aku harus memilih siapa (28)

189 18 0
                                    

Widya pun masuk dan menghampiri dira yang sedang duduk dengan nadia

"Assallamualaikum" Tanya widya

Dira yang sedang duduk di sofa pun berdiri menghampiri widya

"Kamu widya ya?" Ucap nadia

"Eh, iya mbk nadia ya istrinya mas rizky" ucap widya

"Iya salam kenal ya, akhirnya kita bisa ketemu"  ucap nadia

"Mbak,mau aku bikinin apa?" Tanya dira

"Gausah ra, makasih" tolak widya

"Ah, gausah sungkan, yaudah ra biar mbak aja yang bikin" pinta nadia

"Makasih mbak" ucap dira

Nadia pun pergi ke dapur, di ruang tamu hanya tersisa widya dan dira

"Mbak sendiri?, mas teddy mana?, jangan jangan mbak kabur lagi"

"Gak lah ra, mas teddy lagi di luar sama mas rizky,rajif"

Saat sedang berbicara, ada anak laki laki yang menghampiri dira dan duduk di sebelahnya

"Siapa namanya ra?" 

"Raden rafka cakra damar abimanyu"

"Namanya bagus ra, artinya apa ra?"

"Bangsawan jawa yang berkilau sekuat senjata, yang tak takut kesulitan"

"Halo rafka" sapa widya

"Halo onty" sapa balik rafka

Nadia datang membawa secangkir minuman dan menaruhnya di meja

"Silakan di minum" ucap nadia

"Terima kasih mbak" ucap widya

"Sama sama, ino,inza,rafka, kita main sama sabiru yuk" ajak nadia

Mereka pun pergi ke halaman belakang untuk bermain, sang mayor,rajif,dan rizky pun masuk ke dalam dan duduk di sofa

"Rafka mana?" Tanya rajif kepada dira

"Sama mbak nadia" jawab dira

"Yaudah gua kesana ya, kalian anteng2 di sini jangan gelud" ucap rizky

"Ah bang, udah sono lu" pinta rajif

Rizky pun pergi ke halaman belakang,di ruang tamu mereka hanya diam, akhirnya dira membuka topik dengan menanya kan kapan widya akan kerja

"Em, mbak kapan kerja jadinya?" Tanya dira

"Belum dapet ra, info loker lah" jawab widya

"Kerja sama ibu aja" celetuk rajif

"Emang ibu lagi butuh?" Tanya sang mayor

"Setau aku sih lagi butuh sekertaris" jawab dira

"Gimana mas?, boleh ga?" Tanya widya memastikan

"Gapapa lah mas, kan ada aku di sana" ucap dira

"Ya mas sih boleh aja, coba ra kamu pastiin dulu ke ibu" ucap sang mayor

"Yaudah deh mas nanti aku tanyain dulu" ucap dira

Hari mulai malam sang mayor dan widya pun perpamitan dengan dira dan rajif

"Jif,ra, gua pulang dulu ya" pamit sang mayor

"Iya ra, pulang dulu ya jangan lupa info loker" canda widya

"Siap, nanti aku kabarin mbak, hati hati di jalan ya" ucap dira

"Hati hati di jalan bang, jangan ngebut² lu bawa bini sama anak lu" ucap rajif

"Iya jif, tau gua juga" ucap sang mayor

Mereka pun masuk ke dalam mobil dan perjalan pulang ke rumah,sampai di rumah sang mayor mengendong inza yang sudah tidur untuk masuk kedalam kamar

Di ruang tamu

Sang mayor duduk di ruang tamu setelah menidurkan inza di kamar, sedang kan ino yang masih terjaga

"Bang, kamu gak tidur?" Tanya sang mayor kepada ino

"Nono" jawab ino

"Udah bang, tidur gih udah malem" ucap widya

"Nonono" ucap ino mengelengkan kepalanya

"Bang noo tidur ya, papa temenin"bujuk sang mayor

Ino pun langsung meletakan mainannya dan pergi menghampiri sang mayor, sang mayor dan ino berjalan ke arah kamar, mereka duduk di kasur

"No, tidur ya" ucap sang mayor

"Otehh" jawab ino

Ino pun membaringkan badannya di kasur dan mulai tidur, sang mayor tersenyum melihat kedua putra dan putrinya tidur, ia pun sempat mengfoto mereka

Ino pun membaringkan badannya di kasur dan mulai tidur, sang mayor tersenyum melihat kedua putra dan putrinya tidur, ia pun sempat mengfoto mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sang mayor tersenyum melihat mereka yang tidur lelap ia duduk di kursi memandangi foto itu

"Nak,jadi kayak mama ya,jangan takut untuk tumbuh dewasa, dan berusaha menerima keadaan walau nyatanya berat bagi diri kalian" ucap sang mayor

Sang mayor pun mematikan lampu dan pergi dari kamar nya, ia melihat widya yang tak ada di sofa, jadi ia pergi masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat

___________

Pagi hari

Semua sedang makan bersama termasuk deril, ia terus menjaili keponakannya, hingga beberapa kali mendapat teguran dari sang mayor tapi tetap di lakukan

"Mas hari ini pulang jam berapa?" Tanya widya

"Biasa aja,hari ini hanya rapat saja" jawab sang mayor

" udah nih gua makan, ayo bang" ajak deril

"Saya pergi dulu ya, kabarin saya kalo mau pergi" perintah sang mayor

"Iyaa, hati hati di jalan ya" ucap widya

Sang mayor dan deril pun pergi ke kartanegara, widya pun bermain bersama anak anak

Sampai di kartanegara mereka langsung menghadap bapak yang sedang berbincang dengan ibu

"Assalamualaikum bu,pa" salam sang mayor

"Waalaikumsalam ted" ucap ibu dan bapak

"Maaf pak saya telat, jalanan sedang macet tadi" ucap sang mayor

"Tidak apa apa teddy" ucap bapak menepuk pundak sang mayor

"Teddy ibu mau bicara dengan kamu" ucap ibu

"Siap, bicara apa bu?" Tanya sang mayor

"Saya dengar dari nak dira, widya ingin bekerja ya?" Tanya ibu

"Iya bu benar"

"Nah bagus, kebetulan saya sedang mencari sekertaris, bagaimana kalau widya bekerja dengan saya" usul ibu

"Tapi..." ucap sang mayor yang masih ragu ragu

"Tenang ted, ada dira di sana, dira akan menjaga widya jadi kamu tak usah khawatir" ucap bapak

"Baik pak bu, nanti saya bicara dengan widya" ucap sang mayor

_______________

Tbc

AKU HARUS MEMILIH SIAPA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang