27.

830 83 4
                                    

Becky segera bangkit dari duduk nya lalu menarik tangan Freen hingga kedua nya jatuh ke tempat tidur. Tubuh Freen menimpa Becky dan secara tidak sengaja bibir mereka bertemu.

Kedua nya pun saling bertatapan beberapa menit kemudian Becky perlahan mulai mendekatkan bibir nya ke bibir Freen tapi dengan cepat Freen berdiri dan segera keluar dari kamar itu.

Becky hanya tersenyum.

"Jadi pengen cepat nikah." Gumam nya.

Becky kembali bangun dan berjalan ke arah ruang tamu di mana
semua orang masih berkumpul di sana. Freen duduk di samping nenek nya lalu menyandarkan kepala nya di bahu sang nenek.

"Nenek jadi ingin cepat-cepat punya cucu, Nak." Kata sang nenek sambil mengelus lembut rambut panjang Freen.

"Iya Nek, sebentar lagi kan Phi Sam akan menikah." Jawab Freen.

Khun Sam langsung menatap tajam adik nya itu tapi yang di tatap
cuek saja seperti tidak terjadi apa-apa.

"Sepertinya kamu sudah tidak sakit lagi, kalau begitu tidak perlu lagi putriku menjagamu." Kata Daddy tiba-tiba karena melihat Becky lagi-lagi turun ke bawah.

"Akh.." Becky langsung memegangi lengan nya.

"Aktingmu kurang natural Bec." Ejek sang kakak ipar.

"Tapi ini benar-benar sakit." Jawab Becky sambil berpura-pura menahan sakit.

"Hahaha." Mereka semua pun tertawa melihat akting Becky yang sangat buruk sementara Becky hanya mengaruk kepala nya yang tidak gatal. Dia sangat malu.

"Pergi latihan dulu sana dan segera perbaiki akting nya supaya lebih bagus lagi." Kata Freen.

"Kan aku bukan aktor sayang jadi tidak bisa akting sebagus itu, walaupun wajah ku ini sudah seperti aktor." Kata nya dengan percaya diri.

"Narsis banget." Kata mereka bersamaan. Hanya sang Nenek dan Daddy Mark yang tidak ikut-ikutan tapi mereka juga tidak bisa menahan tawa nya.

"Sepertinya aku akan awet muda kalau seperti ini terus." Batin Daddy Mark.

Tiba-tiba Mon menyandarkan kepala nya di dada sang Daddy lalu Khun Sam melirik sebentar lalu mendekat ke arah Mon.

"Sini sama aku saja." Kata Khun Sam tiba-tiba. Mon yang malu pun langsung menolak.

"Ehhem, yakin kamu tidak punya perasaan?" Tanya Daddy nya.

"Eee... Ak... Aku cuma mau bantu Daddy Mark karena takut beliau nanti lelah." Jawab Khun Sam dengan gugup.

"Hahaha. Selalu saja menghindari pertanyaan ini."

"Sebaiknya kita segera kabarin berita bahagia ini kepada Kakek dan Nenek kalian." Usul sang Mommy.

"Jangan dulu, Mom." Tolak Khun Sam.

"Kenapa? Tunggu apalagi? Kalian bahkan sudah tinggal serumah walaupun tidak tidur bersama tapi kalau tiba-tiba tidak tahan bagaimana?" Tanya Daddy nya lagi.

"Tidak akan Daddy. Sam masih bisa jaga diri." Jawab nya.

"Jaga diri apanya Phi? Setiap hari cium jalan terus ya." Freen pun ikut bersuara.

Daddy Nadech pun menatap tajam ke arah Khun Sam.

"Benar begitu, Nak?" Tanya Daddy berpura-pura marah.

"Tidak kok Daddy. Freen tuh hanya bercanda." Jawab nya.

Untuk saat ini Khun Sam masih malu untuk mengakui perasaan nya. Gengsi dong setelah mengatakan tidak kemudian tiba-tiba mengatakan iya. Mau di tarok di mana tuh muka nya.

Si kembar Genius Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang