Tiga puluh enam

3.2K 317 9
                                    

Pada tengah malam di kediaman jenlisa pada pukul tiga pagi jennie merasakan sakit yang luar biasa pada perutnya

"Hubby... bangun perut wifey sakit sekali" jennie mencoba membangunkan lisa yang sedang mendengkur di sebelahnya

"Wifey...k-kenapa sakit kenapa?" lisa bangkit dan membuka selimut yang mereka gunakan ia membantu istrinya itu untuk bangun dan bersandar pada headboard tetapi cairan ketuban jennie sepertinya sudah pecah dan membasahi ranjang mereka

"Wifey kepala baby...ya ampun kenapa kepalanya bisa ada disitu... astaga...." lisa begitu panik ia berlarian kalang kabut tidak mengerti apa yang harus ia lakukan karena kepala bayi mereka sudah terlihat menonjol di selangkangan jennie

"Lisa brengsek!!! cepat... akhhhhh...." jennie berteriak, lisa berlari menuju kamar ibunya

Duggg

Duggg

Duggg

"Maae....maae...." lisa menggedor pintu kamar ibunya

Klek

"Ada apa anak sialan...!!!" ucap maae manoban terbangun dengan penuh kekesalan sambil mengusap wajahnya

"Bayinya... kepala bayinya sudah terlihat... bagaimana ini?" ucap lisa panik dan nafasnya terengah-engah

Maae manoban berlari menju kamar lisa untuk melihat keadaan jennie dan apa yang diucapkan oleh lisa barusan

"Maae sakit sekali....." ucap jennie sambil menangis....

"Jennie harus tenang, tarik nafasss.... hembuskan.... lakukan perkataan maae ya" ucap maae manoban melihat kondisi jennie yang sudah tidak memungkinkan untuk membawa wanita itu kerumah sakit

"Lisa bangunkan para maid, isi bak mandi nya dengan air hangat" lisa berlarian mengikuti perintah ibunya, lisa membangunkan empat orang maid yang sedang tertidur pulas untuk membantu ibunya dan para maid seketika bergegas menuju kamar jennie, telihat maae manoban yang menggenggam tangan jennie dan membelai rambutnya, tampak keringat sudah membasahi wajah jennie, namun lisa teringat akan tugasnya untuk mengisi bak mandi dengan air hangat maka ia langsung menuju kamar mandi dan menyalakan keran air hangat

Lisa menghubungi dokter han untuk segera kerumahnya dan membantu persalinan jennie

"Lisa bantu jennie dan biarkan air hangat merendam tubuhnya" lisa berlari dan menggendong istrinya untuk masuk ke dalam kamar mandi karena maae manoban berfikir untuk menggunakan metode water birth

"Lisa kau memang benar-benar sialan, ini sakit sekali....akhhhh lisa... brengsek!!!" jennie mencakar lengan lisa dan menjambak rambutnya untuk melampiaskan rasa sakitnya

"Maaf wifey, hubby minta maaf ya sudah menyakiti wifey...." lisa begitu sedih melihat keadaan istrinya tetapi ia tetap pasrah membiarkan jennie melampiaskan rasa sakitnya pada tubuh lisa

Jennie sudah berendam didalam air hangat dan itu cukup membantu membuat tubuhnya rileks dan tenang menunggu sampai dokter han datang

Lima belas menit kemudian dokter han datang masih mengenakan piyama dan rambut acak-acakan

"Sebentar biar aku memeriksa keadaan nyonya jennie" dokter han memeriksa keadaan jennie dan kepala bayinya memang terlihat semakin jelas

"Sudah bukaan sepuluh rupanya, daebak sepertinya babynya sudah tidak sabar.... sekarang nyonya jennie tarik nafas dan mengejan...oke kita mulai... tarik nafas....dorong"

"Hahhhhhhh.... akhhhhhhhh" jennie mengejan sambil tetap menjambak rambut suaminya

"Tarik nafas.... dorong yang kuat...."

"Lisa brengsek!!!!" Teriak jennie sambil mengejan dan mencengkram tangan lisa

"Iya-iya hubby memang brengsek...hiksss" ucap lisa yang kini mulai menangis, ia tidak tega melihat keadaan jennie yang terlihat begitu tersiksa dengan rasa sakitnya

"Kau akan aku bunuh jika sampai menyakitiku... lihatlah betapa sakitnya melahirkan anakmu!!! akhhhhhh!!!!" teriak jennie namun tangannya tetap menarik baju yang lisa pakai hingga tak berentuk

"Tidak, hubby berjanji tidak akan menyakiti wifey...." ucap lisa sambil menghapus air matanya

"Oke sebentar lagi.... tarik nafas... dorong yang kuat..." ucap dokter han yang melihat kepala baby sudah keluar seluruhnya, darah membuat air pada bak mandi yang semula jernih menjadi merah

"Sekali lagi.... dorong yang kuat satu dua tiga...." ucap dokter han yang semakin membuat jennie mencengkram tangan lisa lebih kuat dan seiring dengan dorongan yang begitu kuat seorang bayi keluar dari kedua kaki jennie

Blesssss

"Oweeee.... oweeeee... oweeeee" tangis bayi itu begitu keras mengisi keheningan didalam kamar mandi seiring dengan nafas jennie yang sudah berubah menjadi sedikit lebih tenang

Semua orang menangis haru... bayi berjenis kelamin laki-laki itu kini berada di dalam dekapan jennie, bayi tampan yang begitu tidak sabar untuk bertemu kedua orang tuanya

Selesai proses kelahiran yang begitu mendadak dan tanpa di duga, semua orang sudah selesai membereskan kekacauan yang baru saja terjadi dan dokter han juga sudah kembali ke kediamannya kini jennie dan lisa menatap bayi mereka yang masih berada dalam dekapan jennie, bayi itu begitu tenang menyusu pada salah satu payudara ibunya

Jennie memperhatikan lengan lisa yang terluka dan dipenuhi cakaran, wanita itu begitu kasihan melihat keadaan suaminya

"Hubby apa itu sakit.... Maafkan wifey..." ucap jennie

"Hubby yang seharusnya minta maaf, kesakitan hubby tidak sebanding dengan kesakitan wifey dan terima kasih wifey karena sudah melahirkan bayi gembul ini dengan selamat" lisa tersenyum

"Sama-sama hubby, oh siapa namanya?"

"Jay kim manoban" lisa tertawa disambut anggukan jennie

.
.
.

Paris, Perancis

"Sudah lahir?" seseorang bertanya

"Sudah.... bayi mereka laki-laki...."

"Ayo bersiap... kita harus segera pergi ke korea sekarang juga" orang itu meminta

Keriuhan terjadi, semua orang berkemas secepat mungkin menuju bandara dengan jet pribadi yang sudah mereka sewa satu jam sebelumnnya untuk membawa mereka secepat mungkin tiba di korea

.
.
.

Bangkok, Thailand

"Siapkan jet pribadi aku harus ke korea sekarang juga, cucuku sudah lahir..." ucap ayah lisa memerintahkan stafnya, wajahnya begitu bahagia mendengar jika cucu pertamanya sudah lahir kedunia

"Baik tuan besar manoban..." staf berlarian menyiapkan segala keperluan tuannya.

Bersambung...

Hidden husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang