingin memakai kan pakaian Athallah. Apalagi kondisi Ayana yang sedang hamil anak kedua ini membuat ia semakin cepat merasa lelah dalam menjalani aktivitas.

Seperti saat ini di dalam kamar sedang terjadi aksi kejar kejaran antara Athallah dan Ayana. "Atha, sini pakai baju dulu nak." Bujuk Ayana, masih berusaha menangkap Athallah.

Athallah menggeleng dengan bibir manyun. "Ndak mau nda, Atha mau main."

"Iya, tapi pakai baju dulu yah baru setelah itu kamu main."

"Laa!" Tolak Athallah menggunakan bahasa Arab.

(Tidak)

"Assalamu'alaikum." Salam Alif memasuki kamar setelah pulang dari masjid untuk menunaikan shalat subuh.

"Kenapa Ay?"

"Ini gumi, Atha gak mau dipakai kan baju dan terus lari-larian dari tadi." Adu Ayana, cemberut.

Alif terkekeh. "Kamu memandikan Atha, sepagi ini?"

"Iya, soalnya tadi tuh Atha ngompol saat tidur. Jadi bau pesing deh, mangkanya aku mandikan dia biar wangi." Jelasnya.

"Biar saya coba bujuk Atha, dulu ya." Kata Alif, mengelus puncak kepala Ayana dengan lembut.

Pekikan dari Atha seketika langsung mengalihkan perhatian keduanya. "Huaaa! Ayah! Ndak boleh pegang-pegang, ini bunda nya Atha." Athallah langsung berlari dan memeluk kaki Ayana.

Ayana menoleh menatap wajah terkejut Alif, lalu kemudian ia terkekeh. "Kenapa, gumi?"

"Astagfirullah anak ini, masa saya gak boleh nyentuh kamu sih."

Tawa Ayana seketika pecah mendengar ucapan Alif. "Gak usah heran, kan ayah nya juga begitu. Cemburuan," ledek Ayana, menarik hidung mancung Alif.

Athallah kembali merengek dan berteriak kencang. "Bunda jangan sentuh ayah, Atha gak cuka." Rengek nya dengan suara lucu.

Mata Alif seketika melotot. "Heh, astaghfirullahalazim. Ini tuh istri nya ayah, ayah luan yang memiliki bunda mu. Harusnya kamu yang jangan sentuh sentuh istri ayah." Alif langsung memeluk Ayana dengan posesif.

"Hm ... Mulai deh." Gumam Ayana, yang sudah dapat menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.

Athallah berusaha menjauhkan Alif dari Ayana, dengan cara menarik celana Alif. "Ayah! Bunda ini milik Atha." Rengek nya.

"Tidak, ini milik ayah." Alif semakin mengeratkan pelukan nya.

"Milik, Atha."

"Milik ayah."

"Bunda tuh punya Atha."

"Enggak, punya ayah."

"Ayah!" Pekik Athallah dengan mata berkaca-kaca.

"Atha." Kata Alif, masih dengan nada rendah. Rasanya Alif sangat senang menjahili Athallah seperti ini.

Tasbih Pembawa JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang