Hari ini jennie dan lisa terpaksa harus berdiam diri dirumah karena akan ada beberapa orang yang datang untuk bertemu dengan keduanya, sementara bambam, seulgi dan amber memilih untuk berjalan-jalan, mereka ingin menikmati seuasana kota bangkok, amber yang penasaran dengan ladyboy mencoba untuk datang ke club khusus yang memang menampilkan pertunjukan para ladyboy yang begitu pandai menari dan berlenggak lenggok layaknya wanita tulen
"Selamat siang tuan muda manoban, saya tom pengerajin perhiasan yang ditugaskan untuk melayani tuan muda manoban" ucap pria paruh baya yang masuk kedalam kediaman keluarga lisa dan baru saja memperkenalkan dirinya
"Paman tom perkenalkan ini jennie calon istriku dia sudah mendesign cicin yang akan kami gunakan di hari pernikahan kami nanti"
"Siang paman tom" ucap jennie sambil menyerahkan secarik keras gambar tangannya yang akan dijadikan perhiasan yang akan mereka gunakan di hari pernikahan mereka
"Wah calon istri tuan muda begitu cantik pantas saja tuan muda ingin segera menikahi nona jennie"
Setelah berbicara dengan pengerajin perhiasan beberapa orang kembali menemui lisa dan jennie mereka ditugaskan membuat pakaian tradisional thailan yang akan keduanya kenakan di hari pernikahan mereka nanti sedangkan tempat, dekorasi dan hidangan para tamu undangan sudah di siapkan oleh ibu lisa
Tugas lisa dan jennie pada hari ini sudah selesai menjelang malam hari, mereka menghabiskan waktu bersama saling berpelukan di depan televisi sambil memakan camilan menunggu para penghuni yang lain kembali dari kegiatan mereka
Sedangkan para sahabat lisa sedang berpetualang, sebelumnya mereka menghabiskan ratusan ribu bath untuk bertaruh pada pertandingan muay thai dan kini mereka sudah tiba di club ladyboy di pusat kota bangkok
Amber ditemani oleh seorang ladyboy bernama nong cha, dan sulgi dengan ladyboy bernama nong poy sedangkan bambam sama sekali tidak tertarik karena ia memang berasal dari thailand tentu saja itu bukan hal yang menarik lagi bagi bambam
"Phii amber..."
"Ya nong..."
"Apa phii amber tidak ingin mecoba goyangan nong cha?"
"Akh tidak, nong cha temani phii amber saja kita minum yang banyak hahahaha"
"Apa Phii seulgi mau mencoba goyangan maut dari nong poy?"
"Hahahaha... tidak-tidak terimakasih nong poy, phii amber benar kita minum-minum saja disini sampai pagi, bagaimana?"
Amber menyelipkan lima lembar uang pecahan lima puluh ribu baht kedalam bra yang nong cha dan nong poy kenakan
.
.
."Mereka belum pulang hubby?" Jam sudah menunjukan pukul dua belas malam tetapi ketiga sahabat lisa belum juga kembali dari petualangan mereka
"Belum mereka masih berada di club ladyboy" Ucap lisa sambil memainkan ponselnya, kini keduanya sudah berada di dalam kamar mereka bersiap untuk tidur
"Waria?..." jennie penasaran karena setau dia istilah ladyboy adalah wanita cantik yang berkelamin pria karena pada dasarnya mereka adalah pria jadi-jadian atau bisa di sebut waria
"Iya waria, biarkan mungkin saja mereka bosan dengan wanita tulen" lisa terkekeh
"Apa hubby pernah bercinta dengan ladyboy? Bukankah mereka cantik-cantik dan sexy?"
"Hahahah tidak pernah, hubby masih menyukai wanita tulen dengan mesin yang original" lisa tertawa tetapi salah satu tangganya perlahan membuka kancing piyama jennie, sehingga salah satu payudaranya menyembul, lisa mulai menghisap puting jennie dengan lembut
Jennie pasrah dengan apa yang akan lisa lakukan karena keduanya juga sudah lama tidak bercinta karena perpisahan mereka yang cukup lama dan jennie yang masih hamil trimester pertama membuat keduanya mengurungkan niat mereka untuk bercinta karena janin yang di kandung jennie masih terlalu rentan apa bila terkena cairan semen yang lisa keluarkan
"Apa hubby menginginkannya?" Jennie mengambil ponselnya diatas nakas mengecek kalender kehamilannya, sayangnya usia janin mereka baru dua belas minggu
Lisa sedikit kecewa melihat kalender trimester yang jennie lihat karena lisa masih harus bersabar satu minggu lagi menunggu kehamilan jennie memasuki trimester kedua padahal milik lisa dibawah sana sudah mengeras dan siap untuk menjalankan perannya
"Buka... ini sudah begitu keras" jennie memegang kemaluan lisa dari luar celana dan merasakan jika benda itu sudah mengeras
"Tidak usah kita tidur saja, wifey pasti sudah lelah karena hari ini sudah bertemu dengan banyak orang"
Lisa benar, kehamilan jennie membuat fisik wanita itu melemah, ia mudah letih, lapar dan terkadang emosinya tidak stabil, untungnya lisa memahami jika tiba-tiba saja tanpa ada angin ataupun hujan jennie marah dan mengumpat kepada lisa begitu saja
Lisa mendekat pada tubuh jennie, meminta wanita itu untuk berbaring di dadanya, satu tangan lisa mengusap punggung jennie dengan lembut, berharap jika wanita itu akan tertidur nyenyak di pelukannya
Tidak butuh waktu lama karena lisa sudah bisa mendengar suara dengkuran halus keluar dari mulut jennie yang sedikit terbuka, lisa mencium kening jennie terlebih dahulu sebelum ia memejamkan matanya.
Bersambung...