Happy reading>>>
Normal pov
☆
penerbangan siang hari yang di dapat oleh mille dan natta, menduduki kursi bisnis class. betapa lega nya natta yang kini berada di sebelah mille. turbulence yang dialaminya cukup membuat natta terdiam sesaat, kini kembali riang dan sibuk memandang dengan matanya seperti kucing yang penasaran.
Keberangkatan mereka diurus oleh sekretaris, lovinka sangat pusing dengan keinginan bosnya yang mutlak, namun setumpuk uang yang dikirim mille mampu membuatnya tersenyum cerah, membayangkan spa dan shopping manja di mall membeli sett make up dior terbaru ataupun dress mahal dari brand ternama. munafik jika lovinka menolak, ia justru kalang kabut setengah stress oleh kabar mendadak dari mille
Mengatakan dengan natta saja sudah membuat lovin berasumsi kalau bosnya memang menaruh hati pada nattaniel. sudah diduga mereka agak lain.
Natta mencoba sabar saat melihat pramugari yang berpakaian ketat itu terus memberi senyum nya pada mille, memang itu pelayanan pada semua penumpang tapi natta merasa ini bukan hal yang wajar. saat dia merendahkan dadanya di depan wajah mille dan terus bertanya tanya apa yang mille keluhkan. kekasihnya yang terus menanggapi membuat natta menyela cepat
"ungh honey, can you help me?" natta berpura pura kelilipan dan mengusap sebelah mata kiri nya, seolah kesakitan
Aksennya yang khas membuat natta seperti turis ditambah kulit tan nya yang menyamarkan bagai warga negara asing.
"yeah sure babe" mille langsung meneriksa mata kekasihnya, mengalihkan seluruh perhatiannya pada natta.
Dalam hati meski menegang saat natta berani memanggilnya sedemikian rupa, dihadapan pramugari dan mungkin penumpang lain dibelakang mereka akan mendengar.. Mille sungguh merinding ketika natta bertingkah manja begini. Membuat seringai kepuasan dibibir mille mereka begitu saja, seolah natta melayangkan surat undangan untuk disetubuhi saat ini juga
Natta tersenyum dalam hatinya bersorak kemenangan karna berhasil membuat pramugari tersebut menjauh dari mereka. Entah karna malu atau shok karna sikap implusif natta. natta sendiri tidak peduli dan melirik hingga perempuan tersebut hilang dibalik tirai.
Saat aktingnya selesai natta menjauh
"sudah lebih baik, tidak sakit lagi. terima kasih" Natta beralih kembali bersandar dan mengabaikan mille."benar? Atau yang sakit itu disini?" mille menaruh dua jarinya telunjuk dan jari tengah, menjelajahi dada natta hingga tepat di tengah dadanya, nengusap bagian tersebut sensual hingga natta menepisnya
"apasih jarinya" natta bersemu karna gerakan tangan mille seolah dia mengaduk sesuatu secara konstan. Sama seperti lubangnya yang diacak oleh jemari mille ketika mereka bercinta.
Natta sendiri merasa bahwa dirinya sudah tertular sikap pervert dari kekasihnya, menjadi seperti hyper semenjak bersama mille.
"hahha dasar kucing nakal" mille tertawa pelan, dan keluar dari topiknya. mereka berbincang tentang banyak hal. seperti topik mengalir begitu saja tidak ada kata bosan mengupas habis kisah kehidupan masing masing
dan dari deeptalk itu mereka seolah saling mrenyusun puzzle, antara hidupnya dan natta yang dipertemukan jauh dulu kala. Seolah semesta menyusun part menyakitkan dibungkus dengan kejadian tidak sengaja yang menjadi penghubung, bagai sulur sulur kecil yang menjalar merajut benang merah dan mennenun nya hingga menjadi satu kesatuan.
mengulik kembali memori puluhan tahun yang sempat mereka lupakan, ketika pertama kali dipertemukan di kebun pamannya, saat natta memanen buah coklat dan mengumpulkan buah matang dari pohonnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐄𝐂𝐀𝐇 𝐏𝐈𝐑𝐈𝐍𝐆 || 𝐌𝐢𝐥𝐞𝐀𝐩𝐨
Fanfiction𝑳𝒐𝒌𝒂𝒍 - salahkah aku menginjak beling dengan dalih ingin melestarikan seni ini ? padahal hatiku sedang kacau seperti diterjang badai aku, keinginanku, kenyataan hidupku dan jalan di depan mataku terasa semu. bahkan aku tidak sempat berpikir unt...