Yok bisa yok, vote dan follow dulu sebelum lanjut baca
============🦋🦋🦋============
بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
"Kalau kamu merasa hidupmu kurang menyenangkan, itu bukan berarti kamu enggak bahagia, mungkin kamu hanya lupa untuk merasa cukup dan bersyukur."
Darbuka Cinta by Muthaazz
Kumandang suara adzan maghrib terdengar dari pengeras suara masjid Pesantren Al-Akram. Lana yang saat itu baru saja keluar dari kamar mandi melihat Safiya yang tengah duduk diam di ujung ranjang.
"Safiya, saya sudah selesai. Silakan jika kamu mau bebersih dan berwudhu," ucap Lana sembari ia merapikan sedikit rambutnya yang masih basah terkena air wudhu sebelum ia kenakan songkok hitam miliknya.
Terdiam Safiya melihat penampilan Lana saat ini. Pesonanya seakan bertambah karena air wudhu yang menetes dari rambutnya.
"Safiya?" panggil Lana membuyarkan lamunan Safiya.
"E-eh iya, Lana. Terima kasih," balas Safiya yang kemudian langsung beranjak masuk ke dalam kamar mandi. Menahan malu tentunya.
"Lucu sekali istri saya," gumam Lana terkekeh melihat tingkah Safiya.
Setelah kurang lebih 15 menit Safiya akhirnya keluar dari dalam kamar mandi. Baru saja ia melangkah keluar ia sudah dibuat terkejut oleh Lana yang sedang duduk bersila di atas sajadah di samping ranjang.
"Lana? Apa yang kamu lakukan di sini? Bukannya iqamah baru saja berkumandang? Nanti kamu ketinggalan sholat berjamaah di masjid," ujar Safiya.
"Kali ini biarkan saya melaksanakan sholat berjamaah hanya berdua dengan kamu, Safiya,"
"Sini, sudah saya siapkan sajadah dan mukena untuk kamu," ujar Lana menepuk-nepuk sajadah yang sudah di gelar di sampingnya sedikit ke belakang.
Safiya mengangguk cepat. Jujur saja saat ini jantungnya sedang berdebar kencang. Menerima perlakuan manis yang kesekian kali dari Lana sejak setelah akad pagi tadi.
"Safiya, setelah sholat maghrib nanti saya mau kamu memurojaah hafalan Qur'an mu pada saya, ya?" pinta Lana pada Safiya yang tengah sibuk mengenakan mukenanya.
"Emm, tapi Lana, hafalan saya tidak sebanyak dan sekuat hafalan kamu,"
"Jangan khawatir. Justru dengan adanya saya di sini itu untuk membimbing kamu, Safiya,"
"Baiklah, imamku," ucap Safiya pelan. Sangat pelan.
"Bilang apa kamu tadi?"
"Eh, enggak, saya enggak bilang apa-apa,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Darbuka Cinta
عشوائي[ꜰᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴜʟᴜ ꜱᴇʙᴇʟᴜᴍ ʙᴀᴄᴀ🦋] Maulana Hasyim Fadlurrahman, seorang laki-laki sederhana yang tengah berjuang mengusahakan bahagia sang ibu. Namun, tiba-tiba rasa kagum pada seorang perempuan menyeruak dari dalam hatinya. Tak ingin usahanya untuk memba...