10. sisi iblis Gibran.

1.1K 141 11
                                    

Hai semuaa, apa kabar? Baik kan?.
Maaf yaa outhor jarang up di cerita inii hehe. Soalnya author mau selesain cerita  Defan duluu baru punya gidara hehe. Makasih juga buat kalian yang udah setia menunggu Outhor update cerita yaa.

Heppy enjoy girl.

Happy reading

outhor POV

BEL pulang sekolah sudah berbunyi sejak tiga puluh menit yang lalu, tapi Adara masi berada di kelasnya. Ia menunggu pak Ahmad menjemputnya, tapi pria yang sudah hampir dua belas tahun menjadi sopir di keluarganya itu tak kunjung memberi kabar. Adara jadi khawatir, takut terjadi sesuatu pada pria yang sudah ia anggap sebagai keluarganya.

Adara menghempuskan nafasnya lelah, ia akhirnya mencari kontak seseorang di ponselnya dan mengirimkan sebuah pesan.

Adara:
Gib, aku masi di sekolah nunggu pak Ahmad.
Aku takut di kelas sendirian, jadi aku nunggu pak Ahmad di gerbang sekolah. Kamu di mana?

Adara langsung keluar meninggalkan kelas yang tinggal dirinya seorang di dalam. Naura sudah pulang karna ia harus bekerja paruh waktu di sebuah kafe. Dan Gibran, Adara belum melihat laki laki itu setelah istirahat, padahal biasanya Gibran akan ada di sekitarnya, menjaganya dari kejauhan.

Adara pun duduk di depan pos satpam. Ia merasa sedikit was-was karena sekolahnya benar benar sepi. Tidak ada satpam yang biasanya berjaga, tidak aja juga para siswi yang biasanya melakukan kegiatan estrakurikuler. Apa mungkin tinggal dirinya sendirian di sekolah?

Adara berkali kali menghubungi Pak Ahmad dan Gibran, namun kedua laki laki itu tak menjawab panggilanya. Ia juga menghubungi ayahnya, tapi nomer ayahnya malah tidak aktif.

Adara bisa saja pulang sendiri. Menaiki taksi atau ojek online?

Beberapa menit kemudian suara deru motor yang mendekat tertangkap telinga Adara. Gadis itu meneliti siapa orang di atas motor sport bewarna kuning. Ia yakin itu bukan motor Gibran karena motor lelaki itu bewarna hitam. Dan juga, dia yakin itu bukan pula motor anggota Xvlones karena motor mereka bewarna hitam atau merah.

Lelaki itu turun dari motornya , kemudian membuka helmnya. Ia sempat terpana dengan kecantikan Adara sebelum seringai lebar ketika melihat raut ketakutan gadis itu.

"Halo Cantik, kenapa di sini sendirian?"tanya laki laki itu sambil terus berjalan mendekati Adara. Instingnya mengatakan bahwa laki- laki di hadapanya ini adalah orang berbahaya.

"Kamu siapa?"tanya Adara berusaha mengendalikan suaranya agar tidak terdengar ketakutan, tapi sepertinya sia sia karna laki laki di depanya menangkap jelas wajah ketakutanya.

"Gue Zayyan,"kata laki laki itu sambil mengulurkan tanganya, namun bukanya menjabat tangan laki laki itu, Adara malah melintir tangan laki laki itu hingga membuatnya teriak kesakitan.

"ARGHHH, BANSAT!"Zayyan memegang tangannya kesakitan, saat Zayyan lengah, Adara langsung berlari masuk ke lingkungan sekolah.

Zayyan berusaha mengejar Adara, ia tak peduli bahwa sudah masuk ke kawasan SMA Angakasa lebih dalam, tujuanya hanya satu, mendapatkan Adara kemudian bermain denganya.

My Bodyguard (GIDARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang