aku harus memilih siapa (35)

174 16 1
                                    

Sang mayor dan widya pun berjalan menuju mobil, sang mayor hanya terdiam memikirkan kesalahannya

Rizky yang berada di sebelah sang mayor pun menghentikan dirinya dan di ikuti oleh sang mayor

"Widya, kamu ikut kita aja dulu," ujar rizky

"Iya, kamu ikut sama kita aja ya nat, biar mas ted sendiri, mungkin dia perlu waktu untuk sendiri" lanjut nadya

Widya langsung melihat ke arah sang mayor yang masih murung,ia juga binggung ingin mengiyakan atau menolak

"Kamu ikut mereka saja, saya masih ada urusan" celetuk sang mayor sebari meninggalkan mereka

Suasana menjadi berubah, sang mayor masuk dan menyalakan mobilnya, widya tak tau ada apa dengan sang mayor

"Mas teddy kenapa?" Tanya widya

"Widya,nanti saya jelaskan sekarang kamu masuk mobil"ujar rizky

Widya pun mengiyakan,dan masuk ke dalam. Mobil rizky, sang mayor mengendarai mobil dengan perasaan yang campur aduk

Ia tak percaya bahwa dirinya teleh berubah,padalah rajif adalah sahabat nya sejak sma,

"Saya salah, harus nya saya tak harus membentak dira, saya kehilangan sahabat saya" ucap sang mayor

Ia sampai di rumah melihat ke adaannya yang sepi, hanya ada pembantu, gabino dan arsy di bawa oleh widya ke rumah nadya

"Sepi sekali rumah ini" gumam sang mayor

Sang mayor duduk di sofa, ia juga menatap meja di depannya dengan tatapan kosong, dengan pikiran yang sudah bercampur

"ARGHHH" teriak sang mayor menghenpas vas bungan di meja yang menyebabkan jari nya terluka

"SEBENARNYA SAYA ITU KENAPA" teriak sang mayor yang frustasi

Sang mayor terduduk di lantai dan tak lama mulai menumpahkan air matanya, ia tak tahu apa yang terjadi pada dirinya

"Kenapa saya akhir akhir ini?" Batin sang mayor

Bi jumi salah satu art di rumah sang mayor, yang mendengar suara vas pecah pun menghampiri sang mayor dan kaget karena tangan sang mayor berd4r4h

"ASTAGA PAK" teriak bi jumi

Bi jumi langsung berlari mengambil kotak p3k di dapur, saat ia ingin mengobati tangan sang mayor, ia di hentikan oleh sang mayor

"Gausah bi" tolak sang mayor

Bi jumi pun mengambil ponselnya dan menelfon widya yang berada di rumah rizky,

"Halo bi,ada apa?" Tanya widya

"BU, IBU DI MANA" teriak bi jumi yang panik

"Saya di rumah pak rizky, kamu kenapa bi?, kayaknya panik gitu?" Tanya widya

"BU, PULANG BU, BAPAK NGELUKAIN DIRINYA BU" teriak bi jumi

"APA?!, tunggu bi saya pulang sekarang"  ujar widya

Widya pun menutup telfon nya, nadya dan rizky yang melihat widya panik pun, bertanya ada apa

"Kenapa nat?" Tanya nadya

"Bi jumi, baru aja ngabarin kalo mas teddy ngelukain dirinya sendiri" jawab widya

"Apa?!, terus sekarang gimana?" Ujar rizky

"Mas teddy gamau di obatin, makannya aku mau pulang," ucap widya

"Yaudah saya antar ya" tawar rizky

"Udah biar arthur sama arsy di sini dulu" ujar nadya

" makasih ya mbak, mas" ucap widya

Widya dan rizky pun menaiki mobil dan berjalan kerumah sang mayor, mereka sampai di depan rumah sang mayor dan berlari masuk ke.dalam

"Pak,bu" panggil bi jumi

"Mas teddy mana bi?" Tanya widya yang panik

"Ada di ruang kerjanya bu" jawab bi jumi

Widya dan rizky pun berlari ke ruang kerja sang mayor yang berada di lantai atas, mereka membuat pintu dan di kejutkan karena, di sana gelap, tak terlihat apa pun

Rizky pun menyalakan lampu, dan mereka di buat kaget kembali dengan kondisi ruangan yang berantakan, dan terlihat sang mayor yang duduk di lantai sebari melamun

"MASS" teriak widya

Widya langsung menghampiri sang mayor dan memeluknya, disitulah tangis widya pecah, rizky mengambil kotak p3k dan berusaha menutupi darah yang keluar dari tangan sang mayor

Widya melepas pelukannya dan mengobati tangan sang mayor, rizky pun berusaha menyadarkan sang mayor yang sedang melamun

Rizky terus menepuk nepuk pundak sang mayor, sang mayor pun tersadar, tapi ia binggung karena melihat kantornya yang berantakan, dan juga vas bunga yang pecah

Sang mayor melihat ke arah rizky, penuh kebinggungan atas apa yang terjadi "rizky, widya" lirih sang mayor

"Mas...., mas gapapa?" Tanya widya

"Saya kenapa?" Jawab sang mayor

Entah kenapa kepala sang mayor sangat sakit, ia terus memegangi kepalanya, seperti sedang menahan sakit

Ia melirih tangannya yang di perban,"t-tangan saya kenapa?" Tanya sang mayor

"Lu gak sadar, ted?" Ujar rizky

" sebenarnya ada apa?,saya binggung" jawab sang mayor

Widya pun menghela nafas, dan berusaha menjelaskan apa yang terjadi pada sang mayor

"Mas tadi frustasi, mas udah ngelukain diri sendiri," jelas widya

Sang mayor kembali terdiam, jiwa kopassus yang di milikinya hilang sekejap dan perlahan kembali lagi, ia pun sudah mengigat semuanya...

___________________
Tbc

AKU HARUS MEMILIH SIAPA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang