41 ♦ Purnama Yang Dinanti

1.7K 228 18
                                    

~~~~~|| OBSIDIAN ♦️ 41 ||~~~~~~PURNAMA YANG DINANTI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~~~|| OBSIDIAN ♦️ 41 ||~~~~~~
PURNAMA YANG DINANTI

"Apa semuanya sudah siap?"

"Ya, Tuan Jeong."

Jeffrient mengangguk singkat pada dokter Kang dan Juan yang berdiri bersisihan. Lalu berjalan mendekati ranjang Harper. Sang omega setengah berbaring menyandar ke kepala ranjang. Tersenyum lemah kepadanya.

"Kau yakin tentang ini? Tidakkah lebih baik jika kau dirawat di sini saja?" tanya Jeffrient.

Namun Harper menggeleng. "Sudah terlalu lama saya berada di sini. Saya mulai bosan."

Sang alpha terdengar menghela napas dalam. "Apa ada sesuatu yang kau butuhkan? Katakan saja. Aku akan membawakannya ke sini."

"Tidak ada. Saya hanya ingin menghirup udara segar."

Meski kamar perawatan Harper adalah salah satu kamar dengan fasilitas dan kenyamanan terbaik yang dimiliki rumah sakit Jeongdam, namun tinggal di sana selama hampir empat purnama, bukan rentang waktu yang bisa dibilang singkat. Jika Harper bosan, itu sangat bisa dipahami.

Bukannya Jeffrient tak mencoba melakukan apapun.

Setelah kembali dan pulih dari luka akibat dari pertarungan di Deokju, dia meminta ranjang pasien yang ada di sana dipindahkan dan diganti ranjang mewah seperti yang ada di kediamannya. Jeffrient juga menyuruh pihak rumah sakit menata ulang kamar itu agar tidak lagi terlihat seperti kamar di rumah sakit. Sang alpha juga menyuruh orang untuk memindahkan beberapa tanaman philodendron kesayangan Harper yang tadinya ada di balkon kamar asramanya, agar kamar perawatan itu lebih terasa seperti rumah. Belum lagi, meski memerintahkan penjagaan ekstra ketat, Jeffrient tak pernah keberatan kapanpun Juan ataupun Genevieve ingin datang menengok Harper.

"Baiklah. Kau ingin pulang ke mana?" tanya Jeffrient kemudian. Dan Harper menatapnya bingung.

"Bukankah ke rumah anda?"

"Rumah peristirahatan yang kau rancang untukku," Jeffrient tersenyum tipis. "Belum sepenuhnya selesai, tapi saat ini sudah bisa ditinggali. Kupikir udara bersih kawasan hutan akan baik untukmu. Jika mau, kita bisa pulang ke sana."

"Benarkah?" mata sayu Harper berpendar dengan binar takjub.

"Ya. Atau, kau lebih suka kembali ke gedung utara?" tawar Jeffrient.

"Ya. Saya mau. Tapi... " Harper terdiam. Mencoba mengingat detail rancangan yang pernah dia buat.

"Apa saya boleh mengajak bibi Kwon untuk menemani saya?" tanya Harper ragu. Merasa agak takut bahwa Jeffrient akan menolak permintaannya. Namun ternyata tanpa sedetikpun berpikir, sang alpha langsung mengangguk.

"Dokter Kim juga boleh tinggal bersamamu."

"Benarkah?" Harper bertanya takjub.

"Jika memang berkeras untuk keluar dari sini, kau tetap harus mendapat perawatan yang terbaik. Hanya dia yang bisa kupercayai untuk melakukan itu. Lagipula, dia adalah teman baikmu."

OBSIDIAN (jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang