Dua belas

4K 394 6
                                    

Setelah makan malam tersaji lisa dengan lahap menghabiskan semua makanan yang jennie buat dengan tergesa-gesa

"Hubby pelan-pelan makannya...."

"Uinnni eeeennnak sekalwiii" lisa berbicara sambil mengunyah makanan yang memenuhi kedua pipinya

Seumur hidup jennie ia memang tidak pernah memasak, selalu ada maid dan koki yang menyediakan makanan untuknya kapanpun wanita itu ingin makan dan menu apa yang sedang wanita itu inginkan, namun ketika ia sudah menjadi istri lisa jennie berubah, kesederhanaan bersama lisa lah yang membuat jennie merasa begitu di sayangi dan diinginkan oleh seseorang terlebih lisa tidak pernah memanfaatkan kekayaan yang jennie punya, lisa selalu menunjukan ketulusaan dan apa adanya dirinya sejak awal mereka saling mengenal sebagai pasangan suami istri dan hal itu yang membangkitkan rasa tanggung jawab jennie sebagai seorang istri

"Uhukkkk ukuhhhhh...."

"Kan-kan aku sudah bilang untuk makan perlahan, lihat kau sampai tersedak... haisss kamu ini"

Lisa hanya cengengesan sambil mengambil gelas yang jennie serahkan lalu meminumnya hingga tandas, lisa begitu senang jika jennie kembali ke apartmen karena setidaknya ia tidak harus makan-makanan instant jika stok persediaan makanan yang jennie siapkan sudah habis dan harus menunggu sampai wanita itu mengisinya kembali

"Jadi bagaimana akhir pekan nanti? Apa hubby harus menyiapkan sesuatu untuk bertemu dengan orang tua wifey?"

"Memangnya apa yang mau hubby siapkan?"
Jennie terkekeh mendengar perkataan suaminya

"Entahlah, mungkin hubby harus membeli sebuah mobil? Atau membeli rumah misalnya untuk menunjukan jika hubby pria yang bertanggung jawab?"

"Hahahahaha wifey baru meninggalkan hubby beberapa hari, mengapa hubby sudah sesombong ini?"

"Bukanya hubby sombong tetapi sekarang hubby sudah punya uang, dan itu cukup jika hanya untuk membeli keduanya"

"Hubby dapat uang dari mana? Apa hubby diam-diam sudah menjadi simpanan wanita kaya?"

"Yakkkk... tentu saja tidak, itu uang hasil perputaran keuntungan, hubby, amber, seulgi dan bambam sudah membuat perusahaan kami sendiri dan hubby juga sudah tidak bekerja lagi di KEB"

Lisa mengeluarkan kartu nama dari dalam dompetnya dan menyerahkannya pada jennie, jennie melihat kartu nama itu dengan teliti

"Lalisa, direktur utama blackrock capital investment" ternyata lisa dan ketiga temannya lah orang yang berada di balik blackrock capital yang beberapa hari belakangan hangat di perbincangkan diantara pebisnis korea selatan termasuk jajaran direksi kim empire juga ikut membahasnya karena perusahaan itu tak segan menggelontorkan miliyaran won untuk beberapa perusahaan rintisan

Tentu saja kim empire sempat mengadakan meeting mendadak membahas tentang kemunculan blackrock capital yang akan menjadi salah satu pesaing kim empire investment yang sudah eksis selama betahun-tahun dan menguasai pasar investasi di korea

Walau secara bisnis jennie harus bersaing dengan suaminya sendiri namun jennie menyimpan kebahagiaanya tersendiri, suaminya kini bisa di lihat sebagai salah satu pemilik perusahaan bukan lagi pegawai perusahaan dan tentu saja itu langkah yang bagus untuk masuk kedalam keluarga besar kim dengan menyandang gelar sebagai seorang pengusaha muda

Jennie bangkit dari kursinya menghampiri lisa yang masih duduk di meja makan, jennie mengalungkan kedua tangganya di leher lisa

"Selamat, karena sekarang hubby berhasil menjadi sorang pengusaha, wifey sangat bangga pada hubby... tetapi hubby harus menjadi diri hubby sendiri, jangan karena hubby mempunyai banyak uang dan tidak ingin diremehkan orang lain yang melihat, hubby harus membeli hal-hal yang tidak hubby butuhkan"

Jennie merasa jika lisa belum perlu membeli sebuah rumah, tidak masalah jika jennie dan lisa harus tinggal di apartement dengan bangunan lama, karena tempat ini menyimpan begitu banyak kenangan mereka berdua dan tempat ini juga masih nyaman-nyaman saja untuk di tinggali

"Yasudah hubby akan membeli mobil saja, karena hubby memang belum memilikinya dan tidak mungkin hubby membawa wife berpergian dengan motor"

"Baiklah beli apa yang hubby butuhkan, dan simpan sisa uangnya, kalau rumah sepertinya kita belum butuh, aku masih lebih nyaman tinggal disini, karena tempatnya sempit jadi hubby selalu berada di jangkauan mata wife"

Setelah energi mereka terisi sesi bercinta tak luput dari agenda mereka ketika keduanya bersama, lisa membimbing ruby untuk naik ke pangkuannya meletakan wanita itu untuk duduk diantara kedua pahannya

Kedua bibir saling bertemu dan melumat, hingga desahan-desahan ambigu mulai terdengar di ruang makan, pakaian keduanya sudah berserakan di lantai dapur, lisa meletakan kedua tangan jennie untuk bertumpu pada meja makan memunggungi lisa yang tak henti memberi kecupan dan jilatan pada leher istrinya

Lisa menarik tanggan jennie ke belakang sebelum ia menghentak jennie dengan tempo yang lebih cepat dan keras

"Hubby... akhhhh... akhhhhh"

Cairan squirt membasahi lantai dapur, lisa melepas miliknya untuk membiarkan jennie beradaptasi sesampainya wanita itu di puncak kenikmatan

Lisa menggendong jennie menuju sofa dan meletakan wanita itu diatas pahanya dengan milik lisa yang masih menancap, jennie yang sudah hafal mulai menaik turunkan tubuhnya

"Ohhh ya begitu wifey kau pintar sekali... lebih dalam lagi... akhhhh milikmu begitu sempit..."

Lisa begitu gemas melihat payudara jennie yang bergerak bebas, sesekali lisa menamparnya dan bermain dengan puting kesukaanya

"Wifey hubby akan sampai...."

Jennie semakin cepat menaik turunkan tubuhnya meletakan kedua tangganya bertumpu pada pundak lisa yang sedang terpejam merasa keenakan jepitan milik jennie pada miliknya

"Wifey lepas..."

"Didalam..." jennie melumat bibir lisa agar pria itu diam dan menikmati suguhan di bawahnya yang sudah siap menampung cairan cinta milik lisa

"Wifey.... Akhhhhhh... akhhhhhh"

Cairan itu menetes keluar dan jatuh disela-sela paha lisa, lisa tidak menyangka jika rasanya akan seenak ini, jika bukan karena ia takut menghamili jennie maka ia akan selalu mengeluarkannya di dalam milik jennie

"Enak? Apa kau suka hubby?" Jennie bertanya pada lisa yang masih mencoba untuk mengatur nafasnya

"Siallll itu orgasme terenak seumur hidup hubby.... Terima kasih wifey" lisa memeluk jennie yang masih berada di pangkuannya dan masih enggan melepas milik lisa yang masih menancap di dalam miliknya

Bersambung....

Hidden husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang