<<< happy reading >>>
Pagi ini, Aksa telah berjanji untuk menjemput Cia dan berangkat sekolah bersama. Cia menunggu, berdiri di teras rumahnya. Menunggu Aksa yang entah akan menepati janjinya atau tidak. Matahari sudah semakin menampakkan wujudnya, namun Aksa tidak kunjung datang.
drttt drttt...
Ponsel Cia berdering kencang, tandanya ada panggilan masuk kedalam ponselnya. Cia menyalakan layar ponselnya dan melihatkan satu nama, yaitu 'hanna🧚🏻'."Halo, apa han?" Tanya Cia.
"Kamu kemana sih? Kok belum datang?" Tanya Hanna dari balik telepon.
"Aku nunggu Aksa, dia bilang mau jemput aku" jawab Cia. Mengembangkan senyumannya walaupun Hanna tidak bisa melihatnya.
"Hah? Kamu gila ya? Aksa udah datang dari tadi, bareng sama Anaya" ucap Hanna yang berhasil membuat jantung Cia berhenti sejenak.
Senyuman yang baru saja terukir di wajah Cia, seketika berubah menjadi kelabu. Cia mematikan sambungan telepon, lalu segera mencari angkutan umum untuk ia naiki. Pukul 6:55, Cia baru saja berangkat menuju sekolahnya yang jaraknya cukup jauh. Sudah bisa dipastikan Cia akan telat. Dan benar saja, gerbang sudah di tutup sejak 15 menit yang lalu.
"Pak, saya mohon kali ini aja, bukain gerbangnya yaa"
"Nggak bisa, kamu telat sudah 15 menit" ucap pak Gusti, satpam sekolah.
"Pak saya mohon pak, saya nggak mau kena marah papa saya pak" ucap Cia yang masih setia memohon untuk dibukakan gerbang sekolah.
"Nggak bisa, kamu pulang saja" ucap Pak Gusti.
Cia menyerah, memilih untuk membalikkan badannya dan pergi meninggalkan kawasan sekolah. Cia berjalan, entah kemana ia harus pergi.
Matahari telah tertutupi awan berwarna abu-abu. Tak hanya itu, suara bergemuruh terdengar sangat kencang yang datang dari langit. Hingga 1 tetes air jatuh tepat di kening Cia. Cia menatap langit yang sudah semakin gelap.
Cia berlari dengan sekencang mungkin. Menghindari air hujan yang semakin deras. Kaki Cia berhenti tepat di sebuah toko bunga, beautiful flower. Toko bunga yang dimana tempat ia bekerja paruh waktu. Cia masuk kedalam toko dengan keadaan baju dan tubuhnya yang sudah basah, akibat air hujan yang menetes dengan sangat deras.
"Cia?" Tanya Jolie, teman kerja Cia yang umurnya berbeda cukup jauh dengannya.
"Kak" sapa Cia lembut.
"Sini, kenapa hujan-hujanan?" Tanya Jolie. Untung saja hari ini toko bunga tidak seramai biasanya. Jadi, Jolie bisa membatu cia.
"Kenapa kesini? Jadwal kamu masih lama, kamu nggak sekolah?" Tanya Jolie.
"Cia tadi telat kak, jadi nggak diizinin buat masuk kesekolah. Makanya Cia kesini aja, soalnya kalau Cia pulang pasti Cia kena marah" jelas Cia.
"Keringin dulu badan kamu, ganti baju dulu pake baju aku ya?" Ucap Jolie. Jolie memang sangat perhatian kepada Cia karena Jolie menganggap bahwa Cia adalah adik kandungnya.
"Makasih ya kak" ucap Cia. Mengambil baju dan handuk yang diberikan oleh Jolie.
"Iya, sana ganti dulu cepet" ucap Jolie.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELESAI DI BANDUNG
Teen Fiction"kalau cia di kasih 1 permintaan, apa yang bakal cia minta?" "Cia nggak mau di pukul ayah" Apakah hanya kematianku yang ditunggu semua orang? Sebenarnya aku bisa bahagia, tapi tidak disini. Melainkan di kehidupan setelah kematian. Mengapa tuhan men...