packing

101 8 0
                                    

perjalanan pulang sangat menyenangkan millendra dan nattaniel sangat asik dengan dunia mereka, melupakan rasa lelahnya natta asik memakan keripiknya dan juga playlist pop yang membuat keduanya makin dimabuk suasana.

"Natt minta" Mille sibuk dengan setirnya sementara jalan berliku dan malam, dia tidak bisa lengah

"aaa cepat" Natta menyuapinya karna tentu saja ia tidak mau mati muda.

beberapa kali mereka bernyanyi saat menemukan satu lagu yang menjadi favorite keduanya. Hanya 1/4 perjalanan lagi menuju rumah dan barulah mereka sedikit pelan dikarnakan jalan sudah lebih lebar dan mulai sepi. kebanyakan mobil truck dan motor penduduk lokal.

"mampir dulu ga ??" tanya mille

"gausah mille, lagian ga ada yang mau dibeli juga"

"emh rokok habis, tunggu bentar ya" alibi nya mille

Saat memasuki market dan mille membeli beberapa snack lagi minuman soda dan matanya tidak sengaja melihat rak condom dibelakang sana.

"ada yang lain lagi mas?" tanya mbak kasir

"yang itu satu mbak" isyaratnya mille tidak lepas dari kotak merah dibelakang.

"ini? sudah?"

"sudah cukup" lalu mille mengeluarkan dompetnya, uang tunai yang ia bawa masih cukup

"totalnya 100 ribu" setelah menscan semua barangnya

Sedangkan di mobil Natta bersandar menutup mata nya, bosan menunggu mille sementara daya ponselnya sudah menipis.
Dia sangat resah seharian ingin mandi, bagian bawahnya panas butuh ac alam

dilihatnya mille keluar dari minimarket dan menenteng plastik putih, belum menyala mesin mobil tersebut sudah turun hujan deras.
Mille melanjutkan menyetir dengan Natta yang sudah bergumul didalam hoodienya.

Tidak ada pembicaraan dalam 10 menit berikutnya, mungkin natta tertidur. Bahkan saat memasuki gerbang rumahnya natta belum bertukar posisi.

"Mille sudah sampai?" baru saja tangan itu ingin menyentuh Natta dengan niat ingin membangunkan

"unghh lelahnya" Natta keluar dan merenggangkan ototnya

"ayo masuk" mille menuntun

Rumah yang dulunya hanya natta lihat dari luar pagar kini bisa ia masuki sebagai tamu dan teman dari sang tuan rumah, tidak disangka nya ternyata mille pemiliknya

Lampu taman dan air mancur berbagai bunga yang tumbuh disusun rapi, ia membayangkan betapa indahnya jika keluarganya tinggal ditempat seperti ini. Akankah dia tidak mendengar suara perdebatan dan pertentangan. damai sekali dan hening. sepi juga kalau dirasa kembali. mengetahui mille pulang sendirian tanpa siapapun

"dia pasti kesepian" Natta memasuki rumah tersebut mengucapkan permisi dan melangkahkan kakinya pelan, takut sepatunya akan mengotori lantai mille.

"mille" panggilnya karna tidak melihat sosok mille dimanapun matanya memandang

"aku disini Natt, masuk saja lurus ke belakang"
Jawab dari jauh

Kilat menyambar beberapa kali seperti flash kamera. karna ruangan terlalu besar membuat Natta ketakutan meski penerangannya bagus.
Akhirnya natta melihat mille, di kitchen sett bergaya modern itu mille sedang sibuk memotong bahan makanan.

"diluar dingin kenapa lama baru masuk"

"em tidak hanya melihat lihat"

"kalau lelah taruh saja semuanya disana, atau mau berganti baju langsung?"

𝐏𝐄𝐂𝐀𝐇 𝐏𝐈𝐑𝐈𝐍𝐆 || 𝐌𝐢𝐥𝐞𝐀𝐩𝐨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang