"Jennie....."
Seperti biasanya sepulang dari apartment lisa jennie akan memasuki mansion kim melalui pintu belakang pada pukul lima pagi namun kali ini ia terpaksa harus kembali pada pukul delapan pagi karena lisa enggan membiarkan jennie pergi
"A-appa...."
"Darimana? Kenapa kau pulang jam segini? Kau tidur di apartment lagi?"
Jennie terkejut dengan kehadiran ayahnya karena tidak biasanya pria itu masih berada dirumah pada pukul delapan pagi, terlebih pria itu sedang berada di taman
"Iya, semalam jennie kembali ke apartement bersama alison appa..."
"Hm... belakangan ini kau sepertinya lebih banyak tinggal di apartment apa ada sesuatu yang appa tidak tahu? Apa kau tidak kerasan tinggal disini?"
"T-tidak ada yang jennie sembunyikan appa, jennie hanya menenangkan diri karena jennie masih memikirkan perkataan haraboji"
"Jadi kau sudah memikirkannya? Apa kau sudah memutuskan untuk menikah? Atau kau akan tinggal di paris meninggalkan appa dan eomma disini? Kemarilah nak duduk disini kita bicarakan perlahan"
Jennie mengangguk mengikuti permintaan appanya, jennie duduk di bangku taman bersebelahan dengan ayahnya dan dari kejauhan seorang maid datang membawa dua cangkir teh hangat dan makanan ringan
"Appa, um... jika jennie menikah dengan seseorang yang bukan dari keturunan chaebol apakah appa akan merestuinya?"
Gong yoo mengerutkan keningnya, apakah putrinya selama ini diam-diam sudah memiliki kekasih dan menyembunyikannya pada keluarga?
"Kau sudah punya kekasih?"
"T-tidak appa jennie belum memiliki kekasih, appa jawab saja pertannyan jennie tadi..."
Jennie mulai merengek dihadapan appanya mengundang tawa gong yoo yang gemas melihat kelakuan putrinya yang berumur dua puluh delapan tahun itu
"Tergantung siapa dia, apakah dia bisa membahagiakan putri appa satu-satunya, memenuhi kebutuhanmu, setia kepadamu.. tetapi kita tidak hidup sendiri jennie masih ada keluarga kim lainnya ada haraboji mu dan halmeoni juga, sayangnya mereka tidak akan membiarkan hal itu terjadi"
Akhirnya jennie menemukan sedikit titik terang dari keterangan sang ayah yang tidak mempermasalahkan status, tetapi masalah terbesar jennie saat ini adalah restu dari haraboji dan halmeoninya karena bagaimanapun jennie adalah seseorang yang sedari kecil di didik untuk mematuhi segala aturan keluarga kim
"Jadi pria seperti apa yang sudah mengambil hati putri appa?"
"Tidak ada appa...." Wajah jennie bersemu merah ia tidak dapat lagi menutupi rasa malunya di depan sang ayah
"Rupanya anak appa sudah pintar berbohong karena wajahnya sekarang memerah... hahahahah"
"Appaaaaaa...."
.
.
.Pagi itu lisa terpaksa ke kantor menggunakan taksi karena motornya masih berada di kantor, dari kejauhan sudah tampak batang hidung ketiga temannya yang sedang saling ejek di trotoar, lisa mendekati mereka dan menutupi wajahnya
"Aigo lisa kami sudah menunggumu.... Apa semalam kau kelelahan karena bermain dengan istri cantikmu sehingga jam segini kamu baru sampai? Kemarilah... hahahahah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden husband
Fiksi PenggemarSebuah rahasia yang tidak akan pernah meninggalkanmu...