pagi, saat natta membuka mata terjaga dari tidurnya. dia melihat mille masih damai terlelap. natta begitu merindukan saat seperti ini dimana dia puas menatap wajah mille
natta menelusuri wajah sang pujaan, mengamati sedemikian teliti menghafalnya dalam memori. millendra kekasihnya yang tampan
Mengusap wajah itu memberinya kecupan singkat, memeluk raga orang yang disayangi nya. natta tak henti kagum dengan mille. semakin bertambah kecintaannya apalagi ketika mille mengerang sadar memeluknya erat. udara yang masih dingin menusuk, ranjang yang semakin hangat. membuat keduanya enggan untuk bangkit dari pembaringan
"suami.." Natta kembali memakai panggilan itu
"yaa kenapa" masih lelah karna efek kesibukan, membuat mille betah bergelumun
Tubuhnya yang merasa malas untuk bergerak"tidakk.. Tidur lagi saja masih mengantuk" Natta mendayu saat dirinya begitu nyaman, memejamkan kembali matanya menyambung mimpi
"yasudah meram kalau begitu" mille meyakinkan natta untuk melanjutkan tidurnya, tak kala tangan nakalnya menjalar mengerayangi tubuh natta yang memakai boxer
Natta sendiri tidak masalah walau merinding disekujur tubuhnya, berpura pura tidak tau ketika jemari mille telah mengelusnya dari paha hingga ke bokongnya.. mencabulinya dengan memerah daging tersebut gemas
"nghh jangan" kalimat penolakan saat tubuh tersebut semakin merapat pada dominan. mille terkekeh lucu bagaimana mungkin natta berkata tidak sementara dirinya mendesah pasrah disentuh
Bermain dengan gelora nafsu birahi natta, mille begitu menantikan jepitan lubang natta pada penisnya yang penuh sperma. Kejantanannya berdenyut hanya membayangkan natta berteriak meminta ampun padanya. mille menggigit daun telinga natta gemas menjangkau apapun yang bisa digigitnya
Natta habis belum sempat melanjutkan mimpi, sudah diserang oleh kekasihnya yang pecandu ini. mille begitu licik mengetahui titik nikmat pada tubuhnya membaca pikirannya
"mau diatas?" Tanya mille begitu lantangnya, saat natta setengah malu.
"tidak bisaa suami saja yang gerak"
"pasti bisa kan belum di coba"
Masih dengan wajah bangun tidurnya, natta berinisiatif untuk sekedar cuci muka.
"sebentar tunggu dulu" mille yang sudah tegang tetap sabar sembari natta bersiap. Entah apa yang dia lakukan, berlari menuju ruang ganti
Mille menunggu dengan melepas pakaiannya bertelanjang dada, sementara natta yang tak lama keluar mendatanginya. sudah berganti memakai kemeja hitam miliknya tanpa bawahan, dengan dua kancing terbuka layaknya para submisif yang lugu malu malu kucing
Menatap tidak percaya ketika natta menggunakan lips jelly, dengan warna sedikit memerah seketika terbayang olehnya soundtrack fifty shades of grey, dentuman bass dan suasana yang dapat dirasakan
Damn !!!
Natta menguji ketegangan penisnya, ketika berjalan begitu lamban padanya membuat pola manja. seperti kelinci kehilangan arah yang bertanya pada tuan serigala lapar. mille tak kuasa menahan umpatan dari bibirnya
bertubi kata kata kasar dalam hatinya melihat natta yang kini merangkak padanya, mille menerkam natta mengukungnya membuat kecut mental natta dalam dekapan. dihantam pada kasur hingga terkungkal siapa yang tidak terkejut?
meski begitu tawa yang muncul, renyah dan tidak seperti tawa biasanya. itu kesenangan yang timbul secara alamiah
"hahha suamiku, millen" Natta menangkup wajah mille ketika kekasihnya sibuk merasakan usapan natta pada wajahnya. berat cobaan ketika wangi yang berasal dari tengkuk si manis menggoda nya. itu sensual membangkitkan gairah
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐄𝐂𝐀𝐇 𝐏𝐈𝐑𝐈𝐍𝐆 || 𝐌𝐢𝐥𝐞𝐀𝐩𝐨
Fiksi Penggemar𝑳𝒐𝒌𝒂𝒍 - salahkah aku menginjak beling dengan dalih ingin melestarikan seni ini ? padahal hatiku sedang kacau seperti diterjang badai aku, keinginanku, kenyataan hidupku dan jalan di depan mataku terasa semu. bahkan aku tidak sempat berpikir unt...