Maya bay, thailand
Jennie sudah siap dengan dress pantai bermotif macan tutul miliknya, setelah menaiki perahu yang membawa mereka berkeliling maya bay kini ke lima orang bersama dengan beberapa orang body guard bermain di tepi pantai
"Hubby, baby bilang ingin istana pasir" jennie tiba-tiba berkata pada lisa sambil mengelus perut yang terlihat sedikit membuncit, apakah itu efek baby yang sudah berkembang pesat atau kepiting dan hewan laut lain yang baru saja jennie makan dan kini memenuhi seluruh isi perutnya
Lisa bangkit dari tidurnya dan menatap wajah jennie yang memberikan tatapan tajam pada lisa
"Yang lain saja, hubby tidak mengerti cara membuatnya..."
"Yakkkk.... hubby belum mencobanya mengapa sudah bilang tidak bisa, cepat buat... apa hubby mau jika anak kita nanti menteskan air liur terus menerus karena keinginanya tidak terpenuhi?"
"Yaaaaaaa..." lisa mulai berfikir bagaimana cara membuat istana pasir, ia mendekat kearah salah satu pengawalnya
"Heh.. Apa kau tahu cara membuat istana pasir?"
"Maaf tuan muda manoban tapi kami benar-benar tidak tahu cara membuatnya"
"Haiss dasar tidak berguna"
Kemudian lisa melangkah lebih jauh, ia melihat seorang anak yang sedang bermain diatas pasir, dan lisa melihat anak itu sedang mencetak istana pasir dengan mainan yang ada di depannya
"Heh bocah... boleh aku meminjamnya?"
"Tidak boleh paman ini miliku..." bocah itu mengambil mainannya dan menyembunyikan mainan itu di balik tubunya
"Pinjam sebentar dasar pelit... aku akan membelikanmu eskrim bagaimana?"
"Tidah boleh paman kau sudah besar dan ini mainan untuk anak kecil.... Huaaaaaaa" anak itu mulai menangis ketika lisa merebut mainan anak itu dari balik badannya
Amber datang bersama bambam sambil menenteng kantung plastik berisi minuman dingin
"Heh... apa yang kau lakukan mengapa kamu bertengkar dengan anak ini lihat dia sampai menangis ketakutan?"
"Aku hanya ingin meminjam mainanya sebentar tapi anak ini begitu pelit, jennie memintaku membuat istana pasir dan aku tidak mengerti cara membuatnya dan aku lihat anak ini sedang membuat istana pasir dengan mainan itu" tunjuk lisa
"Dasar bodoh... ayo kita buat..." ucap amber sambil berlalu meninggalkan lisa begitu saja
"Dasar pelit.... Weeekkkkk" lisa meledek anak yang masih menangis, anak itu menatap lisa dan seketika tangisannya semakin kencang, lisa berlari meninggalkan anak itu begitu saja sambil terkekeh
Lisa, amber, bambam dan seulgi mulai menggali dan menumpuk pasir di dekat mereka dengan ember dan sekop yang diberikan para body guard
Sedangkan jennie menatap keempat orang yang sedang bekerja keras sambil memakan camilannya dan minuman dingin yang baru saja di beli amber dan bambam
Butuh waktu dua jam dibawah terik matahari untuk membuat sebuah istana pasir berukuran besar, jennie meneliti bentuk istana pasir di depannya wanita itu berjalan memutari istana pasir miliknya sambil mengusap-usap perutnya
"Oke sudah... ayo kita pulang, baby sudah kelelahan"
"Hanya begitu saja... wahhhh... wahhhh..." amber menggelengkan kepalaanya melihat jennie yang berlalu begitu saja dan wanita sudah masuk kedalam van
"Jika bukan jennie aku sudah memelintir leher wanita itu" ucap seulgi yang juga kesal
Lisa dan yang lainnya hanya bisa menganga melihat tingkah laku jennie yang impulsif, namun keempat pria itu tidak bisa berbuat apapun karena semua adalah permintaan dari bayi yang berada di dalam kandungan jennie
.
.
.Mereka semua kembali pada saat jam makan malam tiba dan kedua orang tua lisa meminta mereka untuk makan terlebih dahulu sebelum beristirahat
"Akh ya maae lupa, persiapan pernikahan kalian sudah hampir rampung, dan lisa kau harus membeli mas kawin untuk jennie karena pesta pernikahan kalian hanya tinggal beberapa hari lagi"
"Ibu, tidak perlu karena jennie masih menyimpan cicin yang sempat lisa berikan dan kami juga tidak pernah memakainya"
"Maae bukankah kita memiliki pengerajin perhiasan di kerajaan? Jennie pandai menggambar... wifey apa kau mau mendesign cicin pernikahan kita sendiri?"
"Akhhh kau benar maae hampir melupakannya, jika begitu besok maae akan menyuruh paman tom untuk datang kesini, apa kamu setuju jennie?"
"Ya ibu... jennie setuju"
"Jennie panggil maae saja, tidak usah sungkan, kamu calon menantuku dan sebentar lagi akan resmi menjadi menantu satu-satunya di keluarga kami"
"Y-Ya maae..." pipi jennie memerah... ia tidak pernah menyangka jika kehadiranya begitu di inginkan oleh keluarga lisa karena diawal pernikahan jennie sama sekali tidak mengenal keluarga lisa dan lisa juga tidak pernah mengatakan apapun tentang keluarganya
"Dan lisa setelah menikah kau bisa menempati salah satu mansion yang berada di utara karena itu lebih dekat dengan pintu gerbang dan disana juga ada danau dan taman kecil pasti bagus untuk perkembangan anak kalian nantinya"
"Akh yang terpenting mulai sekarang kau harus membantu phoo di perusahaan, kau harus menafkahi jennie dan anakmu kelak"
"Kalau itu lisa tidak setuju, lisa akan membuka cabang blackrock di thailand, lisa tidak mau berkerja di dalam perusahaan keluarga"
"Wah sombong sekali anak ini.... Hahahaha baiklah apapun keputusanmu phoo akan mendukungnya"
Sahabat lisa tentu senang mendengar keputusan lisa, itu artinya blackrock tidak akan di tinggalkan salah satu pendirinya selama mereka memiliki koneksi internet, blackrock akan tetap berjalan meskipun mereka memutuskan untuk tinggal di ujung dunia sekalipun.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden husband
FanfictionSebuah rahasia yang tidak akan pernah meninggalkanmu...