Semua sudah mulai kembali berkerja, deril masuk ke ruangan dan mengerjakan beberapa dokumen ia meletakan barang yg menjadi kenangan antara deril dan widya
Saat di ruangan bapak, bapak sedang mengurus dokumen di bantu oleh mayor yg sedang membereskan dokumen
"Teddy ini sudah jam berapa?" Tanya bapak kepada sang mayor
Sang mayor melihat jam tangan nya, dan terlihat bahwa sudah jam 3 sore "siap pak sudah jam 3 sore pak"
Bapak menutup dokumen dan berdiri dari duduknya "teddy tolong kumpulkan semua untuk makan bersama" ucap bapak
Sang mayor mengangguk dan langsung pergi dari ruangan bapak, saat keluar dari ruangan sang mayor berpas pasan dengan rajif dan rizky
Rajif menoleh ke arah sang mayor "eh bang mau kemana?" Tanya rajif
"Ky, jif yg stay di sini siapa aja?" Tanya sang mayor
"Saya, rajif ,agung, deril, lino, valdo , jimmy , rendy bang" ucap rizky
"Suruh kumpul semua, ini perintah dari bapak, kalo deril biar gw aja"
Sang mayor pergi ke ruangan deril, saat ia sudah sampai ia tak langsung masuk ke dalam ia mendengarkan apa yg sedang deril lakukan, teryata deril sedang memutar lagu ke sukaan widya sang mayor yg mendengar itu berkata "kurang ajar bisa bisanya dia menyetel lagu itu" ucap sang mayor mengepal kan tangan nya
TOK TOK TOK
ketukan pintu dari sang mayor, deril mendengar ketukan tersebut langsung menoleh ke arah suara dan langsung membuka pintu deril kaget karena yg mengetuk ialah sang mayor "siapa ya-, eh mayor" ucap deril sebari mrlihat wajah sang mayor
Sang mayor meminta deril mematikan musik itu dan segera pergi menemui bapak "matiin musiknya, dan segera temui bapak di ruangan" ucap sang mayor dengan amarah
Deril mengangguk dan langsung mematikan musik nya, dan bergegas menuju ruangan bapak, mayor pergi terlebih dahulu dan ia bertemu rizky dan lino sang mayor berhenti sejenak "ky, no semua udh di suruh kumpul" tanta sang mayor
Rizky melihat sang mayor dan berkata "sudah, semua sudah ada di ruangan bapak"
Mereka berempat masuk ke ruangan bapak sang mayor langsung menghampiri bapak "lapor semua sudah berkumpul " ucap sang mayor
"Baik semua sudah berkumpul silakan duduk" ucap bapak
Semua orang duduk, tetapi sang mayor tak ia berdiri di samping bapak yg sedang duduk
Bapak mulai menjelaskan apa maksud beliau memanggil mereka untuk kemari "jadi begini besok akan ada kampanye di daerah sini tepatnya di alun alun, saya harap kalian semua bisa ikut"ucap bapak
Setelah menjelaskan bapak mengajak mereka untuk makan bersama "baik lah ini sudah waktu makan sore , bagai mana kalau kita makan bersama" ucap bapak
Mereka pun mengangguk dan satu per satu keluar dari ruangan sang mayor menyusul dari belakang menunggu bapak, bapak dan sang mayor pun keluar dan langsung pergi ke ruang makan
Posisi mereka makan adalah rizky duduk di sebelah kanan bapak, rajif di sebelah kiri bapak , rendy duduk di sebelah rajif dan lino duduk di sebelah rizky tersisa sang mayor dan deril mereka duduk berhadapan
Mereka pun mulai makan bersama dan sempat untuk bercanda tetapi deril dan sang mayor hanya diam saja
Bapak melihat itu pun berkata "deril apakah kamu sudah ada tempat tinggal?" Tanya bapak
Deril melihat ke arah bapak dan ber kata "siap, belum pak" ucap deril
Bapak pun memiliki ide untuk deril "deril kenapa kamu tak tinggal di apartemen yg di tempati teddy saja?" Ucap bapak
Sang mayor langsung tersedak mendengar ucapan bapak, bapak yg melihat ajudanya tersedak pun berkata "teddy, makan dengan santai jangan buru²" ucap bapak
Deril hanya melamun memikirkan perkataan bapak, bapak memerhatikan deril yg sedang melamun "deril jadi bagaimana?" Ucap bapak
Sang mayor memperhatikan deril dengab mata elangnya, rizky melihat itu pun mengajak sang mayor bicara agar tak memperhatikan deril lagi
"Ee bang, abang kan punya macaw kan itu gimana rawat nya bang?" Tanya rizky
Sang mayor pun melihat rizky dan ia langsung mengerti, sang mayor mengerti kalau rizky berusaha mengalihkan pembicaraan
"Saya lagi tidak ingin membahas tentang macaw" ucap sang mayor
Teryata usaha rizky gagal, akhirnya ia menyerah karena usahanya telah gagal, rajif melihat bapak yg memerhatikan sang mayor, rajif pun menoleh ke arah bapak "pak" ucap rajif
Bapak tak sadar kalau rajif memanggil beliau, bapak memanggil sang mayor "teddy" ucap bapak
Sang mayor pun menoleh kepada bapak dan berkata "siap, kenapa pak" ucap sang mayor
Bapak pun berkata "teddy kamu bisa kan mencarikan kamar untuk deril, tak usah jauh jauh di apart kamu saja" ucap bapak
Sang mayor tak langsung menjawab, ia memikirkan perkataan bapak dan berkata dengan gugup "siap, baik pak akan saya carikan"ucap mayor
Akhirnya sudah waktunya jam pulang sang mayor mengajak deril untuk pulang bersama, "ril balik sama gue aja" ucap sang mayor
Deril mengagguk dan langsung mengikuti sang mayor mereka masuk ke mobil, sang mayor menyuruh untuk deril duduk di belakan "ril lu duduk di belakang aja di sini khusuh bini gw" ucap sang mayor
Akhirnya deril dapat bertemu dengan widya ia mengagguk dan langsung duduk di belakang ia membanyangkan jika widya tahu bahwa ia ada di bogor
"Kira kira widya seneng gk ya kalo gue ada di bogor + gw juga bakal tinggal satu gedung sama widya" ucap deril di dalam hati
"Awas aja lu ya ril, kalo bukan karna bapak gw gk mau satu gedung sama lu karena lu bakal ketemu sama widya setiap hari" ucap sang mayor di dalam hati
Teryata widya sudah pulang ke rumah di antar oleh adiknya, ia menelfon sang mayor untuk memberi tahu bahwa ia sudah di rumah
Hp sang mayor berbunyi dan ia mengangkatnya, mendapat kabar bahwa widya sudah pulang ia bergegas untuk pulang
Mereka sudah sampai di apart, sang mayor mengajak deril ke admin hotel tetapi sudah tutup jadi terpaksa deril harus menginap di kamar apatemen nya
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU HARUS MEMILIH SIAPA?
Nouvelles🚨🚨PERHTIAN🚨🚨 CERITA INI HANYA FIKSI SEMATA PEMERAN UTAMA 💖💖 -ANNISA WIDYA -MAYOR TEDDY -DERIL NAZRIO ENJOYY YAA🥳🥳✌️✌️✌️