04. Pacaran

20.3K 1K 25
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Selamat membaca...
.
.
.

🌊🌊🌊

Malam hari yang tenang dan sepi disebuah kamar ada 6 orang gadis yang sedang bersiap untuk tidur. Mereka adalah Al-Tarbiyyah dan Fiza, mereka semua emang sudah berteman sejak seminggu lalu dengan Fiza, dan kini Fiza memutuskan untuk tidur bersama Al-Tarbiyyah, karena dirinya merasa bosan sendirian di kamar nya. Kebetulan pula di dalam kamar Fatimah ada 3 ranjang bertingkat hingga cukup untuk mereka semua tidur.

"Bosan banget nih aku. Kalian gak ada ide yang menyenangkan gitu?" Tanya Fiza, yang sedang duduk di kursi belajar.

Sedangkan yang lainnya, seperti Aliya, Ayara dan Akila sedang mengemil di lantai. Azrin duduk di kasur memandang teman-temannya yang sedang ngemil, dan Ayana berbaring di kasur sambil murajaah hafalan Al-Qur'an nya.

"Kalau bosan, ya udah sini gabung bareng kita." Ajak Ayara, yang sedang fokus mengupas kulit kacang.

Fiza menggeleng. "Enggak deh, aku lagi diet.

Akila tertawa."Diet untuk apaan? Badan kurus kerempeng gitu malah mau diet."

Fiza langsung menurunkan pandangan menatap badannya."Biarin lah, yang penting sehat." Jawabnya tak perduli ataupun tersinggung.

"Gue ada ide." Tutur Akila, tersenyum penuh arti menatap yang lain.

"Jangan aneh-aneh, Kil." Tegur Ayana, tetapi tetap fokus melihat Al-Qur'an nya.

Ayana tau betul siapa itu Akila, dia adalah cewek dengan sejuta tingkah laku diluar nalar. Manusia jahil yang memiliki ide gak pernah benar.

"Gak aneh kok, Na."

"Udah lebih baik semuanya tidur, kalau kemalaman tidurnya bisa-bisa besok telat bangun."Kata Ayana, bangkit dari kasur dan menyimpan Al-Qur'an nya.

"Yah, gak asik." Aliya, cemberut. Melihat respon Ayana.

Akila tak pantang menyerah dan kembali membujuk Ayana."Ayo dong, Na. Dijamin ini gak aneh kok, dan pastinya seru."

"Ayo dong, Na. Boleh kan?" Aliya ikut membujuk Ayana.

Ayana menghela nafas."Ya sudah, boleh."

"Asik! Gitu dong,"

"Jadi, apa rencana lo?" Ayara bertanya.

Akila tersenyum miring, dan bangkit lalu berjalan menuju lemari. Ia mengambil beberapa kain sarung dan melempar satu ke Aliya dan satu lagi ke Fiza.

"Untuk apa? Kita mau shalat mangkanya lo kasih kain sarung?" Ayara bertanya.

"Sini mendekat, biar gue kasih tau." Tutur Akila, membuat mereka berkumpul membentuk lingkaran.

🌊🌊🌊

"Jadi sudah berapa lama kalian berpacaran?" Tanya Adnan dengan tegas, kepada dua orang santri berlainan jenis di depannya.

Kini para At-Tabligh sedang menginterogasi santri yang ketahuan berpacaran, di dalam ruangan bukan hanya ada At-Tabligh, tetapi ada beberapa ustadz dan ustadzah yang ikut serta. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.

"2 bulan lebih tadz," jawab santri bernama Fadhlan dengan ketakutan.

"Bisa beritahukan apa alasan kalian berdua berpacaran?" Tanya Adnan kembali.

"Karena kita saling cinta tadz," jawab Fadhlan dan santriwati bernama Tiara berbarengan.

Adnan, Razka dan Zhafran tertawa mendengar alasan mereka.

Tasbih Pembawa JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang