Satu

7K 508 7
                                    

Wanita cantik memasuki gedung pencakar langit tertinggi di korea dengan kaca mata hitam yang selalu bertengger diatas hidungnya, menatap tajam kedepan, menghiraukan sapaan siapapun yang menunduk padanya, ia adalah jennie ruby jane kim salah satu penerus kerajaan bisnis kim empire, lini bisnis mereka menggurita di asia dan eropa bak sel kangker yang siap menundukan lawan-lawan yang menghalangi jalan mereka

"Pagi vice president"

"Pagi ali" hanya sapaan alison yang jennie balas walaupun dengan nada yang datar, ia adalah satu-satunya orang kepercayaan jennie di perusahaan sekaligus menjabat sebagai sekertaris pribadinya, jennie memutar matanya moodnya selalu tak baik ketika kakinya mulai melangkah kedalam gedung megah itu

Jennie berjalan ke kursinya meletakan tas yang ia bawa diatas meja kerjanya dan mengeluarkan ponselnya mengetik sesuatu disana

"Kau kurang tidur?" Tak biasanya jennie masih memakai kacamatanya saat ia sudah berada di dalam ruangan membangkitkan rasa penasaran dihati alison

"Oh aku lupa melepasnya..."

"Nah kau menutupi wajah cantikmu di balik kacamata itu... jadi kau kemana selama dua hari? membuatku pusing karena harus mencari alasan pada keluargamu..."

"Hanya menyendiri di apartemenku, aku butuh waktu sendirian ali, kau kan tau selama di paris aku sangat stress mengahadapi keluarga dan perkerjaanku"

"Aku hanya khawatir, seharusnya kau mengirimiku pesan sebelum menghilang begitu saja, tapi yang terpenting kau sudah kembali dan baik-baik saja... baiklah selamat bekerja jennie, panggil aku jika kau membutuhkan sesuatu"

"Oke lain kali aku akan mengabarimu terlebih dahulu sebelum aku menghilang, thx ali...."

Alison meninggalkan ruangan jennie untuk kembali ke mejanya melanjutkan pekerjaanya karena harus menyambut jennie terlebih dahulu

To : Hubby
Honey aku sudah tiba di kantor, jangan lupa memakan bekal yang sudah aku siapkan, jangan mengikuti teman-temanmu ketempat karaoke, jangan mabuk sepulang kantor, jangan bermain mata dengan wanita lain, ingat aku akan membuhumu jika kau coba-coba bemain gila di belakangku, love u hubby....

.
.
.

Beberapa jam setelah jennie lebih dulu pergi dari apartemen, lisa baru saja terbangun dan melihat kotak bekal makan siang sekaligus sarapan yang sudah jennie siapkan diatas meja makan, matanya berbinar ia memilih lebih dulu menghabiskan sarapan itu sebelum pergi ke kamar mandi

Jennie memang selalu meninggalkan lisa pukul empat pagi karena ia harus kembali ke kediamanya sebelum melanjutkan aktifitasnya pergi ke perusahaan tapi sebelumnya ia mengerti akan tanggung jawabnya sebagai seorang istri, menyiapkan makanan untuk lisa yang ia masukan ke kontainer berisi berbagai makanan siap santap tersusun rapih didalam lemari es sehingga lisa hanya perlu memanaskannya didalam microwave dan jennie akan mengisinya kembali setiap ia kembali ke apartemen

Lisa sudah siap dengan kemeja kantornya tak lupa ia menenteng bekal makan siang yang ia letakan didalam bagasi motornya

Vespa 946 yang sudah menemaninya setahun belakangan adalah hasil jerih payahnya menabung selama enam bulan, bukan karena tidak mampu untuk membeli mobil namun jarak antara kantor dan apartemen hanya lima kilometer sungguh sia-sia jika ia membeli m...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vespa 946 yang sudah menemaninya setahun belakangan adalah hasil jerih payahnya menabung selama enam bulan, bukan karena tidak mampu untuk membeli mobil namun jarak antara kantor dan apartemen hanya lima kilometer sungguh sia-sia jika ia membeli mobil karena lebih baik uangnya ia tabung atau investasikan untuk biaya istrinya melahirkan atau anaknya masuk sekolah kelak

Lisa terkekeh dan menggeleng dengan hayalannya sendiri, ia dan jennie sudah menikah selama lima bulan namun keduanya sepakat untuk tidak memiliki anak bukan karena keduanya tidak ingin tetapi lisa merasa belum siap secara finansial, hidup di zaman sekarang memang tidak mudah, lapangan pekerjaan semakin sedikit dan jumlah manusia semakin banyak ia memikirkan anak cucunya kelak akan kesusahan jika ia tidak bisa memberikan mereka jaminan hidup yang berkecukupan dimasa depan

Lisa memang sadar jika jennie memiliki latar belakang keluarga chaebol tetapi lisa tidak ingin memanfaatkan uang milik jennie sepeserpun, lisa selalu bertanggung jawab pada keluarganya walaupun penghasilannya tidak terlalu besar tetapi ia selalu memberikan jennie setengah dari penghasilannya

"Lisa...."

Beberapa orang pria berkumpul di trotoar gedung perkantoran salah satunya memanggil lisa yang baru saja turun dari motornya

"Ya sebentar..."

Lisa melepas helmnya dan bergabung bersama ketiga pria, bambam, seulgi dan amber yang sedang merkokok dan menggengam gelas kopi di tangan mereka, lisa ikut merokok bersama rekan-rekannya dan itu memang menjadi rutinitasnya setiap pagi

"Apa yang kau bawa? Hahahahah"

Ketiga pasang mata tentu tertuju pada lengan lisa yang dirasa janggal karena pria itu menenteng kotak makan berwarna kuning dengan boneka bebek ditiap sisinya

"Hm... bekal makan siang...."

"Wah siapa yang memasak? Kau bisa masak?"

"Tidak, dari istriku...."

"Akh kau berbohong.... Mana istrimu setiap aku main ketempatmu aku tidak pernah melihat batang hidungnya, hanya foto-fotonya saja"

"Aku tidak berbohong...."

"Tidak, kami tidak akan percaya padamu sampai salah satu dari kami bernar-benar melihatnya"

Ting

Ponsel lisa berbunyi, ia memindahkan batang rokok ke mulutnya karena ia harus merogoh ponsel yang ia letakan di sakunya, lisa melihat pesan yang dikirim oleh istrinya, segera ia membalas sambil mengabaikan teman-temannya yang masih mengolok-olok dirinya

To : Wifey
Aku juga baru sampai, terima kasih untuk bekal dan sarapannya, aku berjanji tidak akan macam-macam... love u more honey

Bersambung...

Hidden husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang