(7.) Mendapatkan Restu 🌟

23 5 0
                                    

Saat ini mereka bertiga sudah memasuki kediaman tuan Admaja. Mereka bertiga langsung disambut dengan beberapa orang yang tadi sempat mengintip keakraban mereka yang cenderung sangat cepat.
Kenapa dikatakan sangat cepat?
Karena sejauh mata memandang sosok tuan Admaja dikenal orang dengan pribadi yang tegas, bijaksana,cuek dan tidak suka berbasa-basi dengan seseorang.

Jangankan basa-basi, bercanda saja tidak pernah sama orang lain selain keluarganya. Itu yang membuat mereka sempat terkejut dengan keakraban tuan Admaja dengan Adam, seorang yang baru dikenalnya. Ternyata tidak hanya putri tuan Adam saja yang berubah sikap setelah mengenal Adam, tetapi juga tuan Admaja sendiri yang berubah setelah kedatangan Adam. Mereka semakin penasaran dengan seorang Adam yang memiliki kepribadian yang menarik.

"Ekhem. Bisa kamu jelaskan pada kita saat ini Adit?",ujar tuan Sanjaya ayah dari tuan Admaja atau opa embun kepada tuan Admaja praditya yang sering dipanggil dengan Adit.

"Hmm.. Baik Ayah. Sebenarnya Embun tadi sempat mengalami perampokan yang diakibatkan oleh beberapa preman-preman bayaran dan Embun hampir saja dilecehkan oleh preman bayaran itu. Tapi syukurlah, Adam yang menyelamatkan embun tepat waktu. Adam menghajar habis mereka semua, setelah kejadian itu juga Adam mengantarkan embun agar kejadian serupa tidak menimpa embun lagi",jelas dari tuan Admaja praditya (Adit) kepada ayahnya Sanjaya.

"Assalamualaikum.. Perkenalkan saya Adam. Saya tadi secara tidak sengaja bertemu dengan embun",ujar Adam sambil mencium tangan mereka semua dengan penuh takdzim dan hormat.. Mereka semua tertegun sebentar dan tersadar setelah Adam selesai mencium tangan mereka dengan sopan dan santun.. tak lupa adam juga tersenyum manis ..

"Jadi kamu yang menyelamatkan nyawa cucuku",ujar tuan Sanjaya tersenyum.

Lelaki ini sangat berbeda dengan laki-laki pada umumnya,dia penuh rasa tanggung jawab dan juga sangat menghormati orang tua. Dia juga memiliki kemampuan yang menakjubkan yang tersembunyi di dalam dirinya.

"menarik. Sungguh menarik", gumam tuan Sanjaya.

"Terimakasih ya nak Adam sudah mau menyelamatkan putriku.. Kalau tidak ada nak Adam bunda ngga tahu akan kayak gimana nasib embun",ujar bunda embun indah Permatasari dengan tulus.

Indah kagum dengan kepribadian Adam yang sopan dan tanggung jawab,
dia berharap semoga Adam bisa menjadi pasangan putrinya kelak.
Karena, selain kepribadian yang baik Adam juga membawa angin baru dalam keluarga Admaja dengan kesederhanaannya Adam mampu membawa kebahagiaan dan ketenangan dalam keluarganya.
Jadi indah merestui kalaupun Adam berniat menjadikan embun istrinya.

"Sudah kewajiban sesama manusia untuk saling tolong menolong. Jadi tidak perlu berterima kasih kepada saya. Lagian saya merasa sangat terhormat bisa bertemu dengan anggota keluarga yang luar biasa seperti anda-anda sekalian",ujar Adam sambil tersenyum tulus.

Mereka yang mendengar perkataan Adam merasa tersanjung lalu mereka membalas senyuman Adam.

"Mari Nak.. Silahkan masuk dan anggap rumah sendiri",ujar Ratnasari yang sering dipanggil oma tulus.

Omah mendekati Adam dan duduk disebelah Adam.
Sebenarnya opa Sanjaya merasa sedikit cemburu melihat istrinya berdekatan dengan laki-laki lain, tapi melihat istrinya tersenyum dia mengurungkan niatnya yang akan menyuruh duduk disebelahnya.

TRANSMIGRASI ADAM SAGARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang