19. Khitbah

40 3 0
                                    

Jangan lupa vote dan follow dulu sebelum lanjut baca 😇

==============================

بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

"Kalau lo dapetin perempuan yang pas agamanya, parasnya, akhlaknya, beranikan diri lo buat segera nikahi dia. Kalau enggak, lo harus beranikan diri melihat dia dinikahi oleh laki-laki lain."

Rizki Pradipta

Bandara Yogyakarta Internasional Airport, Kulon Progo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bandara Yogyakarta Internasional Airport, Kulon Progo

Lana kini telah kembali menginjakkan kakinya di tanah kelahiran setelah selama satu tahun penuh ia tidak pulang ke Indonesia karena kepadatan aktivitasnya di negeri konstantinopel.

Bersama dengan Rizki yang tahun ini juga pulang ke kampung halamannya di Puworejo, Lana berjalan menuju pintu keluar bandara.

"Na, lo enggak mau kasih gua jawaban soal keperluan lo yang sebenernya selama sebulan lebih di Indonesia. Tapi apapun itu, gua bakal doain, lo. Semangat ya, Na,"

"Dan kalau ternyata tujuan lo pulang memang buat nikah, inget kata-kata yang pernah gua denger di kajian ini. Kalau lo dapetin perempuan yang pas agamanya, parasnya, akhlaknya, beranikan diri lo buat segera nikahi dia. Kalau enggak, lo harus beranikan diri melihat dia dinikahi oleh laki-laki lain,"

"Masyaallah, terima kasih, Ki. Doain aja ya,"

"Selalu, Na. Yaudah, gua duluan, mobil jemputan gua udah dateng. Lo hati-hati otw Jogjanya. Assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumsalam, kamu juga hati-hati di jalan, Ki,"

Tak lama setelah mobil jemputan Rizki menghilang dari pandangan mata kini giliran mobil jemputan Lana tiba.

"Assalamu'alaikum, ayah, ibuk," salam Lana pada Pak Hamdan dan Bu Diah yang turun dari mobil.

"Wa'alaikumsalam, Ya Allah, Na. Ibu kangen banget sama kamu. Setahun kamu enggak pulang," ucap Bu Diah memeluk erat Lana.

"Piye to le?  Mpun siap sowan ten griyane calon mantu ayah?" tanya Pak Hamdan.

"Mas, anake lagi wae pulang lo. Tapi, bener ngendikane ayahmu, Na. Piye? Siap? Lusa uwes bakdo haji lo,"

"Ibuk, samimawon kalih ayah. Insyaallah, yah, buk, Lana sampun siap," mantap Lana.

"Sip, ingat ini, Na. Malu bertanya sesat di jalan, malu mengkhitbah dan menikahi jadi tamu undangan," canda Pak Hamdan membuat Lana dan Bu Diah terkekeh.

•••

Hari yang ditunggu-tunggu kini telah tiba, tepat di tanggal 15 Dzulhijjah. Hari dimana keluarga Kyai Imran akan datang ke rumah Pak Ahmad dengan maksud mengantar Zian mengkhitbah Safiya.

Darbuka CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang