31 ♦ Kerumunan Hutan Selatan

3.4K 437 58
                                    

~~~~~||OBSIDIAN ♦ 31 ||~~~~~KERUMUNAN HUTAN SELATAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~~~||OBSIDIAN ♦ 31 ||~~~~~
KERUMUNAN HUTAN SELATAN


"Tidak."

"Anda tidak mau?"

"Para alpha tidak datang ke acara semacam itu."

"Tapi saya bukan alpha," Harper menantang. "Saya akan tetap datang ke sana, dengan atau tanpa izin dari anda."

Jeffrient menggeleng, mengembuskan napas kasar. Ditariknya rahang Harper, dan diciumnya bibir yang terus saja membangkang itu kuat-kuat.

"Tuan Jeong... lepaskan... "

Harper, merengek di sela napas yang mulai tersengal.

"Apa kau memang selalu membantah perkataan orang lain seperti itu?" Jeffrient menggumam jengkel.

"Apa sulit sekali bagi anda untuk mengabulkan satu saja keinginan kecil saya?" balas Harper dengan napas masih terengah.

"Aku, sudah terlalu banyak membiarkanmu melakukan apa yang kau mau. Tapi saat ini aku benar-benar tidak akan berkompromi dengan kesehatan dan juga keselamatanmu."

Harper sudah kembali akan membalas, namun...

"Jangan membantahku lagi."

Sang omega terdiam merengut seketika. Itu bahkan bukanlah alpha tone, tapi nada datar namun dingin tak terbantah yang Jeffrient ucapkan seketika bisa membuatnya bungkam. Apa-apaan ini?!

Sang alpha, tak bisa menahan senyum melihat wajah kesal yang justru nampak begitu manis dan menggemaskan itu. Harper tak mengatakan apa-apa lagi, hanya menatap Jeffrient dengan ekspresi jengkel yang sedikitpun tidak berusaha dia tutupi. Selepas hening beberapa saat, mata tajam sang alpha tanpa sengaja menangkap seberkas kilauan merah yang berpendar dari genggaman tangan Harper.

"Apa itu?" tanyanya.

Yang ditanya pun seketika mengikuti arah pandangan Jeffrient. Namun, cukup lama setelahnya Harper justru hanya terdiam memandangi genggaman tangannya.

Jeffrient pun dibuat mengernyit bingung. "Apa ada masalah?"

"Tuan Jeong, apa anda... tau banyak tentang perusahaan kakak saya?" tanya Harper akhirnya.

Jeffrient mengangguk. "Kami sedang dalam proses negosisasi untuk beberapa proyek kerja sama. Dominic dan Ethan yang lebih banyak berhubungan dengan perusahaan itu secara langsung. Tapi, aku tentu tahu tentang mereka. Tiba-tiba menanyakan itu, ada apa?"

Harper membuka genggaman tangannya, dan mengangkat wajah menatap Jeffrient. Mata indahnya terlihat gamang. "Seseorang mengirimkan ini kepada saya. Saya khawatir, sesuatu yang buruk telah terjadi pada Elias."

Jeffrient mengamati apa yang berada di telapak tangan Harper.

Itu... kristal asal? Milik Elias Han?

"Kenapa kau berpikiran seperti itu?" tanyanya.

OBSIDIAN (jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang