44 ♦️ Keyakinan Hampa

1.8K 198 24
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




~~~~~|| OBSIDIAN ♦️ 44 ||~~~~~~
KEYAKINAN HAMPA


Barisan alpha penjaga dan juga Johnathan segera membentuk barikade rapat untuk melindungi tuan mereka ketika sesosok bayangan hitam melesat mendekat. Jeffrient menyipit mengamati. Entah mengapa seperti mampu menebak siapa yang datang.

"Berkeliaran di sekitar rumahku. Besar juga nyalimu."

Damien mendengus sinis. "Seingatku, kau yang hampir mati di tanganku."

Jeffrient bergeming, tak terpancing. Sementara itu, Damien mengamati kelompok alpha penjaga yang nampak waspada dan bersiaga di depan Jeffrient. Damien sesaat termangu ketika menatap salah satu alpha. Dan apa yang ada di tangannya. Alpha tua itu menatap nanar tubuh bayi yang telah membiru. Rahangnya mengatup rapat, bergemeletak menahan amarah.

"Kau apakan anakku?!"

Raungan marah Damien menggelegar membelah kesunyian belantara hutan tenggara.

Jeffrient, sedikitpun tak berjengit.

"Aku? Tidak melakukan apa-apa." Balas Jeffrient tenang. Memberi isyarat pada Johnathan untuk mundur agar dia bisa berhadapan langsung dengan bajingan itu.

"Berani-beraninya kau... "

"Sudah kukatakan. Aku. Tidak. Melakukan. Apa. Apa." Sahut Jeffrient cepat. "Tidak perlu. Tidak perlu aku yang melakukannya."

Damien mengernyit bingung.

"Perbuatan menjijikkan itu, kau pikir alam semesta akan tinggal diam? Kau pikir otak iblismu itu jauh lebih hebat dari kebijaksanaan sang dewi?" Jeffrient mendengus sinis.

"Ya. Itu memang bayimu. Tapi, anakku sudah mencekiknya sampai mati."

Jeffrient segera melesat untuk berkelit ketika tiba-tiba Damien merangsek menyerangnya.

"Kau, pergilah ke neraka!" Raung Damien marah.

"Tidak," Jeffrient menyeringai. "Silakan pergi duluan. Aku masih memiliki seorang omega cantik yang menungguku untuk menciptakan alpha-alpha Jeong yang lain bersamanya."

Damien makin terlihat brutal juga kesetanan. Jeffrient segera memberi isyarat kepada Johnathan agar jangan sampai bayi itu terlepas.

"Api!" Titah Jeffrient.

Johnathan segera memahami perintah tuannya. Sang alpha menyingkir untuk meledakkan segundukan tanah dan membentuk sebuah lubang, memerintahkan pengawalnya untuk melemparkan bayi yang dia pegang, lalu menyulut lubang itu dengan api hitam.

Raungan marah Damien kali ini terdengar jauh lebih mengerikan.

"Jeff... "

Meninggalkan api hitam yang masih berkobar, Johnathan mendekati Jeffrient yang telah berhasil melepaskan diri dengan tatapan khawatir. Tahu pasti bahwa pertarungan sengit tak akan bisa terelakkan lagi. Mengingat situasi dalam pertempuran terakhir dua alpha itu di manor keluarga Han, sang penjaga tak bisa menahan perasaan cemas dalam hatinya.

OBSIDIAN (jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang