24.

590 70 2
                                    

"Ada apa ini? Kenapa jantungku berdebar sangat kencang? Perasaan apa ini?" Tanya nya dalam hati.

"Kenapa malam-malam begini kamu bisa ada di tempat sepi?" Tanya
pria itu.

Ya pria yang menyelamatkan Nam adalah Asavarid Heng yang ternyata juga baru pulang dari kantor karena banyak nya pekerjaan jadi Heng pulang larut malam.

"Aku baru pulang kerja lalu tiba-tiba mobilku mati jadi ketiga orang tadi datang menawarkan bantuan. Kupikir mereka ingin menolongku tapi ternyata.." Nam menceritakan kejadian nya tapi dia malah semakin menangis dan tidak mampu meneruskan perkataan nya.

"Sudah jangan menangis lagi ya. Mereka juga sudah pergi. Kamu sudah aman bersama saya." Kata Heng mencoba menenangkan gadis itu.

"Oh iya, namaku Asavarid Heng biasa dipanggil Heng. Kalau kamu nama nya siapa?" Tanya nya.

"Namaku Nam." Jawabnya yang masih sesegukan setelah menangis.

Heng yang merasa tidak tega pun segera mengantar Nam pulang.

"Kamu ikut aku saja ya. Biar aku antar kamu pulang."

"Mobilku?" Tanya Nam.

"Nanti akan ada orang bengkel yang datang menjemput mobil mu, sekarang aku antar kamu pulang." Jawab Heng.

"Tapi..."

"Memang nya kamu mau kejadian seperti tadi lagi?" Tanya Heng. Nam dengan cepat menggeleng.

"Ayo." Ajak Heng yang tanpa sadar menggandeng tangan Nam.

Nam hanya menurut saja tentu karena dia takut kalau sampai terjadi hal seperti tadi lagi.

"Jadi dimana rumahmu?" Tanya Heng lagi.

"Jalan xxxxx." Jawab Nam kemudian Heng pun mengangguk.

Heng mengemudikan mobil nya dengan kecepatan sedang.

"Kamu kerja di mana?" Tanya Heng mencoba mencairkan suasana.

"Kerja di restoran." Jawab Nam.

"Oh iya terima kasih ya karena kamu sudah menolongku, kalau tadi kamu tidak lewat tempat itu mungkin aku sudah mengalami hal yang sangat mengerikan." Lanjut nya lagi.

"Lain kali kamu harus lebih berhati-hati lagi karena kejahatan bisa terjadi dimana saja."

"Aku menyesal tidak mendengarkan nasehat sahabatku." Kata Nam tiba-tiba.

"Nasehat apa?"

"Sahabatku menyarankan agar aku berlatih ilmu beladiri tapi kemarin aku bilang tidak mau dan sekarang aku menyesal."

"Benar apa yang di bilang sahabatmu itu karena cewek belajar ilmu beladiri sangat penting tapi untuk pria juga sangat penting hanya saja kalau cewek bisa beladiri itu lebih bagus lagi."

"Ya, aku akan belajar nanti." Jawab Nam.

"Tidak ada kata terlambat untuk belajar." Kata Heng sambil tersenyum.

Tanpa terasa mereka berdua sudah sampai di rumah Nam. Nam tinggal sendiri dan dulu Freen pernah mengajaknya untuk tinggal bersamanya tapi Nam menolak karena sudah terlalu banyak pertolongan dari Freen yang membuatnya merasa tidak enak. Padahal Freen tidak pernah mempermasalahkan itu.

"Maaf ya aku tidak bisa mengajak mu untuk masuk karena aku tinggal di rumah sendiri." Kata Nam merasa tidak enak kalau di lihat tetangga.

"Tidak apa-apa, aku mengerti kok lagi pula ini sudah malam."

"Oh iya besok biar aku saja yang jemput kamu ya sementara mobilmu masih di servis." Lanjut nya lagi.

"Apa tidak merepotkan kamu?" Tanya Nam yang memang takut merepotkan orang lain.

Si kembar Genius Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang