27. Tragedi Berdarah

14.7K 1K 124
                                    

"Tuhan ... Seandainya kehadiran ku adalah masalah bagi orang tuaku ataupun orang lain, maka bawa aku pulang kepadamu, karena aku sudah lelah"
Ayana Zunaira Azzahra

***

"Menjadi seorang anak tidak lah mudah, apalagi menjadi seorang anak perempuan pertama"
Ayana Zunaira Azzahra

***
.
.
.
🌊🌊🌊

Sebuah mobil hitam berhenti di gedung tak terpakai, tempat Ayana dan Azrin menunggu.

Lalu dari mobil keluar seorang pria dari kursi samping kemudi dengan stelan jas dan kaca mata hitam bertengger dihidung.

"Aneh banget, malam gini pake kacamata hitam. Yang ada semua jadi gelap lah," bisik Azrin pada Ayana.

Sedangkan Ayana memandang datar pria itu. Lalu hal yang membuat Ayana terkejut adalah dari kursi penumpang turun David, Karin, dan Aletta yang diikat.

"Hai, senang bertemu dengan mu." Sapa Alexander tersenyum, sok akrab.

"Apa mau?"tanya Ayana, dingin.

Alexander melepas kacamata nya lalu memberikan pada asistennya dan berjalan mendekati Ayana.

"Seperti nya tanpa saya katakan kamu sudah mengetahuinya bukan?"

Ayana tersenyum miring. "Kalau tentang hal itu selama nya kamu tidak akan pernah mendapatkan nya."

Tangan Alexander terkepal melihat keberanian Ayana, selama ini ia pikir Ayana hanya gadis lemah karena sering diperlakukan buruk oleh keluarganya. Tentang hal itu tentu Alexander mengetahuinya, sangat mudah baginya mencari sebuah informasi.

"Ayolah Ayana, terima kerja sama saya karena dengan begitu kamu akan memiliki harta yang lebih berlimpah." Bujuk Alexander, masih dengan lembut.

"Harta ku sudah banyak, kekayaan Adiningrat sudah meraih gelar nomor satu di kota ini, lalu untuk apa aku harus menerima tawaran mu?" Ayana menyilang tangan di depan dada. Kini jaraknya dan Alexander hanya satu meter saja.

"Kamu terima kerja sama ini dengan baik atau saya yang memaksa mu untuk menandatangani nya secara paksa."Tunjuk Alexander di depan wajah Ayana, ia sudah habis kesabaran.

"Coba aja kalau bisa."

Mendengar jawaban Ayana itu membuat emosi Alexander terpancing, dengan gesit ia memberikan tendangan pada Ayana. Namun dengan mudah Ayana menghindarinya.

Perkelahian tak dapat dihindari, Ayana dan Alexander bertarung di gelapnya malam hanya dengan mengandalkan cahaya bulan. Dan semua orang hanya menyaksikan perkelahian dari kedua orang itu.

Azrin tersenyum tipis."Gue yakin lo bakalan bangga kalau melihat Ayana, saat ini bang."Gumamnya.

Alexander berhasil mendendang perut Ayana, hingga membuat Ayana terhuyung kebelakang. Kaizo yang melihat itu berniat keluar untuk membantu tetapi ia ingat pesan Ayana sebelum mereka pergi.

"Jangan keluar sebelum aku yang menyuruh kalian untuk keluar, meskipun aku sudah terkapar jika aku belum memberi kode, jangan coba coba untuk melanggar."
Begitulah kira-kira pesan dari Ayana.

Ayana berhasil membuat Alexander tumbang, namun tetap saja tubuhnya merasakan sakit karena beberapa kali terkena serangan Alexander. Namun kondisi nya jauh berbeda dengan Alexander yang jauh lebih babak belur, bahkan tadi Ayana sudah membuat patah lengan kiri Alexander.

"Bagaimana om? Menyerah?"

Saat ini Alexander sudah terkapar di tanah, lebih tepatnya di bawah kaki Ayana.

Tasbih Pembawa JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang