penampilan legaran svarnadvipa menjadi sorotan, ketika sekeliling lampu di matikan hanya membiarkan spotlight menuju pada tengah tengah aula. mille disana melihat natta dari awal sampai akhir.. berada di kerumunan manusia
mille datang tidak duduk di kursi undangan, ia justru hanya ingin mrnjemput natta pulang. Saat gubernur sudah memasuki mobil nya beserta media partner dan tamu kehormatan pergi.. mille menghampiri natta di podium sana..Berjalan dengan langkah cepat menuju natta
dapat dilihatnya ketika kedua orang tua natta disana, sibuk berbangga memuja natta. anak kanduang sibiran tulang
Mille sengaja memberi kabar selamat atas penampilan kekasih, membawa se bouquet bunga beserta selipan kartu passport dan visa di dalamnya. memakai setelan formal nya"nattaniel" saat suaraku memanggil nya. Natta teralihkan dari ponsel itu menatap tak percaya padaku
"mille hhaha astaga" Natta berlari turun dari tangga menghampiri mille, memeluk tubuh itu langsung tidak peduli dengan manusia disekelilingnya
Membisikkan kalimat kerinduan kala mata mereka bertatapan kembali, nafas yang menderu bahagia. ketika bibirnya mengucap
"aku merindukanmu" Frasa yang mampu membuat mekar hati itu dilontarkan oleh jelita"aku juga. bagaimana kabarnya? ini terimalah" Memberikan bouquet mawar tersebut
"baik kok... Indahnya" natta terpukau dengan kuntum mawar yang merekah tersebut, wangi yang tercium di indra nya menghantarkan rasa senang hingga ke dada
Mille melihat setiap gerak natta, mengagumi sedemikian rupa. jatuh berkali kali untuk natta rasanya semakin dalam. mille mengulum bibirnya gemas saat natta sibuk dengan mawar itu
Kepulangannya menjemput natta, setelah dengan tega harus pergi meninggalkan kekasihnya menuju rumah utama. dimana keluarga nya sibuk berperang soal harta dan kepemilikan. Mille yang mereka butuhkan untuk menenangkan perdebatan.
Dari sisi mille, dia semenjak berlibur dengan natta di bali sudah mendapat kabar kusut nya keluarga.. Orang yang terus gencar membuat perjodohan untuknya, ibu nya sendiri silih berganti mencari gadis untuk nya. hingga perdebatan soal warisan kenapa pada mille justru lebih banyak ?? Mau tidak mau puncaknya pada malam itu mille harus terbang pulang ke jakarta pusat
>>>
Millendra pov
Aku meninggalkan natta di bandara, berharap dia pulang baik baik saja tanpaku. aku tidak bisa memberitahu nya bagaimana kusutnya keluargaku, dia orang yang perasa dan khawatir. aku yakin itu akan menambah beban kepalanya yang sudah penuh, natta ku harus terima bersih
Dia selalu kagum dengan harta, namun di balik harta ku yang banyak ini mengundang perkelahian sengit untuk mempertahankannya. aku sama sekali tidak masalah jika harus hidup dalam kesederhanaan dengan natta, namun bohong jika aku tidak ingin membahagiakannya dengan gelimang harta benda berkilauan.
Saat memijaki mansion, aku menghela nafas ketika pintu terbuka rasa tercekik dileherku tidak hilang. aku berharap ada genggaman natta menenangkanku, namun cintaku jauh di pulau sumatra, aku harus bersabar
"bian, akhirnya kamu datang nak"
"ya ibu, aku datang" raut wajah tidak senang mille berikan ketika nama masa kecilnya masih di panggil oleh ibunda
Orang yang memberinya kesan mendalam, ketika ia dicambuk dengan rotan ketika malas belajar saat kecil, ketika ia gagal dalam pencapaian, bahkan setelah dewasa dan berjaya mille tidak suka sama sekali dengan ibu nya yang keras dalam mendidik. walau itu menghasilkan yang terbaik tetap saja mille masih menyimpan luka kecilnya. hingga harus di rawat jalan oleh psikiater ketika dirinya merasa akan mati oleh tekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐄𝐂𝐀𝐇 𝐏𝐈𝐑𝐈𝐍𝐆 || 𝐌𝐢𝐥𝐞𝐀𝐩𝐨
Fanfiction𝑳𝒐𝒌𝒂𝒍 - salahkah aku menginjak beling dengan dalih ingin melestarikan seni ini ? padahal hatiku sedang kacau seperti diterjang badai aku, keinginanku, kenyataan hidupku dan jalan di depan mataku terasa semu. bahkan aku tidak sempat berpikir unt...