Lalu (Leedo x Mingi + Keeho)

5 1 0
                                    

.
Cerita Masa Lalu

(Pair : ONEUS x ATEEZ
+ P1Harmony)
.
.
.

Keeho telah menerima fakta bahwa dirinya tidak ada pada acara pernikahan dari orangtuanya, melihat foto lama dimana hanya ada Geonhak, Mingi, dan beberapa orang dewasa yang familiar dengan ingatan Keeho. Tidak ramai sehingga dia pastikan dirinya dapat melihat semua orang, menggerutu saat dia tidak dapat menemukan dirinya namun telah menerima fakta ini pada dua pekan setelahnya.

Keeho menyadari dia belum pernah mendengar orangtuanya membagikan cerita mengenai pertemuan mereka atau bagaimana mereka menyatakan perasaan saat dia dan beberapa anak tidak melakukan tidur siang, dengar satu anak membicarakan kisah romansa milik orangtuanya dengan kesan antusias hingga dia maupun anak lain menegur sebelum ada guru yang menyadari mereka terbangun.

Kembali mengingat cerita dari temannya saat Mingi membantunya dalam mengeringkan rambut, selesai melakukan mandi sore yang tertunda karena dia lelap sepulang sekolah.

"Ibu," Mata Mingi lekas menemukan matanya saat dia memberi panggilan

"Diantara Ibu dan Ayah, siapa yang menyatakan perasaan terlebih dahulu?" Keeho bertanya

"Uh?" Jelas bahwa Mingi tidak memahami asal dari pertanyaan ini, kerutkan dahi saat mendengar

"Temanku menceritakan bagaimana orangtua melakukan temu, jadi aku ingin tahu" Beritahu Keeho

"Oh, Ibu yang menyatakan perasaan terlebih dahulu" Mingi menyimpan handuk pada tiang jemuran di balkon

"Kau?" Geonhak, selesai merapihkan kamar mandi, mengikuti pembicaraan yang dilakukan di ruang tengah

"Aku sungguh menyatakan perasaan terlebih dahulu" Jelas Mingi, tak merasa salah

"Dan menghilang selama satu pekan hingga aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan" Tambah Geonhak.

Keeho menyamankan diri pada bangku di ruang tengah selagi perhatikan orangtua yang melakukan bicara.

"Bukan seperti kau tidak pernah memberi penolakan" Mingi dan rasa tak percaya dirinya

"Bukan seperti kau pernah menerima 'tidak' dariku" Dan Geonhak yang berpikir dia telah jelas mengenai perasaan

"Kau pun tidak dapat melihat isyarat dari perasaanku" Tuding Mingi dengan ekspresi sebal pada wajah

"Jadi, Ibu yang menyatakan perasaan terlebih dahulu?" Simpul Keeho yang mendengarkan

"Tapi Ayah yang mengusulkan pernikahan" Geonhak menemukan perlu dalam menambahkan

"Oh. Ayah sungguh serius tentang kami harus melakukan pernikahan" Mingi melakukan angguk, setuju

"Kau tak serius mengenai pernikahan?" Balas Geonhak membuat Mingi memberi tatap mata tak percaya

"Tidak perlu melakukan pelintir mengenai perkataanku" Kata Mingi, merasa disalahkan

"Aku hanya melihat Ayah, Ibu, dan para paman di foto" Keeho berkata, ingat dengan foto pernikahan yang dia lihat di dua pekan lalu

"Kita melakukan pernikahan di luar Korea dengan biaya dan waktu yang terbatas" Geonhak menjelaskan

"Sehingga keluarga hanya menghadirinya melalui sambungan internet" Tambah Mingi mendapat angguk mengerti dari Keeho.

Sejenak dia mengingat Keonhee yang menceritakan Geonhak begitu serius dengan gajinya, menyiapkan perjalanan di luar Korea yang dapat mencatat pernikahannya dengan sang kasih yang masih tempati tingkat akhir dari perguruan tinggi di saat itu.

"Kalian tidak ada di jenjang pendidikan yang sama" Ujar Keeho mendapat angguk

"Tidak, tapi sekolah kami memiliki jarak yang tidak jauh sehingga Ayah dan Ibu memiliki temu di beberapa tempat" Geonhak menjelaskan

"Kafe anjing milik keluarga Lee" Mingi menyebutkan nama tempat yang menimbulkan cerah di wajah Geonhak

"Benar, dan rumah makan milik keluarga Jeong" Tambah Geonhak mendapat angguk dari Mingi, tentu ingat dengan tempat yang disebut

"Lalu, toko kelontong depan sekolah menengah atas" Mingi memiliki garis senyum saat dia mengatakan ini

"Aku ingat" Pun Geonhak melukiskan senyum seperti ini merupakan memori baik untuk kedua orangtuanya,

dan Keeho ingin mengerti apa yang membuat dua orangtuanya kelihatan sungguh bahagia saat mereka menyebutkan nama tempat ini.

"Ada apa dengan toko kelontong depan sekolah menengah atas?" Keeho suarakan tanya

"Pertemuan pertama. Ayah sedang menjaga toko dan teman dari Ibumu menghancurkan semangka" Cerita Geonhak

"Kau masih mengingatnya?" Mingi memiliki tidak percaya pada sorot mata, mendapatkan angguk sang pasangan hidup

"Aku ingat saat kau mengambil semangka dan berusaha memakan potongan besar" Geonhak meneruskan

"Uh," Mingi mengerang seperti dia tidak menyenangi pembahasan ini, namun enggan bagikan kata

"Ibu kelihatan cantik saat itu?" Wajah Keeho memiliki ekspresi dia tak dapat membayangkan ini

"Tidak, tapi dia meninggalkan kesan" Bibir Geonhak membentuk senyum saat berkata.

Keeho melakukan angguk, tidak memiliki tanya lain dan menanggapi tanya Mingi mengenai cerita dari temannya di siang tadi. Geonhak mendengarkan di sisi tanpa memiliki banyak tanya, sedikitnya membagi fokus dengan entah apa yang ada di ponsel, mungkin pekerjaan membosankan seperti biasa.

Tapi Geonhak akan mengangkat wajahnya saat dia mendengar Mingi, ingin pastikan dia tidak melewatkan kata dari pasangan hidup sebagaimana biasa dalam ingatan Keeho. Dan sekalipun Keeho tak memikirkan orangtua miliki awal cerita semanis orangtua dari temannya, Keeho bahagia dengan cerita mereka.

(status : Complete)

Pair ini disarankan oleh KangGulali23. Inspirasi awalnya dari momen weekly idol mereka (era wave sama twilight) dimana Leedo sama Jongho ngebelah semangka. Semoga ceritanya menghibur.

우리는 달로 이사했어요Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang