[6. I LOVE YOU]

55 23 16
                                    

Udara Bandung sore terasa sejuk walaupun sore ini tidak ada matahari yang menyinari kota Bandung. Aksa melajukan motornya dengan kecepatan pelan sembari menikmati udara sore di bandung. Cia menatap langit yang terhalangi oleh pepohonan yang rindang disekitar jalan.

"Sa, bandung indah ya"

"Sangat indah"

Awan sudah semakin gelap dari pada yang sebelumnya. Aksa mempercepat kecepatan motornya sedikit lebih tinggi. Cia berpegang kepada jaket yang dikenakan Aksa. Cia berpegangan sangat erat di samping-samping perut Aksa.

"Cia, pegangan yang bener" ucap Aksa.

"Ini udah bener sa"

Aksa menarik tangan Cia hingga melingkar diperutnya. Cia mengikuti arahan dari Aksa untuk melingkarkan tangannya di perut Aksa. Entah apa yang dirasakan Cia, tapi intinya ini membuatnya senang.

"Cia" panggil Aksa.

"Apa"

"Mau jadi pacar aku?"

"Kok tiba-tiba banget sa?" Cia tersentak kaget.

"Jawab aja Cia" pinta Aksa.

"Iya sa, Cia mau"

"Apa? nggak kedengaran" Aksa berbohong, Sebenarnya Aksa hanya ingin Cia berbicara lebih keras.

"IYA, CIA MAU" Cia berteriak, Aksa tertawa kecil.

Cia mempererat pelukannya. Cia bahagia, sangat bahagia. Cia tidak tau apakah ini keputusan yang benar. Cia dan Aksa baru kenal tetapi sudah menjalin hubungan.

Aksa menghentikan motornya tepat di depan rumah Cia. Cia turun dari motor Aksa dan melepaskan helm yang ia kenakan. Cia merapihkan rambutnya yang terlihat berangkat karena menggunakan helm. Cia menghadap cermin dari spion motor, Aksa tersenyum sembari menatap Cia.

"Udah ngaca nya?" Tanya Aksa.

"Iya udah hehe" Cia malu ketika menyadari bahwa Aksa memperhatikannya sedari tadi.

"Aku masuk dulu ya" pamit Cia.

"Iya, aku langsung pulang ya, udah mau hujan soalnya" ucap Aksa.

"Iya, hati-hati, jangan ngebut" ucap Cia.

Cia masuk kedalam rumahnya. Cia membuka pintu kamarnya dan segera mandi dan mengganti pakaiannya. Setelahnya, Cia duduk di meja belajarnya dan membuka buku diary-nya.

----------

Aksa...
Aku bahagia ketika aku bisa menjadi bagian dari hidupmu.
Aku bahagia ketika kamu mempercayai aku untuk menjaga hatimu.
Aku bahagia ketika kamu membuat aku merasa menjadi satu-satunya perempuan yang paling beruntung.

Sa...
I love you.

FABRICIA 2020

----------

Cia menyimpan buku diary nya ketempat semula. Cia menyalahkan layar ponselnya yang menampilkan gambar dirinya dengan Aksa. Cia membuka aplikasi Twitter dan memposting foto itu. Cia mematikan ponselnya dan menyimpannya diatas nakas di sebelah tempat tidurnya.

Keesokan harinya...
Cia berangkat ke sekolah bersama dengan Hanna. Hanna meminta Cia untuk berangkat sekolah bersama. Sepertinya Hanna sedang ada masalah dengan Catra. Biasanya Hanna selalu dijemput oleh Catra. Namun kali ini tidak. Hanna memutuskan untuk pergi bersama dengan Cia.

Cia dan Hanna berjalan di trotoar jalan ditemani oleh matahari yang menyinari kota Bandung pagi ini. Masih terasa tetesan air hujan yang menetes dari pepohonan sekitar. Hujan baru saja berhenti sekitar pukul 05.00, pagi tadi. Hanna dan Cia bejalan dengan santai sembari menikmati udara bandung yang sangat sejuk. Lagi pula jarak antara sekolah dan rumah mereka tidak terlalu jauh. Jadi, tidak akan telat jika mereka berjalan dengan pelan.

"Cia" panggil Hanna.

"Apa"

"Aku cape, aku mau putus" ucap Hanna, Cia terkejut dengan ucapan yang baru saja Hanna ucapkan.

"Kok tiba-tiba"

"Aku cape sama sikap Catra yang kayak gini, aku nggak sanggup lagi Cia" Cia memeluk Hanna yang mulai menangis.

"Hanna, jangan gegabah ambil keputusan" tutur Cia.

"Hanna" panggil seorang lelaki yang sedari tadi mengikuti Hanna dan cia. Cia melepaskan pelukannya. Mereka berdua menatap lelaki yang berdiri tepat dibelakang Hanna.

"Catra" ucap Hanna. Hanna mengusap air matanya yang sudah membasahi pipinya.

"Kayaknya kalian butuh bicara berdua, aku tinggal sebentar ya" ucap Cia, tidak mau menganggu Hanna dan Catra.

"Ayo kita bicara" pinta Catra.

"nggak ada waktu, nanti aja" tolak Hanna.

"Sebentar aja Hanna" ucap Catra.

"Pulang sekolah kita ketemu, aku nggak bisa sekarang" kekeh Hanna.

"Aku antar kamu sekolah" ucap Catra, memohon.

"nggak perlu, aku bareng Cia" lagi-lagi Hanna menolak.

"Pokoknya aku antar kamu"

"Aku nggak suka dipanggil, Catra!" Tegas Hanna.

"Oke"

Hanna berjalan menghampiri Cia yang tengah duduk di kursi yang berada tidak jauh dari tempat Hanna dan Catra berbicara. Cia menatap Hanna yang sudah berjalan melewatinya. Cia beranjak dari tempat duduknya dan berjalan sedikit lebih cepat untuk menyamakan langkah kakinya dan Hanna.

"Ada apa"

"Nggak apa-apa, Cia" ucap Hanna.

"Nggak usah di pendam Hanna, ceritain aja" ucap Cia.

"Catra benar-benar plin plan. Benar-benar nggak sanggup lagi sama dia" jelas Hanna.

Chapter 6 finished

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Chapter 6 finished

[Cia, Aksa dan beautiful flower]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Cia, Aksa dan beautiful flower]

Chapter kali ini isinya dikit ya guys, author lagi ga baik-baik aja😔🙏🏻

Jangan lupa baca juga AU "About Us" aku di Instagram flutter.leejenn

Jangan lupa vote🌟

Jangan lupa komen🖋️

Jangan lupa share📨

<<<happy enjoy>>>

SELESAI DI BANDUNG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang