.
Late Nights Don't Mean A Thing
Without You.
.
.Seoho tidak memikirkan diri sebagai sosok yang menenggelamkan diri pada kisah romansa, mengandaikan situasi dalam cerita dongeng atau karya fiksi, dan dia menemukan dirinya terlibat dalam hubungan romantis selama tujuh tahun terakhir. Keonhee yang menyatakan perasaan terlebih dahulu, merasa diri sebagai pemberani dengan alkohol pertama yang ditenggak setelah usia menyentuh legal, dan Seoho temukan lainnya lucu sehingga dia menerima ungkapan ini.
Dua tahun dimana Seoho menempati apartemen dengan Keonhee, dirinya dapat menghitung momen sendiri atau waktu dimana dia merasakan sepi, dan malam ini dia menambahkan bilangan dengan Keonhee yang berkata dia merayakan ulang tahun dari seorang teman. Sendiri bukan situasi yang buruk dalam anggapan Seoho, terkadang dia membutuhkan ini setelah hari panjang yang mengharuskan dia menghadapi sosok mengesalkan sebagai penjaga toko.
Tapi Seoho tidak menyenangi sendiri pada saat ini, tak menemukan indah dari langit malam dengan pendaran sinar pada beberapa waktu.
"Aku pulang" Suara Keonhee mendapatkan perhatiannya
"Oh, selamat datang" Seoho menjawab tanpa berpindah dari posisi duduk
"Aku membawa kue" Keonhee menghampirinya yang berdiam di sisi jendela
"Temanmu yang membuatnya?" Mata Seoho perhatikan kotak yang diletak dekat dengannya
"Um" Keonhee menjawab seraya meluruskan kaki, lelah dari menekuknya dalam bis
"Ini dapat dimakan?" Seoho menunjukkan cemas dalam pertanyaannya.
Dia tidak menghapal seluruh nama dari teman Keonhee, tapi dia mengetahui teman Keonhee yang memulai hobi panggang kue dan menghiasnya temui kegagalan melebihi keberhasilan.
"Percaya padanya" Keonhee hanya menunjukkan optimisme di sisinya
"Bahkan aku tidak mengenalnya" Seoho membalas, tak dapat percaya
"Aku belum menemukan keluhan dari teman lain yang memakannya" Kata Keonhee yang membuka ponsel.
Seoho membiarkan hening selama Keonhee membuka ponsel, pun saat lain menutupnya dan membuang napas seperti dia merasakan lelah.
Seperti lainnya mengalami hari yang panjang, melewati situasi tak mudah lagi tidak menyenangkan, dan memerlukan ketenangan untuk pikirannya.
"Tidak berjalan dengan baik?" Seoho melemparkan tanya, telah menduga jawab
"Um" Keonhee kembali membuang napas seraya menggeser posisi tubuh
"Apa yang terjadi?" Pertanyaan lain dilempar selagi Seoho mengulur tangan
"Kesalahan dari tempat reservasi" Keonhee biarkan sentuh pada surainya,
dan Seoho membiarkan si lebih tinggi merapat, sandarkan beban tubuh pada dirinya.
"Dan, kalian tidak melanjutkan ronde kedua?" Tanya Seoho, temukan waktu ini begitu awal untuk pulang
"Um. Si bintang utama menerima panggilan dari kekasihnya, maka kami pun pulang" Keonhee menjelaskan
"Oh," Seoho tidak yakin mengenai balasan yang diperlukan oleh Keonhee, rapatkan bibir
"Tapi aku merasa baik pada saat ini" Keonhee berkata dengan senyum.
Seoho tidak melihatnya dengan posisi Keonhee yang melakukan sandar padanya, tapi dia dapat mendengarnya dari bicara sang kasih.
"Benarkah?" Seoho melemparkan tanya, hentikan sentuh pada surai milik Keonhee
"Jangan dihentikan" Tangan Keonhee menyentuh tangannya yang belum berpindah
Laku ini menghadirkan rasa menggelitik pada bibir Seoho, "baik, baik."
"Apa yang lucu?" Sebagaimana Seoho tahu Keonhee tersenyum dalam bicara, pun Keonhee menyadari Seoho tengah tersenyum
"Kau" Terus terang dari Seoho menimbulkan salah tingkah dari Keonhee
"Tidak. Aku tidak lucu" Elak Keonhee yang saat ini mengambil jarak.
Tangan Seoho meraih bahu Keonhee dan memberi pelukan dari belakang, bukan sesuatu yang biasa dirinya lakukan di banyak waktu, tapi biasa dia lakukan saat dia ingin menghibur atau ingin menjahili sang kekasih.
"Aku senang karena kau pulang dengan cepat" Seoho berkata, nyamankan posisi dagu di bahu Keonhee
"Sesuatu terjadi?" Keonhee memiliki cemas pada tanya yang dia lemparkan
"Kau menginginkan ada yang terjadi?" Balas Seoho, menunjukkan acuh tak acuh
"Tidak," Keonhee menjawab, masih memiliki bingung pada wajah maupun bicara
"Maka, tidak ada yang terjadi" Kata Seoho, tidak terburu dalam menjelaskan
"Bagus, lah," Kentara bahwa Keonhee masih merasa bingung dengan kata Seoho
"Aku hanya senang untuk menatap langit malam denganmu" Terang Seoho
"Ini," Bicara Keonhee masih tunjukkan tak paham, "sungguh tidak ada yang terjadi?"
"Aku hanya merindukanmu di hari ini" Seoho memberi jawaban dengan jujur
"Hyung," Bukan sesuatu yang biasa diterima, sehingga Keonhee menjadi salah tingkah
"Kita tidak menghabiskan waktu dengan satu sama lain selama beberapa waktu" Lanjut Seoho
"Benar" Keonhee mengungkap setuju seraya menyamankan diri diantara lengannya.
Tidak ada yang mengatakan apapun selama beberapa waktu, menemukan tenang dengan hadir dari satu sama lain setelah pekan yang panjang lagi melelahkan. Pun Seoho tidak menemukan celoteh dari Keonhee di momen berikutnya sebagai gangguan, mendengar cerita mengenai banyak hal yang terjadi diantara pekan ini, mendapati familiar dengan situasi ini hingga dia merasakan tenang.
(status : Complete)
Pair ini disarankan oleh redpumkinss. Ide ceritanya muncul pas dengerin lagu BOYNEXTDOOR - So let's go see the stars. Semoga ceritanya ngga mengecewakan ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
우리는 달로 이사했어요
FanfictionKumpulan cerita dengan pairing dari ONEUS, ONEWE, atau ONEUS/ONEWE x idol lain. Jangan dibuka kalau kamu ngga suka.