21. Pertemuan Tiga Hati

47 3 0
                                    

Yok bisa yok, vote dan follow dulu sebelum lanjut baca

============🦋🦋🦋============

بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

"Saya bersyukur untuk pertemuan singkat setelah penantian panjang ini. Tapi saya lebih bersyukur untuk hikmah yang saya dapat dari pertemuan yang telah Allah tuliskan ini."

Maulana Hasyim Fadlurrahman

Di bawah terik matahari yang kian meninggi di atas langit sana, Safiya memperhatikan Arifah yang tengah mencari seseorang untuk dimintai tolong. Tatapan Safiya terus mengikuti kemana Arifah melangkah kesana kemari mengitari pelataran masjid raya.

Hingga akhirnya fokusnya teralihkan kepada seorang wanita paruh baya yang sedang tampak kebingungan. Tanpa berpikir panjang Safiya beranjak menghampiri wanita tersebut.

"Assalamualaikum, maaf, Bu. Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Safiya sopan.

"Wa'alaikumsalam, mbak. A-anu mbak, anak saya– anak saya hilang," jawab wanita tadi panik.

"Astaghfirullah, sejak kapan ibu terpisah dengan anak ibu? Dimana terakhir kali ibu melihat anak ibu?" tanya Safiya hampir terikut panik.

"Sa-saya tidak tahu mbak, tadi saya izin ke toilet sebentar. Saya minta anak saya menunggu di dekat kolam ini, tapi saat saya kembali anak saya udah enggak ada di sini," jelas wanita tadi.

"Ibu yang tenang ya, Bu. Kita cari anak ibu di sekitaran sini. Seharusnya anak ibu masih ada di dekat sini,"

Safiya menemani wanita tadi berkeliling pelataran masjid. Sementara di tempat berbeda Arifah dan Lana tengah saling berbincang.

"Assalamu'alaikum, Arifah. Kamu di sini? Sama siapa? Fahmi?"

"Wa- wa'alaikumsalam, Lana. K-kamu kenapa bisa ada di sini? Bukannya kamu lagi di Turki?"

Tak mendapati jawaban dari Arifah atas pertanyaannya tak membuat Lana bersikeras meminta jawaban.

"Saya sengaja pulang ke Indonesia beberapa hari lalu, Fah. Ada urusan yang perlu saya selesaikan dan untuk kenapa saya datang ke kota ini itu karena saya hendak mencari seseorang,"

"S-seseorang? Siapa?"

"IBU!"

Perhatian Lana dan Arifah teralihkan pada anak kecil yang tadi duduk bersama Lana. Anak itu tiba-tiba berteriak menyerukan kata 'ibu'.

"Ibu kamu? Dimana dek?" tanya Lana kemudian pada anak itu.

"Itu kak, ibu aku," jawab anak itu menunjuk tempat dimana terlihat di sana berdiri dua orang wanita yang tampak sedang kebingungan.

Darbuka CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang