[9. SA, CIA LELAH]

41 16 0
                                    

<<< happy reading >>>

"Aksa" panggil Cia.

Aksa melihat raut wajah Cia yang sulit diartikan. Aksa membawa Cia kedalam dekapannya. Entah apa yang terjadi terhadap Cia. Kali ini Cia benar-benar seperti orang yang terkena depresi. Bajunya lusuh, rambut Cia sangat berantakan bahkan rumahnya pun sangat berantakan.

Aksa membawa Cia duduk di sofa yang ada dirumah Cia. Aksa menatap wajah Cia yang hanya tertunduk. Aksa benar-benar tidak tega dan bingung dengan apa yang terjadi terhadap Cia.

"Cia ada apa?" tanya Aksa, Cia tidak menjawab.

Aksa tidak mau memaksa Cia untuk menjawab pertanyaannya karena Aksa takut pertanyaannya hanya menambah beban Cia. Aksa rasa Cia belum siap menceritakan semuanya.

"Cia cape" ucap Cia dengan suara yang sangat lirih, nyaris tidak terdengar.

"Cia cape kenapa?" tanya Aksa.

"Cia mau istirahat sebentar" ucap Cia.

Cia menyenderkan kepalanya ke sederan sofa. Perlahan Cia mulai memejamkan matanya. Aksa sadar bahwa posisi tidur Cia tidak nyaman. Aksa membenarkan posisi tidur Cia agar tidurnya nyaman. Aksa mengambil selimut yang ada di kamar Cia dan memakaikannya kepada Cia.

Aksa menatap sekeliling ruangan dirumah Cia. Nampak sangat berantakan layaknya rumah yang sudah tidak berpenghuni. Aksa mengambil barang-barang yang tergeletak dilantai lalu memindahkan ketempat semula. Selesai membenarkan barang, Aksa mengambil sapu untuk menyapu debu-debu yang ada di lantai. Aksa membereskan seluruh ruangan di rumah Cia hingga ke sudut-sudut rumah.

Aksa melihat jam, waktu sudah menunjukan pukul 5 sore. Aksa melihat Cia yang masih terlelap dalam tidurnya. Aksa mendekatkan tubuhnya kehadapan Cia. Aksa mengusap rambut Cia dengan sangat lembut. Namun sayangnya Cia merasa terganggu tidurnya. Usapan itu membuat Cia terbangun dari tidurnya.

"sa" panggil Cia.

"maaf, aku ganggu kamu tidur ya?" ucap Aksa yang tidak hati telah mengusik tidur Cia.

"nggak kok" ucap Cia. Cia menatap sekeliling rumahnya. tampak sangat rapi dan bersih. Cia menatap Aksa.

"sa, kamu yang beresin?" tanya-nya.

"iya" jawab Aksa.

"makasih sa" ucap Aksa.

"cia, ini aku udah beliin kamu makanan dan obat, nanti jangan lupa makan dan minum obatnya. jangan berantak-in rumah lagi okei?" ucap Aksa dan dibalas oleh anggukan kepala Cia.

"sorry aku harus pulang karena ini sudah sore. besok aku kesini lagi setelah pulang sekolah" ucap Aksa.

Aksa pulang dengan mengendarai motornya. cuaca Bandung sore ini adalah mendung. Tak lama hujan mulai turun membasahi kota Bandung. Untung saja sebelum hujan turun, Aksa sudah sampai dirumah.

Aksa membuka pintu rumah secara perlahan.
"Sa, sini duduk" ucap Papa yang sedang duduk bersama dengan seorang perempuan.

"Kok ada dia disini pah?" Tanya Aksa.

"Duduk dulu sa"

"Hai sa..."

****
keesokan harinya. Aksa berangkat sekolah seperti biasanya. Aksa memarkirkan motornya di parkiran sekolah. Dari kejauhan, Aksa melihat seorang wanita yang sangat ia kenal. Aksa berlari menghampiri wanita itu.

"Cia" panggil Aksa.

"Kok kamu udah masuk sekolah? kamu kan masih sakit" ucap Aksa dengan raut wajah cemas.

SELESAI DI BANDUNG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang