Pagi yang cerah sedikit basah, matahari sudah tinggi diatas puncak hidung. sedangkan di kamar milik cucu pak bustam tersebut masih belum menunjukkan tanda aktivitas. Keduanya bergelung dalam selimut tebal. natta yang tersentak oleh alarm settingan nya kini mencoba meraba dimana benda tersebut..
jauh di atas nakas disamping mille, dia hanya bisa menggerutu karna tidak bisa menjangkaunya. Dengan sekujur tubuh yang lemas dia merasakan disela paha nya kejantanan mille masih setengah hidup, barang tersebut menjuntai begitu saja hingga membuatnya memerah. Meski bagian bawahnya terasa kering karna sperma yang tidak dibersihkan, natta mencoba bangkit membawa tubuhnya segera ke kamar mandi.
Bunyi shower yang samar didengar oleh mille, pria dewasa tersebut membuka matanya menguap dan merenggangkan otot bahu yang terasa kaku, dicari nya natta yang kini sedang membasuh tubuh dibawah siraman air.. aroma sabun menguar saat mille membuka pintu tersebut, tidak terkunci membuat natta terkejut dengan kedatangan mille
"sayang...nattaa" mille memeluk tubuh telanjang tersebut
Natta merasa dia akan meleleh saat itu juga, dengan mille yang gentle menyikapinya. mengecup dan membuatnya terasa halus untuk disentuh. penghargaan mille pada dirinya dengan menyabuni tubuh natta memandikannya sebaik mungkin, tanpa niat ingin berbuat mesum walau tubuhnya menegang. natta justru ingin menyentuh ssat mille begitu fokus padanya
"suami, biar aku yang layani" siap natta saat melihat ujung penis mille yang memerah membuatnya bernafsu. Dia menyukai milik mille begitu panjang tebal dan besar baginya.. Idaman yang tidak dimiliki oleh natta
"yakin sayang??" Bukan menolak, mille takut jika dia kasar dan menyodoki mulut natta serampangan sekarang.. Gemasnya penawaran tersebut
"heeum" Putus natta yang akhirnya bersimpuh di bawah menyentuh ujung penis mille dengan jari telunjuknya, astaga menggelitik
Natta suka melihat benda tersebut bergetar karna dimainkan olehnya, dengan gerakan kaku natta memegang ujungnya bergerak lambat menuju pangkal.. terus menggososk hingga akhirnya dia mengecup halus dsn menjilati kepala nya
oh God mille terasa melayang karna servis amatir dari natta, begitu hati hati dan seakan takut jika benda tersebut membahayakannya..Natta kini memasukkan ke mulutnya mengulum sebanyak yang dia bisa. layaknya menghisap ice cream yang hampir meleleh dia juga tak bosan merasakan kulit dari daging hidup tersebut..
sesekali menghisap bola kembarnya, mille mengelus kepala natta yang sibuk mengulum miliknya, menghayati dan merasakan tekstur lidah natta yang hangat dan lembut menjilati setiap jengkal kejantanan nya mille bersorak dalam hati.. usaha menyusul natta dan bersabar semalam mendapat hadiah setimpal
Natta tipikal yang tidak mau memakan hasil tanpa kejelasan, tentu prinsipnya apa yang diterima pasti harus ada yang diberikan. Semalam mille begitu memanjakannya, membuat sarafnya membeku dalam kenikmatan..Kini mille harus mendapatkan hal yang sama meski tidak seahli sang tuan
"akhh cinta" Semburan sperma panas dimulut natta tidak bisa dihindari, mille pun engga mengeluarkan miliknya sementara putih hampir menjemput. dirinya salut dengan natta yang melakukan kocokan tambahan dipangkal penis itu, hingga membuatnya datang lebih cepat
mille yang bernafsu melihat natta yang mengulumnya dibawah, sementara natta tidak ingin mille kecewa dengan blowjob nya. Mencoba yang terbaik hingga mendapatkan feedback yang adil. Natta merasa dia baru saja menelan jelly cair yang belum keras, terasa menyangkut saat ditelan. sisanya dia merasa gumoh dan ingin meludahkan
"ugh suami rasanya aneh" Adu natta saat lidahnya masih menampung cairan mille.
"keluarkan saja sayang, sini coba liat" Natta membuka mulutnya lebar memperlihatkan pada mille isi mulutnya yang masih setengah tercecer sperma
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐄𝐂𝐀𝐇 𝐏𝐈𝐑𝐈𝐍𝐆 || 𝐌𝐢𝐥𝐞𝐀𝐩𝐨
Fanfiction𝑳𝒐𝒌𝒂𝒍 - salahkah aku menginjak beling dengan dalih ingin melestarikan seni ini ? padahal hatiku sedang kacau seperti diterjang badai aku, keinginanku, kenyataan hidupku dan jalan di depan mataku terasa semu. bahkan aku tidak sempat berpikir unt...