Enam belas

3.7K 352 1
                                    

Malam itu lisa sangat kacau, ia hampir saja over dosis heroin jika seseorang tidak menghentikan tindakan bodohnya

Brukkkkkk

"Bawa dia...."

Lisa dilumpuhan dengan satu pukulan yang langsung membuat tubuhnya ambruk dan beberapa orang pria langsung menggotong tubuhnya untuk masuk kedalam sedan mewah

.
.
.

Beberapa jam sebelumnya

KEB kembali mengadakan gala diner dan kali ini blackrock lah yang mengambil posisi ke-empat dengan nilai saham triliunan won satu tingkat dibawah kim empire, satu bulan lamanya lisa tidak bisa melihat jennie dan baru disinilah lisa kembali melihat wajah cantik jennie namu wanita itu tidak lagi sendiri dia menggandeng seorang pria tampan mendampingi haraboji jennie yang berjalan lebih dulu

Wartawan mulai mengelilingi ketiga orang itu dan memberikan pertanyaan pada haraboji jennie

Tuan kim, apakah benar jika hyundai dan kim empire akan melakukan kolaborasi?

Itu akan terjawab nanti setelah pernikahan cucuku dilangsungkan

Tuan kim, jadi jennie kim akan segera menikah dengan jisoo kim?

Iya, aku akan membagikan undangannya pada kalian dan silahkan datang

Lisa menatap sendu wajah jennie dari kejauhan, pria itu mengepalkan tangannya, mata mereka sempat saling bertemu namun jennie menatap mata lisa dengan tatapan penuh kebencian sebelum wanita itu membuang muka, enggan menatap lisa lebih lama

.
.
.

Byurrrrrrr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Byurrrrrrr

"Bangun...."

"Yakkkkk.... B-basahhhhh.... D-Dinginnnn" seorang wanita paruh baya masuk kedalam kamar, ia datang membawa seember air yang sudah diberi es batu didalamnya setelah mengguyur lisa ia melempar embernya begitu saja

"Cepat bangun dasar anak kurang ajar...."

"M-Maae.... K-kenapa lisa bisa ada disini?" Lisa masih kaget bagaimana caranya ia bisa berada di kamarnya, bangunan kerajaan yang tak asing membuat lisa langsung tersadar jika kini ia berada di negara asalnya, thailand

"Ck, kau ini... jika aku tidak menyeretmu pulang kau tidak akan pulang, dasar anak kurang ajar!!!! Apa kau lupa jika kau masih memiliki seorang maae (ibu) !!!"

"Tentu lisa tidak pernah lupa pada maae, tapi phoo (ayah) sudah mengusir lisa... haissss"

"Kau hanya perlu meminta maaf pada phoo mu, kau itu seperti baru mengenal phoo mu saja, dia hanya marah di bibir namun hatinya tidak, maae mengenal sifat phoo mu lebih lama dibanding denganmu, cepat mandi dan turun, kau harus berbicara dengan phoo mu"

"Tidak mau, phoo pasti masih membenci lisa, dan lisa juga membenci phoo karena phoo tidak pernah mendengarkan penjelasan lisa"

"Anak ini, maae tidak pernah mengajarkan mu menjadi pengecut, berubahlah kau sudah tua dan sebentar lagi kau akan berkarat lisa"

Beberapa menit kemudian lisa sudah siap dengan pakaian rumahnya, ia memberanikan diri untuk turun menemui ayahnya, hubungan yang sempat buruk selama enam tahun memang harus diperbaiki sesegera mungkin, ibunya memang ada benarnya ia tidak boleh mempertahankan sifat pengecutnya, kehidupan yang sudah ia bangun dari enol di korea sudah tidak memilki harapan, terlebih wanita yang ia cintai akan menikah dengan pria lain jadi untuk apa lagi ia masih menetap di korea, itu hanya akan memperburuk keadaanya, memang jauh lebih baik ia berada di thailand negara kelahirannya dan tempat keluarganya berada

Lisa segera menuju ruang makan dan duduk di dekat sang ayah yang terlihat sedang menikmati sarapaanya

"Kau lupa jalan pulang rupanya, sampai-sampai maae mu yang harus menjemput mu dalam keadaan teler..." ayah lisa mulai bersuara menyindir sang anak

"M-maafkan lisa phoo... selama ini lisa sudah melakukan banyak kesalahan pada phoo dan juga maae..."

"Apa saja yang kau lakukan di korea? Kau sudah sukses rupanya? Tapi tabiatmu tidak juga berubah, mabuk-mabukan, memakai narkoba, bermain wanita, ck.... Mau sampai kapan kau akan melakukannya?"

"Tidak begitu phoo lisa tidak pernah bermain wanita, mereka lah yang menyerahkan diri mereka, lisa tidak pernah menyentuh mereka lisa bersumpah phoo... dan kalau narkoba hanya sesekali saja jika lisa sedang berada di dalam masalah"

"Hm... jadi kira-kira apa masalah baru yang kau bawa dari sana?"

"L-lisa sudah menikah dengan wanita korea selama lima bulan, tetapi keluarganya tidak merestui lisa karena lisa tidak bisa memperkenalkan phoo dan maae kepada mereka, dan terjadi kesalah pahaman saat lisa sedang mabuk, ada wanita yang menyentuh lisa dan ia melihatnya, semenjak itu kami bercerai"

"Hahahahahaha... ternyata masalahmu masih soal wanita"

"Phoo lisa sangat mencintainya sungguh... tidak ada wanita lain yang bisa membuat lisa bertekuk lutut dan melakukan apapun yang ia minta, lisa tidak lagi menjadi pemabuk dan pemakai narkoba, lisa juga tidak pernah menyambangi club, hanya bekerja dan bekerja"

"Bagus... ada sedikit kemajuan, secantik apa wanita itu sehingga kau tergila-gila padanya?"

Lisa membuka ponselnya dan menunjukan foto mantan istrinya pada sang ayah dan ibunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lisa membuka ponselnya dan menunjukan foto mantan istrinya pada sang ayah dan ibunya

"Thirak (sayang) menantu kita begitu cantik, pantas saja anakmu tergila-gila padanya..." ibu lisa memuji kecantikan mantan menantunya

"Sudah menjadi mantan menantu miia (istriku)..." ucap ayah lisa, ayah lisa juga kagum dengan kecantikan mantan istri putranya namun semuanya sudah berakhir dan mereka juga sudah bercerai

"Pilihanya hanya dua, kau kejar atau kau lupakan dan memulai hidup baru di sini... kau bisa melupakannya, banyak wanita yang tak kalah cantik di thailand setelah menikah kau perlahan akan melupakan mantan istrimu"

Pilihan yang diberikan ayah lisa sama sulitnya bagi lisa, jika lisa mengejar jennie kembali akankah jennie mau memaafkan lisa dan membatalkan pernikahannya, dan jika lisa memilih opsi kedua bukankah ia terlalu jahat jika menjadikan sorang wanita lain sebagai pelarian.

Bersambung...

Hidden husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang