Lisa membawa jennie berlari memasukin kantor catatan sipil yang setengah pintunya sudah tertutup masih menggengam tangan jennie dan dengan nafas yang sudah tercekik lisa menghentikan petugas catatan sipil yang akan menutup kantor mereka sebentar lagi
"T-tunggu..." lisa mencoba menghirup oksigen lebih banyak, dan jennie juga melakukan hal yang sama
"Ada apa? Kembali besok saja karena kami sudah tutup"
Lisa melihat arlojinya, masih ada lima menit waktu tersisa "tidak tidak.... Ini sangat penting karena hidupku dan hidupnya di tentukan malam ini, masih ada lima menit lagi... kami harus menikah malam ini juga...."
"Ck, dasar anak muda... apa kalian sudah tidak tahan menunggu besok pagi, haisss baiklah cepat masuk... waktu kalian tersisa tiga menit lagi"
Lisa dan jennie terburu-buru menanda tangani berkas yang sudah disediakan petugas, keduanya mengeluarkan kartu identitas masing-masing dan menyerahkannya pada petugas yang akan mengesahkan pernikahan mereka, jennie dan lisa tanpa ragu menandatangani berkas-berkas di depannya dan membawa pulang dua berkas pernikahan mereka yang sudah di sahkan oleh petugas catatan sipil dengan senyum yang sumringah
Jennie melompat ketubuh lisa, dan lisa yang sedikit kaget reflek menahan tubuh jennie agar wanita itu tidak terjatuh
"Hubby..." jennie yang masih berada di gendongan lisa memegang kedua pipi suaminya menujukan gummy smile termanis dalam hidupnya
"Wifey..." lisa memutar tubuhnya menyambut ciuman jennie dan tanpa sadar petugas catatan sipil masih memperhatikan kedua pasangan gila yang menikah tiga menit sebelum kantor mereka di tutup
"Ekhemm...bisakah kalian lanjutkan mesra-mesraaanya dirumah kalian? karena kami sudah mau pulang"
"joesonghamnida sajangnim... maafkan kelakuan kami" lisa menunduk masih menggendong jennie meninggalkan kantor catatan sipil sambil memegang berkas di tangganya namun lisa enggan menurunkan jennie dari gendongannya
Setelah resmi menjadi pasangan suami istri dalam semalam, lisa membawa jennie ke apartmen miliknya namun keduanya tidak jadi melakukan malam pertama karena mereka berdua kelelahan berlari menuju kantor catatan sipil hingga mereka berdua berpelukan sampait tertidur masih mengenakan pakaian lengkap.
"Ck romantis sekali monyet ini... hanya karena kalian sama-sama tertarik dan bernafsu pada pertemuan pertama lalu kalian menikah begitu saja... kali ini aku iri dengan keberaniamu" rasa penasaran amber sedikit demi sedikit mulai terjawab
"Lalu bagaimana setelah kalian sama-sama bangun? Apakah kalian menyesali perbuatan kalian berdua?" Seulgi kini bertanya pada lisa sambil menuang botol soju pada gelasnya yang telah kosong
"Tentu saja tidak, aku jatuh cinta padanya pada malam itu, dan jennie juga merasakan hal yang sama" ucap lisa sambil mengambil sepotong daging yang ia masukan kedalam mulutnya
"Jadi tidak ada cincin? Serius lisa? Apa kau ingin kami membelikannya untukmu dan jennie?" Ucap bambam yang merasa kasihan pada jennie karena lisa tidak memberikan mas kawin apapun pada jennie
"Tentu aku sudah membeli sepasang cincin tetapi karena pernikahan kami disembunyikan jennie dan aku hanya bisa menyimpannya"
"Lisa kau sudah menikah setidaknya kau harus menjadi pria mapan untuk bisa menghidupi jennie, aku akan mengembalikan uangmu sekarang berikut keuntunganmu hari ini"
Amber membuka aplikasi m-bankingnya dan mengembalikan uang lisa yang semula hanya sepuluh juta won menjadi seratus sepuluh juta won
"Aigo.. kalian serius? Ini uang tabunganku yang kalian mainkan hari ini? Haisss... kenapa banyak sekali aku tidak enak aku akan mengembalikan pada kalian saja"
Lisa membuka aplikasi m-bankingnya dan benar saja saldo tabungannya berubah dari sepuluh juta won menjadi seratus sepuluh juta won dalam semalam namun niat untuk mengembalikan uang yang sudah berlipat-lipat tidak disambut baik oleh amber sehingga pria itu lagi-lagi memukul kepala lisa
Plakkkk
"Dasar bodoh sudah aku bilang kau harus mapan mulai dari sekarang, ingatlah siapa istrimu dan juga keluarganya"
"Y-yaaaaaa" lisa mulai sadar siapa dia dan apa statusnya, sepertinya lisa harus benar-benar mapan untuk bisa menghidupi jennie jika keluarga istrinya menentang pernikahan mereka suatu saat nanti
.
.
.Setelah makan malam jennie mulai berbincang dengan kedua orang tuanya, dan sepertinya jennie tidak bisa lagi menahan keinginannya untuk mengatakan jika ia diam-diam sudah menjadi milik seseorang dan itu sudah diakui sah secara hukum dan negara
"Jennie appa dan eomma ingin membicarakan hal penting padamu dan ini atas permintaan haraboji juga"
"Ada apa appa?"
"Sebelumnya appa ingin bertanya apakah kamu sudah memiliki seseorang?"
"S-sudah appa..."
"Astaga jennie mengapa kamu tidak pernah mengatakkanya pada eomma dan appa? Mengapa harus menyembunyikannya?" Ucap kim na ra ibunda jennie kim yang penasaran dengan kekasih putrinya
"A-Apa eomma akan menerimanya jika kekasih jennie hanyalah orang biasa?"
Didalam hati kecil kim na ra tentu wanita itu merasa kecewa, ia sangat menginginkan putri satu-satunya bersanding dengan laki-laki yang sejajar dengannya dan bisa menjaga putrinya dengan baik tetapi na ra sangat mengenal sifat putrinya yang keras kepala, na ra tidak ingin mematahkan hati purinya begitu saja
"Eomma harus mengenalnya terlebih dahulu baru eomma bisa memutuskannya"
"Haraboji tadi siang mengatakan pada appa jika ia berniat mengenalkanmu pada cucu kim min young besok malam"
"Apa haraboji ingin menjodohkan jennie appa?"
"Sepertinya begitu jika pilihanmu tidak sesuai dengan kehendaknya"
"Appa jennie tidak mau, jennie sudah mencintai orang lain dan jennie tidak bisa berpisah dengannya"
"Jennie tenang, ini hanya perkenalan, sebaiknya kamu segera mengenalkan pilihanmu pada keluarga agar semua ini bisa di hentikan, karena appa tidak bisa berbuat banyak jika sudah haraboji yang berbicara"
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden husband
FanfictionSebuah rahasia yang tidak akan pernah meninggalkanmu...