~~~~~|| OBSIDIAN ♦ 25 ||~~~~~
Terlalu TerlambatDominic telah melihat setiap sisi dari Johnathan, namun terlihat lemah tak berdaya tidak pernah menjadi salah satunya. Alpha itu selalu jadi benteng pelindungnya yang kokoh dan tangguh, menghalau segala hal buruk yang mungkin bisa menyentuhnya.
Di saat dunianya berubah suram sepeninggal mendiang ibunya, Dominic masih memiliki Johnathan tiap kali membutuhkan sebuah pelukan. Di saat dia mulai merasa kesepian karena diabaikan Jeffrient yang harus mulai menggantikan ayah mereka, Johnathan yang selalu ada untuk menemaninya.
Dominic tidak mengingat bahwa dirinya pernah menyimpan kekhawatiran terhadap apapun, sepanjang masih memiliki Johnathan dalam jangkauan pandangannya.
Dan lihat keadaannya sekarang...
Andai saja dia pergi, atau tidak membiarkan Johnathan melakukan itu padanya, mungkin ini tidak perlu terjadi. Namun... wajah alpha pengawalnya yang terlihat begitu bahagia karena mendapat izin darinya, Dominic pun sungguh tak bisa mengabaikannya.
Kenapa Jeffrient begitu keras dan seperti tak mengenal belas kasih? Demi apapun, ini adalah Johnathan. Sahabat yang sedari kecil telah tumbuh bersamanya.
Dominic menatap tangan berjemari panjang yang kini berubah pucat, dan dipenuhi luka di sana sini. Itu tangan yang selalu menggenggam, memberi penguatan, dukungan, dan juga menyalurkan kasih sayang padanya. Dominic sangat ingin menggenggamnya, menyalurkan perasaan sama yang Dominic kini tahu telah dipendam Johnathan entah sejak berapa lama.
Namun, dia tak memiliki keberanian untuk itu. Dominic takut akan makin menyakiti tubuh lemah penuh luka itu. Seperti yang selama ini tanpa sengaja dia lakukan pada hati sang alpha.
Harper, menatap sendu Dominic yang berdiri memunggunginya di dalam ruangan sana. Sang omega lalu kembali menoleh pada sang dokter, dan baru saja menyadari ada tag nama yang menggantung di depan bagian dada jas putihnya. Seperti halnya Dominic, diapun terlalu gugup tadi. Tak berpikir untuk menanyakan atau mencari tau siapa nama dokter itu.
"Dokter Kang, tolong katakan sejujurnya, berapa lama Tuan Suh akan bisa kembali pulih?" tanya Harper sembari kembali menatap punggung Dominic.
"Teknologi kedokteran kaum beta tetaplah memiliki keterbatasan, Tuan Lee. Pada dasarnya, yang bisa kami lakukan saat ini dengan segala obat dan peralatan itu, hanyalah untuk menjaga kondisi tubuhnya agar tidak makin menurun. Penyembuhan segala luka dan kerusakan yang terjadi di dalam, tetap bergantung pada kemampuan regenerasi yang dimiliki Tuan Suh sendiri."
Dokter Kang mengembuskan napas berat.
"Tiap kali menemukan kasus dengan level keparahan semacam ini, kami selalu sangat berharap, andai saja kami masih memiliki beberapa healer omega di sini."
"Rumah sakit ini pernah memilikinya?" tanya Harper tertarik.
"Anda tidak tau? Dewan kesehatan nasional menerapkan ketentuan, selain tim dokter dari golongan beta, tiap rumah sakit juga harus memiliki tim yang berisi beberapa healer omega. Tapi, ketentuan semacam itu sudah lama sekali tidak bisa kami lakukan lagi."
Harper tercenung. "Dan sekarang, sama sekali tidak ada? Satupun?"
Dokter Kang menggeleng. "Dahulu saya ikut menjadi bagian dari tim yang menangani mendiang ibu dari Tuan Jeong ketika beliau menjalani perawatan di sini. Namun, bahkan saat itupun, sudah sangat sulit untuk bisa menemukan seorang healer omega. Keluarga Tuan Jeong akhirnya memang berhasil menemukan dua omega, namun kekuatan yang mereka miliki tidak sebesar apa yang kami butuhkan saat itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSIDIAN (jaeyong)
Fiksi Penggemar[omegaverse] [baku] Secara alami, para alpha hanya akan mencari omega-nya untuk mating dan melanjutkan keturunan. Namun setelah sebuah kejadian menggemparkan sekitar seratus lima puluh tahun lalu di mana terjadi pembunuhan brutal yang dilakukan seor...