Saat itu Freen pun memutuskan untuk membuka restoran dan juga meminta sahabatnya untuk membantu mengelola restoran tersebut tapi dengan syarat jangan memberitahu kepada siapapun pemilik yang sebenarnya. Nam pun akhirnya setuju dan sampai sekarang restoran nya menjadi restoran terhebat.
Keduanya pun selesai makan Nam kemudian meminta pelayan untuk membereskan semuanya.
"Freen, ada pesanan dari pelanggan yang harus kamu antar sekarang juga." Kata salah satu karyawan disana.
"Baik. Permisi Bu Nam aku kerja dulu ya." Pamit Freen. Nam pun hanya mengangguk saja sebenarnya dia juga tidak enak hati kalau bos nya memanggilnya dengan sebutan Bu Nam di depan bawahannya tapi apa boleh buat demi untuk menyembunyikan identitas pemilik sesungguhnya dia harus mulai terbiasa.
Freen pun segera keluar dari ruangan itu dan menuju dapur lalu mengambil kotak makanan tersebut yang sudah tertera alamat tujuan di atas kotak nya.
Freen segera pergi mengantarkan pesanan tersebut dengan mengendarai motornya. Dia juga terus memperhatikan alamat tersebut dengan benar takut nanti salah di antar. Setelah beberapa menit dia pun sampai di alamat yang tertera di kertas tersebut lalu menekan bel.
"Selamat sore Pak, saya dari restoran FSC ingin mengantarkan
pesanan kepada pemilik rumah ini." Kata Freen dengan sopan.Penjaga gerbang itu terus memperhatikan Freen dari atas sampai bawah tapi setelah itu dia pun di izinkan untuk masuk.
Freen masuk bersama dengan motornya karena kalau berjalan masuk cukup melelahkan. Freen pun tiba didepan pintu sebuah mansion. Setelah menekan bel pintu pun terbuka dan keluarlah seorang pria tampan yang sedang tersenyum kearah Freen.
"Ini pesanan anda Tuan." Kata Freen sambil menyerahkan kotak makanan tersebut.
Ya ternyata pria itu adalah Kirk yang tadi mengejar nya. Kirk memang sempat melihat jaket yang di pakai Freen dengan logo "FSC Restaurant". Itu sebabnya Kirk langsung memesan makanan dari restoran tersebut.
"Hai kita bertemu lagi seperti nya kita berjodoh ya." Kata Kirk sambil tersenyum.
Tapi lagi-lagi Freen tidak menanggapi ucapan pria itu, dia malah mengeluarkan ponselnya untuk Kirk supaya pria itu segera melakukan pembayaran.
"Bayar disini Tuan." Kata Freen dengan cepat.
Kirk langsung membayarnya. Setelah itu Freen pun segera pergi tapi baru berjalan beberapa langkah tangan nya langsung ditarik oleh Kirk.
Freen dengan refleks langsung membanting Kirk kelantai kemudian Freen pergi begitu saja tanpa berkata apapun tapi saat di pintu gerbang Freen di tahan oleh penjaga nya.
"Ada apa ini, Pak? Tolong buka gerbang nya saya ingin keluar."
"Maaf Nona, tadi kami mendapatkan perintah untuk menahan anda disini." Kata penjaga itu.
"Oh, ternyata anda ingin bermain denganku ya." Batin Freen.
Freen pun turun dari motornya lalu berjalan menghampiri kedua penjaga tersebut.
"Pak, tolong buka pintu gerbangnya sekarang juga atau aku hancurin tembok ini." Ancam Freen dengan serius.
Kedua penjaga gerbang tersebut pun tidak mau membuka nya dan mereka malah mengejek Freen.
"Hei nona yang benar saja dengan apa kamu mau hancurin tembok sebesar ini? Jangan bercanda Nona."
Freen pun tersenyum sinis.
"Kita lihat saja nanti."
Tapi kedua penjaga itu malah tertawa kencang dan saat keduanya sedang asik tertawa sampai tidak menyadari kalau Freen sedang menyemprot cairan yang bisa menghancurkan tembok dan benda keras lainnya.