aku harus memilih siapa (42)

264 13 4
                                    

Setelah makan bersama arsy dan gabi kembali bermain air di kolam di temani oleh sang mayor, sementara widya hanya melamun melihat ke arah kolam

"Widya.." panggil sang mayor

"Eh iya apa mas?" Teriak widya

Sang mayor naik ke daratan dan duduk di sebelah widya, ia terus melihat ke arah mukanya

"Kenapa mas?" Tanya widya

"Harusnya mas yang tanya kamu kenapa?" Tanya balik sang mayor

"Aku gapapa mas, aku cuman kepikiran bentar lagi arsy dan gabi bakal sd dan kamu bakal pendidikan, pasti waktu buat ngumpul nya sedikit" jelas widya

"..."

"Widya, kalo saya bisa milih, saya bakal milih buat tetap di sini, nemenin kamu dan tetap kerja di rumah bapak" ucap sang mayor

"Rumah juga bakal sepi mas, anak anak bakal kesepian, apalagi aku kerja" ucap widya

"Saya pasti bakal sempetin buat ngumpul bareng kalian" ucap sang mayor

"Semoga"

Beberapa bulan berlalu, tibalah hari kepergian sang mayor menjadi seorang wadayon

"Kamu jaga anak anak ya, saya janji saya tidak akan lama, jika weekend saya akan berkunjung" pesan sang mayor

"Papa, aku bakal kangen sama papa, papa harus vidio call yaa" ucap gabino

"Papa, nanti gada yang bacain aku buku cerita" tangis arsy

"Arsy sayang, masih ada mamah kok,kalo engga arsy minta kakak aja ya" ucap sang mayor

Sedari tadi widya hanya terdiam, sang mayor menyadari itu pun melihat ke arah widya yang sudah meneteskan air matanya

"Widya.., saya gak suka liat kamu nangis" ucap sang mayor menghapus air mata widya

Widya memeluk sang mayor dengan erat dan di balas oleh sang mayor dengan pelukan hangat juga

"Saya titip anak anak ya,jikalau ada masalah hubungi saya," ucap sang mayor melepaskan pelukan

"Mas, jaga diri ya di sana, jangan telat makan, harus jaga kesehatan, jangan kecapean, pokoknya kalo mas pulang harus dalam keadaan sehat" pesan widya

"Saya janji" ucap sang mayor

"Mobil jemputan saya sudah datang, gabi, arsy papa pamit ya" pamit sang mayor

"Dadah papa" salam gabino dan arsy

"Jaga diri kamu" bisik sang mayor

Sang mayor pun menaiki mobil dan melambaikan tangan ke jendela, mobil pun berjala. Keluar kerbang

"Gabino,arsy, cepet naik mobil, nanti kalian telat loh" ucap widya

"Iya mama" ucap gabino

Gabino dan arsy pun menaiki mobil, sementara widya menghampiri sang supir dan memperi pesan untuk men-jaga anak anak

"Pak, hati hati ya" pesan widya

"Siap bu, kami berangkat dulu ya bu" pamit sang supir

Mobil pun berjalan keluar gerbang untuk menuju ke sekolat gabino dan arsy

"Sepi"

"
Widya melihat ke arah rumahnya yang sunyi, hanya ada suara air di kolam, dan beberapa peliharaan sang mayor

"Rumah ini,terasa sepi tak seperti biasanya kenapa ya?" batin widya

Widya melihat ke arah burung macaw sang mayor yang sedang di jemur di halaman depan

Ia menghampirinya dan mengelus burung merah itu

"Lalu, siapa yang akan merawat peliharaan nya?,hanya dia yang tau semua tentang burung" ucap widya

"Buat apa aku sedih, dia itu menjalankan tugasnya, jadi harusnya gapapa dong" ucap widya

Ternyata rina pembantu di rumah sang mayor kebetulan sedang menyapu halaman rumah, dan melihat widya yang berbicara dengan peliharaan sang mayor

"Kasian ibu, saya harus kasih tau bapak" ucap rina

Rina mengeluarkan ponselnya dan menelfon sang mayor untuk mengabari keadaan widya di rumah

Sementara sang mayor yang masih berada di dalam mobil menuju batalyon pun, binggung karena tumben rina menelfonnya

"Rina?" Ucap sang mayor

Sang mayor menganggat telfon itu, lalu menanya kan perilah rina menelfon nya karena apa

"Ada apa rina?" Tanya sang mayor

"Pak, bapak harus lihat keadaan ibu di rumah pak" bisik rina

"Rina, kenapa kamu bisik bisik, emang ada siapa di sana" tanya sang mayor

"Saya takut ibu dengar pak, makannya saya bisik bisik" bisik rina

"Itu kamu di luar kan, coba masuk dulu, atau sembunyi di kamar" perintah sang mayor

"Iya pak sebentar" ucap rina

Rina pun berlari masuk ke dalam dan bersembunyi di kamarnya

"Halo pak" ucap rina

"Kenapa rina,kenapa sama ibu?" Tanya sang mayor

"Ibu kayaknya sedih deh pak, soalnya ibu ngomong sama aldo pak" jawab rina

"...."

"Padalah malam saya sudah pulang, eh astaga saya lupa memberi tau kalau saya pulang malam" batin sang mayor

"Rina, sebenarnya saya pulang setiap malam, tapi saya lupa memberi tau kalian" ucap sang mayor

"Lho?, jadi ibu gatau pak?" Ujar rina

"Engga rina, saya mohon kamu rahasia kan ini dari ibu, karena saya akan memberi kejutan kepada mereka" ucap sang mayor

"Siap pak,izin matiin ya pak saya di panggil ibu" ucap rina

TUUUUUTTT
____________
TBC


AKU HARUS MEMILIH SIAPA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang