2. Awal yang tragis.

1.6K 123 2
                                    

Hllo kita bertemu lagi hehe.
Makasih buat yang udah mau baca chapter sebelumnya dan votee juga. Aku kira cerita ini bakal ga ada yang mau baca ternyata masih ada yang mau baca hehe makasih yaa.

"Kenapa waktu begitu cepat. Andai waktu bisa ku ulang. Aku tidak ingin semua ini terjadi begitu saja!"

-Papa Keivan

Welcome...

Happy reading.

Outhor POV

Di perjalanan yang ramai hanya mobil saja. Ada salah satu mobil yang di isi dengan keluarga yang sangat cemara.

"Haha abang kalo foto gini lucu banget kayak dora"tawa seorang cewek cantik ia adalah anak bungsu dari keluarga cemara itu.

"Mama Adek ma ngejek Abang terus!"adu sang Abang pada sang Mama.

"Sayang ga boleh ejek abangnya lagi ya"pinta sang Mama. Erly Asmala Cakrawangsa. Ia adalah istri dari pemilik keluarga Cakrawangsa.

"Hehe iya Ma ga lagi kok"jawab anak bungsunya, Queenadara Asvela Cakrawangsa. Dia adalah anak perempuan satu satunya keturunan Cakrawangsa.

Terjadilah hening beberapa detik hingga akhirnya sang Papa berucap.

"Habis ini kita turun Tol kita makan terlebih dahulu aja"kata Sang papa yang sedang menyetir Mobil. Keivandro Arvan Carkrawangsa. Dia adalah seorang pengusaha sukses di dunia karna perusahaanya yang ada di mana mana sampe luar negri.

"Iya papa nanti berhenti aja. Papa kelihatanya ngantuk capek"kata Mala sang mama. karna dari tadi melihat Papa menyetir sedikit ngantuk.

Papa pun mengganguk.

"Eh bang di belakang mobil kita ada truk sapi tau lucuu"kata Adara menunjuk ke belakang mobil.

"Haha iya lucu mirip kamu"tawa Atdhitiya Arsen Cakrawangsa. Anak laki laki dari keluarga Cakrawangsa.

"Is abang!"rajut Adara dengan muka cemberut.

"Hehe enga enga ini adek kaka yang selalu cantik sampai nanti yang selalu kaka jaga sampai tua nanti agar selalu cantik"kata Adit berusaha menghibur sang Adeknya.

"Utututu manisnye kata katanya. Mama lihat Ma sapii nya besar besar"kata Adara. Mala pun menoleh ke belakang dan benar saja sapinya besar besar.

"Iya sayang. Sapinya bagus besar besar jadi pengen mama nernak sapi. Dari dulu juga tapi ga di bolehin sama papa!"kata Sang Mama.

"Engak gitu. Aku takut aja kalo kamu dulu nernak sapi kecil bakal mati sapinya takut sama kamu"sahut Keivan yang mendengar semuanya.

"Haha mama si nakutin"tawa Adara.

Papa karna penasaran dengan sapinya ia pun menoleh ke belakang dan melihat sapinya.

Beberapa Detik kemudia tiba tiba Adara teriak sangat kencang membuat semuanya kaget.

"PAPA AWASS DI DEPAN ADA TR-"teriakan Adara saat papanya mau menabrak truk. Perkataanya terpotong karna sudah menubruknya.

"AKHAA PAPA/ MAS"teriak semuanyayang di dalam mobil karna papa kaget jadi ga sempet mengerem mobilnya dan terjadi kecelakaan berturut dari mobil itu. Mobil itu menaprak truk dari belakang dan terbalik saat itu juga.

Adara saat itu ia langsung kepental jauh keluar mobil. Dan di dalam mobil hanya ada Keivan, Mala, Adit.

"Akha ma-s ak-aku ga-gakuat aku titi-p A-adara ya Mas"pesan Mala sebelum menutup matanya rapat rapat dengan tubuh yang sudah berlumuran darah di mana mana. Sedangkan sang kaka Adit ia sudah tidak sadarkan diri.

Papa di sana karna ia menyetir jadi saat kebanting ia masih terselamatkan ia cuma terbentuk kepalanya hingga keluar darah tapi dia masih sadar total.

"Sayang kamu harus kuat"ucap Papa ia pun berusaha untuk keluar mobil terlebih dahulu karna mobilnya terkunci dari dalam.

Akhirnya papa pun sudah bisa keluar di bantu warga yang ada di sekitar sana. Tapi saat hendak kembali ingin menyelamatkam anak sama istrinya malah mobil itu meledak hebat dan terjadi kebakaran.

"SAYANGG!"Keivan kaget menangis ingin menyelamatkan tapi di halangi para warga.

Tiba tiba saat menangis Keivan melihat Adara berjalan dengan sedikit kesakitan badan yang rusuh. Adara berjalan ke arah mobil yang di dalamnya ada sang Mama dan Kakaknya.

"Mama mama hiks, mama abang hiks"tangisnya mendekat ke arah mobil. Keivan melihat itu ia semakin khawatir dengan keadaan Adara.

"Sayang jangan sayang jangan di sana bahaya!"cegah Papa langsung menarik Adara mundur untuk menjauh dari situ.

"Ga bisa paa ga bisa di dalam sana masih ada Mama sama abang pa hiks"tangis Adara.

"Sayang udah kita ga bisa ke sana apinya besar sayang bahaya"jawab Sang Papa.

Adara pun menangis menjadi jadi sambil menahan sakit yang luar biasa di tubuhnya.

Tiba tiba ia merasa nafasnya sedikit sesak dan terjatuh di pangkuan sang papa.

"Sayang kamu harus kuat kita ke rumah sakit yaa"kata Keivan sudah khawatir dengan putrinya.

"Pa-pa Adara mau ikut Mama ya"lirih Adara pelan ia menahan sakit dan sesak di tubuhnya.

"Ga boleh sayang! Papa ga ngijinin kamu harus kuat. Jangan tinggalin papa lagi"jawab Keivan cepat.

"Ga bisa pa, dada Adara udah sakit banget ga kuat"kata Adara terus nafasnya mulai sedikit sedikit hingga dia menutup matanya.

"SAYANG! KAMU JANGAN TINGGALIN PAPA JUGA SAYANG!!"tangis Keivan histeris ia bisa melihat semua kondisi keluarganya hancur di depan mata kepalanya sendiri.

To be continue

TYPO BERTEBARAN DI
MANA MANA.

Hii selesai jugaa akhirnyaa. Trimakasih yg udah mau baca dan jangan lupa voteenya makasih.

Okhe kalo udah 10 votee lanjut bab baruu. Gimana perasaan kalain setelah membaca ini? Sedih gaa?.

Okhe sekian trimakasih sampai jumpa di chapter selanjutnya bay.

My Bodyguard (GIDARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang