13.

673 85 4
                                    

"Sabar ya, nanti akan aku bicarakan dengan Daddy mu tentang
masalah ini." Kata Khun Sam dengan lembut.

"Tapi tolong jangan panggil Mama tiriku kesini ya. Aku takut sama dia."

"Iya tenanglah, aku sudah menyelidiki semuanya."

Mon pun menganggukkan kepala nya.

"Terima kasih ya."

"Kenapa aku merasa sangat nyaman dalam pelukan nya, dia pria yang lembut dan ah.. Tampan sekali." Batin Mon.

"Apa kamu sudah tenang?" Tanya Khun Sam dengan lembut.

Seumur-umur baru pertama kali nya dia memeluk wanita selain keluarga nya sendiri.

Mon wanita pertama yang mendapatkan pelukan hangat dari seorang Samanun Chankimha. Entahlah, mungkin niatnya hanya ingin menenangkan gadis itu atau juga karena rasa kasihan.

"Terima kasih ya karena kamu sudah menolongku kalau tidak." Mon tidak dapat meneruskan perkataan nya.

Dia bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana nasib nya kalau tidak ada orang yang datang menolongnya.

"Saat itu aku juga hanya kebetulan lewat saja." Jawab nya.

Mon hanya mengangguk. Dia bahkan tidak berani menatap wajah tampan nya. Entah kenapa hatinya terus berdebar saat menatap wajah tampan itu.

"Untuk pertama kali nya aku merasakan perasaan seperti ini?"  Batin nya kemudian kembali berbaring.

Khun Sam begitu telaten melayani gadis itu. Tentu saja Mon
merasa sangat tersentuh dengan perlakuan yang tidak wajar dari pria itu. Mengapa tidak wajar? Karena saat ini jantungnya terasa mau lepas dari tempatnya.

Sementara Khun Sam terlihat biasa saja meskipun ada rasa aneh dengan detak jantungnya saat ini. Sikap nya yang dingin membuat dirinya menepis debaran itu.

"Mungkin hari ini Daddy mu akan datang ke sini." Kata Khun Sam.

Mon lagi-lagi hanya mengangguk dan dia sedang menetralkan perasaan nya saat ini, perasaan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya dan perlakuan Sam yang lembut tidak pernah dia dapatkan dari pria manapun.

"Kenapa dia begitu baik? Padahal kan kami baru bertemu untuk pertama kali nya? Kalau nanti aku sampai jatuh cinta sama pesonanya bagaimana?" Batin Mon sambil menatap Khun Sam.

"Gadis ini ternyata cantik juga ya." Gumam nya dengan pelan.

"Hah? Kamu bilang apa?" Tanya Mon karena perkataan nya kurang jelas.

"Tidak. Aku tidak bilang apapun." Jawab Sam cepat kemudian Sam menelepon sang adik.

"Halo Phi, tumben banget meneleponku? Ada apa Phi?" Sapa Freen menjawab panggilan tersebut.

"Mmm, kamu sekarang ada di mana Nong?" Tanya Khun Sam kepada adik nya.

"Aku ada di restoran Phi dan kebetulan juga baru sampai." Jawab nya.

"Baguslah sekarang kamu bawakan aku makanan untuk 2 orang ke rumah sakit keluarga kita dan langsung masuk ke ruangan VVIP ya."

"Baik Phi tapi siapa yang sak..."

Tut... Tut... Tut...

Panggilan pun terputus Freen bahkan belum menyelesaikan perkataan nya.

"Kebiasaan ya." Kesal Freen.

Sementara Khun Sam tidak merasa bersalah sedikit pun karena telah mematikan sambungan teleponnya. Dia pun kembali duduk di sofa sambil melanjutkan pekerjaan nya yang sudah di kirim oleh asisten nya melalui email.

Si kembar Genius Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang